MOJOK.CO – Potongan pernyataan Luna Maya dan Deddy Corbuzier saat mengomentari peserta INTM yang mengalami eating disorder jadi sorotan publik. Mereka dianggap tak peka dengan kesehatan mental.
Salah satu peserta ajang pencarian bakat Indonesia’s Next Top Model (INTM) menceritakan kendala hidup dan depresinya saat memasuki industri modelling. Hal ini ia ungkapkan dalam acara Top 5 INTM yang disiarkan oleh Net TV. Sayangnya, Ilene justru mendapat komentar yang kurang membuat nyaman.
Luna Maya dan Deddy Corbuzier yang duduk di bangku juri INTM sempat mengulik depresi yang dialami Ilene. Ilene menceritakan bahwa ia pernah mengalami eating disorder, kondisi ketika seseorang memiliki pola makan yang tidak biasa karena alasan piskis.
“… yang pertama jadi pengin makan terus, yang kedua jadi nggak mau makan apa-apa…” ujar Ilene.
Belum selesai ia menceritakan perihal perilaku eating disorder, Luna Maya kemudian memotongnya dengan candaan, “Saya suka banget makan, jadi saya eating disorder kali ya?”
Candaan itu kemudian ditimpali oleh Deddy Corbuzier, “Anda memang mental health, Bu….”
Selanjutnya Ilene pun menceritakan betapa rundungan orang-orang di sekitar berpengaruh pada kondisi psikologisnya. Ia bahkan sempat memiliki suicidal thought atau keinginan untuk bunuh diri yang seringnya terjadi akibat depresi.
Guyonan Luna Maya dan Deddy Corbuzier tak pelak jadi cibiran sejumlah pengamat di bidang psikologis. Kalimat yang dimaksudkan untuk bercanda itu justru semakin menguatkan bahwa kesadaran soal kesehatan mental di Indonesia masih sangat minim. Di depan sosok yang pernah menderita eating disorder, kedua juri INTM seolah-olah menganggap sepele perihal apa yang pernah dialami Ilene.
Perjuangan melepaskan stigma negatif gangguan mental di Indonesia sudah berlangsung lama. Hal ini tentu menyulitkan karena beberapa orang dengan gangguan kesehatan mental semakin susah sembuh. Sebagian besar masyarakat justru masih berpikir bahwa depresi disebabkan karena seseorang tidak memiliki iman yang cukup kuat dan kurang mendekatkan diri kepada Tuhan. Belum lagi anggapan miring mengenai seseorang yang pergi mencari bantuan ke psikolog dan psikiater masih terus melekat.
Alih-alih sembuh, orang yang mengalami gangguan kesehatan mental justru semakin sulit mencari jalan keluar atas permasalahan hidupnya jika selalu dianggap kurang bersyukur.
Pernyataan @LunaMaya26 dan @corbuzier adlh bntk perundungan dgn stigma kuat thd gangguan jiwa, pdhl mslh kejiwaan bs menimpa siapa saja, tnp melihat latar belakang sosioekonomi. Yg lbh menjijikkan lg, @netmediatama malah meloloskan perundungan ini ke publik. Halo @KPI_Pusat? https://t.co/fxlFr5xL6G
— Rodri Tanoto (陳曉陽) (@RodriChen) March 22, 2021
Orang yang meremehkan eating disorder memang sering kali cenderung “menyalahkan penderitanya”. Mereka seolah-olah menyatakan bahwa jika banyak makan adalah eating disorder, artinya hampir semua orang mengalami eating disorder. Secara tidak langsung perundungan dengan nada seperti ini meragukan penderita dan menganggap apa yang mereka rasakan hanya dibuat-buat.
Mendiagnosis kondisi psikis sendiri memang tidak tepat, namun menyalahkan orang lain atas yang mereka rasakan juga terlalu kelewatan untuk dilakukan. Yang paling benar adalah mencari bantuan ahli agar bisa ditangani dengan tepat. Nah, kalau konteksnya seperti yang diceritakan Ilene tentu pernyataan Luna Maya dan Deddy Corbuzier kurang asyik didengar.
Parahnya acara ini disiarkan di televisi nasional dan bisa disaksikan oleh jutaan pasang mata. Jika dinormalisasi isu ini bisa meruntuhkan perjuangan aktivis kesehatan mental yang tujuannya mengubah stigma negatif masyarakat terhadap penderita gangguan mental. Guyonan Luna Maya dan Deddy Corbuzier memang diniatkan untuk candaan semata, namun apalah arti candaan jika yang mendengar justru merasa disakiti.
BACA JUGA Polisi Siber Seolah Diam Saat Patrich Wanggai Dirundung Komentar Bernada Rasisme dan artikel KILAS lainnya.