MOJOK.CO – Berikut ini dilampirkan nasihat dan sebagian kunci jawaban Tes Wawasan Kebangsaan CPNS bagi para pendukung khilafah di negara thogut ini. Selamat menikmati.
Negara thogut ini sedang membuka lowongan pekerjaan untuk siapapun rakyat Indonesia yang ber-KTP Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ketahuilah, tantangan yang sangat berat bagi peserta tes pendukung khilafah adalah mengikuti tes yang materi jawabannya mengarah pada Ideologi Pancasila.
Nah, berikut ini beberapa materi inti Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) CPNS yang akan bertentangan dengan Pendukung Khilafah:
- Ideologi Pancasila
- Bela Negara
- Sejarah Pancasila
- Bhineka Tunggal Ika
Untuk itu, saya sengaja memberi sedikit nasihat dan panduan kunci jawaban bagi para pendukung khilafah di negara thogut ini. Berikut adalah empat di antaranya:
Pertama. Hadirin Pendukung Khilafah, ujian terberat antum adalah bertemu dengan soal Sejarah Pancasila.
Biasanya soal berkisar pada kelahiran Pancasila, tanggal-tanggal pentingnya hingga kesepakatan Pendiri Bangsa yang menghasilkan Pancasila yang diamini Negara Toghut yang kita tinggali ini.
Apabila antum menemukan soal tentang Kelahiran Pancasila, antum akan disuguhi cerita-cerita syirik dan bid’ah. Kuatkan hati antum. Kata Pancasila dicetuskan Moh Yamin. Untungnya doi ini orang Islam, tapi sayangnya sangat bangga dengan Sriwijaya dan Majapahit.
Tidak tanggung-tanggung, konsep Pancasila bisa ditemukan dalam bahasa Sanskerta (itu Hindu ya Akhi!), huruf palawa, dan tokoh kafir seperti Mpu Tantular. Ingat akhi, demi mulusnya perjuangan, pilih kata kunci itu. Kafir sebentar tak apalah, nanti kan tinggal syahadat lagi.
Antum harus ingat, Sejarah Pancasila itu isinya Soekarno semua. Hati-hati beliau ini Nasionalis Thogut! Sudah gitu, kiri temennya komunis lagi. Pada tanggal 1 Juni 1945 berpidato Soekarno di hadapan Sidang 1 BPUPKI dan beliau ketua Tim Sembilan Perumus Pancasila tanggal 22 Juni 1945.
Beliau juga Ketua PPKI pengesah UUD 1945 18 Agustus 1945. Kalau mau ditambah, beliau ini Proklamator juga, Presiden juga. Jangan lupa, antum harus teguhkan dalam hati kalau Piagam Jakarta 22 Juni yang diyakini punya Islam.
Tapi kalau jawab, tetep 18 Agustus 1945 yah?
Nggak apa-apa akhi-ukhti, yang penting jawab yang bener.
Termasuk pertanyaan kenapa orang-orang Islam setuju Piagam Jakarta dihilangkan 7 kata-katanya. Walaupun akhi-ukhti percaya Islam sedang dizalimi kafir, akhi-ukhti tetep harus jawab; “demi menjaga persatuan.”
Kedua, hadirin always be kaffah, Sejarah Indonesia lebih merepotkan.
Soal-soal TWK CPNS akan berkisar antara kerajaan Hindu-Budha, sejarah kesultanan masa Kerajaan Islam Maritim, kolonialisme, sejarah Organisasi Pergerakan, masa pendudukan Jepang, Masa Kemerdekaan, hingga sekarang.
Hati-hati, akhi-ukhti, soal-soal kafir akan mengarahkan jawaban pada Sumpah Palapa Majapahit yang diucapkan Gajah Mada. Ingat GAJAH MADA ya bukan Gaj Ahmada!
Ya akhi, ingat tanggal-tanggal penting juga. Jangan lupa. Tanggal 20 Mei tahun 1901 hari kebangkitan Nasional, akhi. Jangan nyari jawaban Sultan Mehmed V atau VI, soalnya tidak ada Khilafah Ottoman di soal CPNS Negara Thogut.
Ingat cuma ada pilihan ganda A sampai E, jangan bikin F. Ingat Sumpah Pemuda ya akhi; ingat Tanah Air Indonesia, Bangsa Indonesia dan Bahasa Indonesia itu terjadi tanggal 28 Oktober 1928.
Kalau ditanya siapa proklamatornya? Jawab Soekarno pemimpin PNI, bukan Hassan Al-Banna pendiri Ikhwanul Muslimin. Benderanya merah putih bukan yang… sssttt jangan disebutin akhi. Akhi jangan coba-coba nyari bahasa lain, akhi pengen lulus tes kan?
Akhi ingat juga, ada banyak pemberontakan. Jangan ingat Pekai kuminis doang. Ada soal-soal tentang pemberontakan DI/TII sama PRRI/Permesta. Ingat akhi, kalau ada pertanyaan siapa Kartosuwiryo, akhi harus jawab Pemberontak DI/TII. Jangan nyari jawaban “Pejuang Islam”, nanti akhi malah kehabisan waktu. Susah nyarinya.
Kalau ada pertanyaan tokoh pemberontak dari PRRI, akhi jangan kaget kalau ada nama Sumitro Djojohadikusumo. Itu bapaknya Prabo…. Sst, jangan kampanye. Oh iya, akhi hafalkan nama-nama lainnya juga yah.
Ketiga, Hadirin Akhi-Ukhti, soal yang paling berat itu bukan film Dilan dengan latar kamar ada fotonya Imam Khomeini Syiah. Yang berat buat Akhi-Ukhti itu soal Ideologi Pancasila.
Akhi harus teguhkan hati, awas tersambar dan terpapar sama ideologi Pancasila. Akhi, ini saya cantumkan bocoran kunci jawabannya buat jawab pertanyaan tentang Pancasila. Ingat sila pertama tentang ketuhanan, kedua kemanusiaan, ketiga nasionalisme, keempat demokrasi, dan kelima tentang keadilan sosial.
Ingat ya, akhi-ukhti, jangan terlena sama cita-cita Ideologi Pancasila, apalagi sampai kepikiran; wah, kok bagus semua itu?
Ini ideologi thogut, liberal, komunis, animis, syirik dan bid’ah. Tapi sebut itu dalam hati saja. Kalau ada pertanyaan tentang ideologi terbuka dan tertutup, akhi-ukhti harus jawab: “Pancasila Ideologi Terbuka.”
Hafalkan juga dimensi realitas, fleksibelitas, dan lainnya. Akhi dan ukhti jangan jawab ideologi tertutup yang semuanya ditutupi. Cukup kita aja yang tertutup. Diem-diem.
Keempat, ya akhi-ukhti, jangan lupa juga materi Bela Negara.
Ingat ya, yang dibela itu negara bukan khilafah. Iya, iya, akhi-ukhti, saya faham jangan marah gitu dong. Ini cuma buat ngisi soal aja. Akhi tetap khilafah dalam hati. Tapi kalau jawab harus bela negara, akhi harus ngasih jawaban yang kayaknya cintaaaa banget sama Negara Pancasila ini.
Nggak apa-apa khilafahnya dipending dulu ya? Akhi-ukhti jangan lupa, akhi bisa enak-enak pake cadar, teriak-teriak demo, ibadah di mana saja, di masjid ampe di Monas, karena akhi tinggal di negara dengan Konsep Bhineka Tunggal Ika. Hafalin itu ya?
Good luck. God bless us.