Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas Ekonomi

5 Perusahaan Grup Djarum yang Sahamnya Bisa Kalian Beli

Kenia Intan oleh Kenia Intan
31 Juli 2023
A A
Tranfer BCA Dana.MOJOK.CO

Cara transfer BCA ke Dana paling mudah beserta kode Dana.

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Berawal dari perusahaan rokok, Grup Djarum kini memiliki anak perusahaan yang tersebar di berbagai sektor bisnis. Beberapa anak perusahaan itu tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga sahamnya bisa kalian beli. Lalu, perusahaan Grup Djarum apa saja yang sudah melantai di bursa itu? 

Sebagai sebuah perusahaan bonafide, kehadiran Grup Djarum di Bursa Efek Indonesia (BEI) dinanti oleh para investor pasar saham. Namun, grup bisnis itu tampaknya memang tidak berniat mencari tambahan dana dengan melantai di bursa. Mungkin permodalan Grup Djarum sudah tercukupi melalui gurita bisnis yang mereka miliki.

Saham perusahaan Grup Djarum yang bisa dibeli

Sudah bukan rahasia, Grup Djarum menjadi salah satu konglomerasi bisnis terbesar di Indonesia saat ini. Djarum memang berawal dari perusahaan rokok, tapi anak usaha Djarum ada di berbagai sektor, mulai dari perbankan hingga pasar modern. Kendati Grup Djarum bersikukuh menjadi perusahaan tertutup, beberapa anak perusahaan Djarum justru tercatat sebagai perusahaan terbuka. Artinya, publik bisa membeli saham beberapa perusahaan anak Djarum itu di BEI.

Mojok sudah mendaftar beberapa perusahaan dalam Grup Djarum yang sahamnya bisa kalian beli:

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Bank Central Asia cukup diperhitungkan di sektor perbankan karena memiliki kapitaliasi pasar jumbo. Djarum masuk ke perusahaan bank ini melalui PT Dwimuria Investama Andalan. Djarum tercatat memiliki 54,94 persen saham atau sekitar 67,72 miliar saham.

Asal tahu saja, PT Dwimuria Investama Andalan merupakan perusahaan holding investasi milik Hartono bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Tidak hanya memiliki bank BCA melalui PT Dwimuria Investama Andalan, duo Hartono itu juga memegang saham Bank BCA secara langsung dengan kepemilikan masing-masing 0,02 persen.

Grup Djarum masuk ke BCA setelah keluarga konglomerat Salim kehilangan kendali atas bank itu selama krisis ekonomi di tahun 1997 hingga 1998. Bank yang berdiri sejak 1957 itu awalnya dikuasai Farallon, sebuah perusahaan investasi Amerika Serikat (AS) yang berafiliasi dengan keluarga Hartono. Pada 2002 Faralon membeli saham BCA sebesar US$530 juta. Kemudian, pada 2007 Djarum membeli 92,18 persen saham Farallon. Aksi pembelian itu menjadikan Djarum sebagai penguasa BCA hingga saat ini.

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)

Portofolio investasi PT Dwimuria Investama Andalan tidak hanya BCA. Perusahaan milik keluarga Hartono itu juga menanamkan saham di perusahaan publik yang bergerak di sektor telekomunikasi bernama PT Sarana Menara Nusantara Tbk (SMN) dengan kode saham TOWR. Kendati investasi di SMN tidak sebesar di BCA, PT Dwimuria Investama Andalan tercatat mengempit saham lebih dari lima persen, tepatnya 5,0002 persen atau 2,5 miliar saham.

Kepemilikan di SMN memperluas diversifikasi bisnis di sektor telekomunikasi. Asal tahu saja, SMN merupakan perusahaan yang berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang bergerak pada pengoperasian lokasi-lokasi menara telekomunikasi untuk disewakan kepada perusahaan komunikasi nirkabel. Perusahaan yang berasal dari Kudus, Jawa Tengah itu menanamkan 99,99 persen sahamnya di PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Mengingat sebagian besar usaha SMN dijalankan oleh Protelindo.

