ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas Ekonomi

XT Square Tetap Sepi meski Sudah Berubah Jadi Pusat Thrifting Terbesar di Jogja

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
13 Agustus 2023
0
A A
xt square mojok.co

Pusat thrifting di XT Square (xtsquare.co.id)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – XT Square bagai hidup segan mati tak mau. Walaupun sudah berubah dari pusat seni dan kerajinan jadi pasar thrifting, namun tetap sepi.

Wajah pasar seni dan kerajinan XT Square jauh berubah dari saat pertama saya mengunjunginya pada 2018 lalu. Dulu, lokasi ini masih asyik untuk nongkrong mengingat banyaknya stand kuliner dan event pameran yang sering ada.

Namun, sekarang XT Square tak ubahnya menjadi pusat lapak pakaian bekas atau thrifting, yang mungkin terbesar di seluruh Jogja.

Sejak beroperasional pada 2012 lalu, lini usaha yang dikelola perusahaan BUMD Jogjatama Vishesha ini memang tak ramai-ramai amat. Bahkan, orang-orang yang berkunjung atau sekadar melintas, tak sedikit yang bingung ini sebenarnya lokasi apa.

Salah satunya Wahid (22), salah seorang mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sejak menjadi mahasiswa baru pada 2019 lalu, pria asal Semarang ini mengaku tahu ada tempat bernama XT Square, tapi tidak paham ini lokasi apa.

“Biasanya cuma aku jadiin tempat COD, biar gampang aja patokannya kalau mau ketemu pembeli,” ujar Wahid.

“Sering banget aku COD di situ, tapi sekalipun enggak pernah masuk. Kurang tertarik aja buat masuk,” sambungnya.

Padahal, kampus Wahid berada tak jauh dari XT Squre. Indekosnya pun, kala itu, berjarak 5 menit berjalan kaki dengan pasar seni tersebut.

“Tapi temen-temenku yang asli Jogja juga enggak tahu itu tempat buat apa, jadi malas aja kalau mau masuk ke situ cuma buat nyari tahu,” ungkapnya dengan nada bercanda.

Berubah rupa sejak pandemi

Meskipun terkesan sepi, XT Square yang dulu menurut saya masih menjadi tempat asyik buat nongkrong. Atau setidaknya, bisa lebih baik untuk jadi sekadar “tempat COD-an”.

Awalnya, lokasi yang punya nama lain Pusat Seni dan Kerajinan Yogyakarta (PSKY) ini merupakan bangunan pusat penjualan untuk menjajakan produk-produk hasil seni dan kerajinan bagi masyarakat Jogja.

Bangunannya berdiri di atas lahan bekas terminal bus Umbulharjo. XT Square menyediakan 264 kios. Saat pertama kali beroperasional, ada 100 kios teregistrasi yang mayoritas menjual produk kerajinan dan seni dengan pangsa pasar utama adalah wisatawan dari luar Jogja.

Namun, setelah pandemi, wajah XT Square mengalami perubahan dengan banyaknya lapak thrifting. Menurut petugas pengelola XT Square, Muhammad Roichan Juni Saputra, menjamurnya gerai thrifting ini karena banyak UMKM yang gulung tikar. Alhasil, mereka tidak melanjutkan sewa dan gerai kosong itu diambil alih lapak thrifting.

“Saat pandemi kan banyak yang tidak lanjut sewa ruko. Sementara kalau tak ada yang menyewa, kami yang rugi. Lalu datang pengusaha thrifting ini menyewa sebagian ruko kami,” tandasnya, mengutip dari Harianjogja.

Uang sewa ruko di XT Square sendiri beragam. Untuk lapak kuliner, harganya Rp1 juta per bulan. Sementara para pengusaha thrifting harus bayar sewa Rp4,1 juta tiap tahun.

Roichan pun menyadari betapa sepinya XT Square. Maka, pihaknya mengaku berusaha kembali menghidupkannya dengan tetap mengadakan event-event yang sifatnya temporal.

“Misalnya pas puasa ada Pasar Sore Ramadan, itu banyak UMKM kuliner yang ikut memeriahkan di sini,” pungkasnya.

Di sana nyari apa, sih?

