Mewaspadai Cacar Monyet, Ini Cara Mencegahnya menurut Pakar UGM
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Kilas Kesehatan

Mewaspadai Cacar Monyet, Ini Cara Mencegahnya menurut Pakar UGM

Kenia Intan oleh Kenia Intan
1 Agustus 2022
0
A A
cacar monyet mojok.co

Ilustrasi - Monkeypox atau cacar monyet. (ANTARA/HO-Shutterstock)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – World Health Organization (WHO) telah menetapkan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, saat ini wabah cacar monyet telah menunjukkan situasi darurat kesehatan publik yang harus menjadi perhatian internasional.

WHO mencatat, per 28 Juli 2022 sudah ada lebih dari 18.000 kasus cacar monyet di 78 negara. Oleh karenanya, organisasi kesehatan dunia itu menyarankan setiap negara untuk merespon secara cepat penularan penyakit dengan menjalankan langkah-langkah pencegahan, pengendalian, dan pengobatan.

Asal tahu saja, cacar monyet merupakan zoonosis yang disebabkan oleh infeksi virus dari genus Orthopoxviridae. Penyakit ini mewabah di Inggris awal bulan Mei lalu.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Prof. Dr. drh. Wayan Tunas Artama menanggapi bahwa edukasi dan kewaspadaan perlu ditingkatkan untuk menurunkan risiko masyarakat terkena paparan virus. Langkah yang diambil Amerika Serikat (AS) ketika wabah cacar monyet terjadi di tahun 2003 bisa dicontoh. Pada saat itu, AS sempat memberlakukan kebijakan pembatasan perdagangan dan transportasi hewan.

Ia menekankan, berbagai hal memang perlu lebih dipertimbangkan dan diperketat, terutama di daerah endemik dan negara-negara dengan wabah tersebut. Hewan yang mungkin telah kontak dengan hewan terinfeksi harus dikarantina serta ditangani sesuai standar pencegahan dan diobservasi gejala cacar monyet selama 30 hari.

Baca Juga:

Kemenkes Belum Pastikan Pasien Suspek di Jateng Terjangkit Cacar Monyet

Penularan dan pencegahan

Wayan menjelaskan, penyakit ini bisa menular dari hewan ke manusia. Kemungkinan itu bisa terjadi saat menangkap, memproses, dan mengonsumsi daging satwa liar. Bisa juga melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi dari hewan terinfeksi seperti mamalia kecil, termasuk rodensia (tikus, tupai) dan primata non-manusia (monyet, kera). Penularan secara kontak langsung dapat juga terjadi antarhewan.

Sementara penularan cacar monyet dari manusia ke manusia utamanya melalui droplet pernapasan yang secara umum memerlukan kontak erat yang cukup lama. Penularan bisa juga melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau materi lesi cacar, kontak tidak langsung dengan benda, kain, dan permukaan yang terkontaminasi. Penularan secara vertikal dapat terjadi dan dapat berujung pada komplikasi, cacar bawaan, atau lahir mati.

“Masa inkubasi cacar monyet umumnya berkisar 6 sampai 13 hari. Pasien dinyatakan infeksius dari saat ruam mulai muncul hingga deskuamasi atau pergantian kulit. Proses ini membutuhkan waktu hingga beberapa minggu,” kata Wayan seperti dikutip dari ugm.ac.id.


Gejala penyakit pada manusia sangat mirip dengan penyakit cacar, yaitu demam (>38,5°C), lemah, menggigil dengan atau tanpa keringat, nyeri tenggorokan dan batuk, pegal-pegal, pembengkakan kelenjar limfa, dan sakit kepala. Gejala-gejala tersebut akan diikuti dengan kemunculan ruam makular-papular berbatas jelas, vesikular, pustular, hingga lesi berkeropeng.

Lesi bertahan sekitar satu sampai tiga hari pada setiap tahap dan berprogres secara bersamaan. Area kemunculan lesi adalah wajah (98%), telapak kaki dan tangan (95%), membran mukosa mulut (70%), genital (28%), dan konjungtiva (20%). Secara umum lesi lebih jelas pada anggota gerak dan wajah dibandingkan pada badan.