Hingga 2022 Protelindo memiliki dan mengoperasikan 29.794 lokasi menara telekomunikasi dengan lebih dari 53,967 penyewa di Indonesia. Daerah operasi SMN meliputi area Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR)

Memperkuat lini bisnis di sektor telekomunikasi, Grup Djarum turut masuk ke PT Solusi Tunas Pratama Tbk melalui Protelindo. Tercatat, Protelindo memiliki 99,96 persen saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk atau sebesar 1,13 miliar saham. Seperti penjelasan sebelumnya, pemilik Protelindo adalah SMN di mana PT Dwimuria Investama Andalan menanamkan sahamnya.

Adapun PT Solusi Tunas Pratama Tbk yang berdiri pada 2006 merupakan perusahaan penyedia menara telekomunikasi independen di Indonesia. Perusahaan memiliki aset menara telekomunikasi di 34 provinsi di Indonesia. Sebagian besar atau setara 87 persen menara terletak di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI)

Tidak hanya Hartono bersaudara yang memperluas lini bisnis Djarum di luar perusahaan rokok. Generasi ketiga Grup Djarum, Martin Hartono, turut melakukan diversifikasi bisnis ke sektor digital. Anak dari Budi Hartono itu merupakan komisaris perusahaan e-commerce Blibli alias PT Global Digital Niaga Tbk yang baru tahun lalu mencatatkan sahamnya di BEI dengan kode BELI.

Sebagian besar saham PT Global Digital Niaga Tbk dimiliki oleh PT Global Digital Prima alias GDP Venture. Jumlah saham yang dimiliki GDP Venture mencapai 99,15 miliar atau setara 83,68 persen.

Iklan

GDP Venture yang muncul pada 2010 merupakan perpanjangan tangan Grup Djarum untuk industri bisnis online. Di GDP venture, Martin menjabat sebagai CEO. Tidak hanya memiliki Blibli sebagai e-commerce, GDP Venture juga melakukan investasi pada bisnis media dan entertainment serta perusahaan solusi.

PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC)

Kalau kalian pernah berbelanja di Ranch Market, toko ritel modern itu juga termasuk dalam gurita bisnis Grup Djarum. Perusahaan PT Global Digital Niaga Tbk berinvestasi ke PT Supra Boga Lestari Tbk sebanyak 1,10 miliar saham atau setara 70,56 persen.

PT Supra Boga Lestari Tbk yang melantai di bursa dengan kode RANC merupakan pemilik Ranch Market dan Farmers Market.

PT Global Digital Niaga Tbk sebelumnya menguasai 51 persen saham PT Supra Boga Lestari Tbk. Kemudian anak perusahaan Djarum itu meningkatkan kepemilikannya menjadi lebih dari 70 persen pada awal 2022. Penambahan saham yang menelan dana hingga Rp780 miliar itu harapannya bisa memperkuat Blibli sebagai e-commerce di Indonesia. Sebagai pengingat, PT Global Digital Niaga Tbk merupakan perusahaan yang menaungi Blibli, sebuah e-commerce dengan fokus pada model bisnis B2B, B2C, dan B2B2C.

Di antara perusahaan-perusahaan Grup Djarum di atas ada yang sahamnya ingin kalian beli?

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Perjalanan Djarum, Perusahaan Rokok yang Punya Banyak Bisnis Sampingan

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 31 Juli 2023 oleh

Tags: djarumPerusahaan Grup Djarumsaham
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Doa tak putus dan ketegaran ibu demi masa depan anak di audisi bulu tangkis PB Djarum 2025 Kudus MOJOK.CO
Ragam

Doa Tak Putus dan Ketegaran Ibu untuk Masa Depan Anak di Arena Bulu Tangkis, Terpisah Raga tapi Senantiasa Bertaut Jiwa

10 September 2025
Warga Temanggung terima bantuan RSLH dari PT Djarum MOJOK.CO
Kilas

15 Rumah Tak Layak Huni di Temanggung Diperbaiki PT Djarum, Target Sampai 500 Lebih Rumah Lagi di Jawa Tengah

31 Juli 2025
Kudus, RSLH.MOJOK.CO
Ragam

Impian Rumah Layak Pemulung Tunanetra di Kudus yang Kini Menjadi Kenyataan

25 April 2025
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok. Pakar ekonomi UGM tetap anjurkan investasi agar uang tidak tergerus inflasi MOJOK.CO
Ragam

Waktu yang Tepat untuk Investasi meski Harga Saham Anjlok, Jika Uang Disimpan buat Konsumsi Nanti Tergerus Inflasi

10 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.