Lyfe With Less (LWL), komunitas pegiat gaya hidup minimalis dan #BijakBerkonsumsi pertama di Indonesia, menghadirkan Bersalingsilang (event tukar barang bekas layak pakai) di Surabaya untuk pertama kalinya.
Berkolaborasi dengan Pertamax Green95 dan Praxis, acara ini telah berlangsung pada 15-16 Februari 2025 di Praxis Surabaya, menghadirkan konsep pasar barang bekas layak pakai gratis dengan sistem tukar serta berbagai aktivitas berkelanjutan lainnya yang melibatkan komunitas lokal.
Dengan lebih dari 300 pendaftar per hari, acara ini didukung oleh kolaborator yang terdiri dari komunitas pegiat gaya hidup berkelanjutan di Surabaya.
Adapun berbagai aktivitas yang dapat diikuti antara lain Pasar Sehat bersama Surabaya Sehat, daur ulang minyak jelantah bersama TUKR, daur ulang sampah anorganik bersama Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS), hingga bincang santai bersama MyPertamina, Pertamax Green95, Garda Pangan, Paxel dan berbagai kolaborator lainnya dengan membahas beragam topik yang berkaitan dengan gaya hidup berkelanjutan.
Keuntungan bagi peserta Bersalingsilang
Peserta yang sudah terdaftar dapat membawa maksimal lima barang bekas layak pakai untuk dikurasi. Selain juga akan mendapatkan maksimal 5 token adopsi barang bekas orang lain.
Kategori barang yang bisa disilangkan yakni fashion, perlengkapan bayi dan anak, perlengkapan ibu hamil dan busui, buku, peralatan rumah tangga dan dapur, elektronik kecil hingga sedang, gadget, serta produk kecantikan dewasa.

Selain berkesempatan mengadopsi barang baru secara gratis, peserta yang mendaftar Bersalingsilang di Surabaya juga berpeluang mendapatkan e-voucher MyPertamina dengan total hingga Rp100.000.
Setiap peserta yang melakukan registrasi ulang akan memperoleh voucher senilai Rp75.000 serta tambahan Rp25.000 jika menukarkan 1 liter minyak jelantah. Bersama TUKR, minyak jelantah yang ditukar akan dihargai Rp5.000 per liter.
Mendorong gaya hidup berkelanjutan di Surabaya
Founder Lyfe With Less, Cynthia S. Lestari, menekankan pentingnya perubahan pola pikir dalam konsumsi barang sehari-hari.
“Setiap barang yang kita miliki memiliki siklus kegunaan. Ketika kita tidak lagi bisa memanfaatkannya, bisa jadi barang tersebut bisa dimanfaatkan oleh orang lain, ketimbang hanya berdiam di rumah kita,” ujar Cynthia.
Dengan adanya Bersalingsilang, lanjut Cynthia, LWL ingin menajak masyarakat Surabaya untuk memperpanjang usia manfaat barang bekas, normalisasi #GapapaPakaiBekas dan melihat banyak cara lain selain sebelum memutuskan untuk beli barang baru.
“Contohnya ya dengan bertukar barang bekas seperti ini. Dengan begitu kita belajar untuk mengurangi barang yang tidak dimanfaatkan dan memberikan kesempatan hidup kedua bagi barang bekas kita untuk dimanfaatkan orang lain,” beber Cynthia.
Dengan adanya Bersalingsilang di Surabaya, Lyfe With Less berharap dapat memberikan pengalaman one stop sustainable journey bagi masyarakat luas. Karena acara ini tidak hanya menjadi tempat untuk bertukar barang, tetapi juga menjadi ruang edukasi dan kolaborasi untuk mendukung ekonomi sirkular serta gaya hidup berkesadaran.***(Adv)