Sebenarnya, XT Suare bisa menjadi surga bagi pemburu pakaian thrifting. Di lantai 1 dan 2, terdapat puluhan kios yang menawarkan pakaian bekas dari berbagai jenama, baik dalam negeri maupun mancanegara.

Harganya pun beragam, mulai dari Rp50 ribuan hingga ratusan ribu untuk tiap kaos, celana, rok, jaket, kemeja, dan lain sebagainya. Seperti halnya lapak thrifting lainnya, di lokasi ini, pembeli pun masih bisa menawar harga.

Misalnya, di XT Square saya pernah mendapatkan t-shirt band Slayer album South of Heaven (1988) keluaran brand lokal, Oblivion.

Kaos berwarna dasar hitam dengan corak merah tersebut masih terlihat baru, hanya saja ada sedikit bercak seperti bekas lunturan di bagian punggung. Namun, meski sepertinya itu noda permanen, ia tak terlalu mengganggu.

Saya mendapatkannya dengan harga Rp50 ribu, dari yang awalnya dijual seharga Rp80 ribu. Padahal, harga baru untuk kaos ini sekitar Rp350 ribuan.

Dengan demikian, saya pun memandang jika dikelola secara lebih baik, XT Square punya potensi besar. Setidaknya, jika tidak mau kembali ke label awalnya sebagai pasar seni, ia bisa rebranding menjadi “pusat thrifting Jogja”. Menandingi Pasar Senen di Jakarta.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Gardena Department Store: Pernah Dihabisi Api, tapi Masih Berdiri hingga Saat Ini

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2023 oleh

Tags: thriftthriftingXT Square
Iklan
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

XT Square Jogja Harus Berubah Menjadi Ruang Terbuka Hijau MOJOK.CO
Esai

Saatnya XT Square Jogja Berubah Menjadi Ruang Terbuka Hijau Supaya Tidak Lagi Sepi di Tengah Konsep yang Berubah-ubah

4 September 2024
Panduan Thrifting di Pasar Senen Jakarta agar Dapat Barang Thrift Berkualitas MOJOK.CO
Ragam

3 Panduan Thrifting di Pasar Senen Jakarta biar Nemu “Harta Karun”, Banyak Barang Bagus tapi Jangan Mudah Tergiur

16 Agustus 2024
Jeritan Hati Pedagang Thrift Shop Batam Terancam Gulung Tikar. MOJOK.CO
Liputan

Jeritan Hati Pedagang Thrift Shop Batam Terancam Gulung Tikar

25 Juli 2023
jogja therift market mojok.co
Ekonomi

Pembakaran Pakaian Bekas Tak Buat Kapok, Jogja Thrift Market #3 Digelar di Jogja

24 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Yamaha Xeon sebagai motor terbaik. MOJOK.CO

14 Tahun Pakai Yamaha Xeon, Motor Butut yang Kuat Menerjang Jalanan Terjal Tasikmalaya ke Pantai Pangandaran

13 Juni 2025
Ditolak kampus unair dan sukses di UPN Veteran Jawa Timur berkat briket arang. MOJOK.CO

Pernah Ditolak Unair, Kini Jadi Mahasiswa Berprestasi di Kampus Nggak Favorit usai Bikin Bisnis yang Ramah Lingkungan

13 Juni 2025
pengalaman pertama naik krl jogja-solo, klaten.MOJOK.CO

Pengalaman Pertama Orang Klaten Naik KRL Jogja-Solo, Sok-sokan Berujung Malu karena Tak Paham Kursi Prioritas dan Salah Turun Stasiun

13 Juni 2025
Belajar Bahasa Inggris Cocok untuk Atlet Brain Rot kayak Kamu MOJOK.CO

Belajar Bahasa Inggris Adalah Tahap Awal untuk Memanusiakan Diri bagi Atlet Brain Rot seperti Saya

10 Juni 2025
Universitas Brawijaya (UB) Malang.MOJOK.CO

Ditolak UB dan Terpaksa Kuliah di Kampus Tak Terkenal, Kini Malah Sukses: Dapat Kerja Gaji Dua Digit setelah Ratusan Lamaran Ditolak

11 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.