Pemberian vaksinasi atau penggunaan vaksin cacar dapat memberikan perlindungan parsial terhadap infeksi virus ini. Bercermin pada langkah yang diambil AS, pada tahun 2019, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui vaksin JYNNEOSTM untuk mencegah penyakit cacar monyet dengan efektivitas mencapai 85%.

Sebagai upaya perlindungan diri, perlu juga menghindari kontak langsung dengan orang bergejala, menerapkan hubungan seksual yang aman, menjaga kebersihan tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer, menggunakan masker, serta mempraktekkan etika batuk dan bersin yang benar.

Sedangkan upaya pencegahan di rumah dapat dilakukan dengan menerapkan kebersihan yang baik, mencuci kain dengan detergen, memisahkan alat makan orang terinfeksi, mencuci alat makan menggunakan air panas atau air hangat dan sabun dengan memakai sarung tangan, membersihkan permukaan terkontaminasi dengan desinfektan.

Penyelidikan siap dilakukan

Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyatakan ada dua failitas laboratorium yang sudah siap melakukan penyelidikan epidemiologi cacar monyet. Termasuk, melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi virus penyebab penyakit yang tergolong sebagai zoonosis tersebut. Dua laboratorium itu adalah Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sri Oemijati BKPK Kemenkes dan Pusat Studi Satwa Primata IPB, Bogor.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril bilang, dua fasilitas laboratorium tersebut sudah siap memeriksa sampel dari pasien-pasien yang diduga terserang cacar monyet guna mendeteksi penularan penyakit sejak dini. Ia juga mengatakan, pemerintah akan menambah sepuluh laboratorium di daerah-daerah strategis guna mendukung upaya pelacakan kasus penularan penyakit secara masif.

Di samping menyiapkan fasilitas laboratorium, Kementerian Kesehatan menyiapkan antivirus dan vaksin guna menanggulangi penularan penyakit cacar monyet.

“Kami berkomunikasi dengan dunia internasional yang sudah melalukan vaksin dan pengobatan,” kata Syahril seperti dikutip dari Antara, Senin (1/8)

Sejak penularan cacar monyet merebak di sejumlah negara, Kementerian Kesehatan memantau perkembangan dan mengumpulkan informasi mengenai penularan penyakit tersebut serta melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kewaspadaan publik terhadap risiko penyakit tersebut.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Dosen UGM Bagi Tips Kenali Obat Palsu

Tags: cacarcacar monyetpakar ugm
Kenia Intan

Kenia Intan

Artikel Terkait

cacar monyet mojok.co

Kemenkes Belum Pastikan Pasien Suspek di Jateng Terjangkit Cacar Monyet

4 Agustus 2022
Pos Selanjutnya
pdip pemilu 2024 mojok.co

PDIP Pawai Budaya ke KPU, Targetkan Hatrick Menang Pemilu

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
cacar monyet mojok.co

Mewaspadai Cacar Monyet, Ini Cara Mencegahnya menurut Pakar UGM

1 Agustus 2022
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022

Terbaru

tarif ojol mojok.co

Ekonom Indef: Kenaikan Tarif Ojol Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Perlu Pertimbangkan Lagi

12 Agustus 2022
Ibu Ruswo: Pembakar Api Revolusi Dari Dapur Umum

Ibu Ruswo: Pembakar Api Revolusi dari Dapur Umum

12 Agustus 2022
meterai elektronik mojok.co

Beredar Meterai Elektronik Palsu, Waspadai Modusnya

12 Agustus 2022
kip kuliah ugm mojok.co

UGM Buka Pendaftaran Beasiswa KIP Kuliah Bagi 1.850 Mahasiswa Baru, Ini Syaratnya

12 Agustus 2022
mitos dan fakta menyusui mojok.co

Ini Mitos dan Fakta Seputar Ibu Menyusui yang Perlu Diketahui

12 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In