Upacara Bendera dan Sepatu yang Tertukar - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Upacara Bendera dan Sepatu yang Tertukar

Zuhana Zuhro oleh Zuhana Zuhro
27 Agustus 2014
0
A A
Upacara Bendera dan Sepatu yang Tertukar

Upacara Bendera dan Sepatu yang Tertukar

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Upacara bendera adalah hal yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan saya. Maksudnya, saya tidak pernah bisa selalu ngeles dari upacara bendera. Mulai dari SD sampai SMA, ngelesnya hanya bisa beberapa kali saja. Tapi setiap tahun, paling tidak saya pernah absen sebanyak 2 atau 3 kali. Jadi kalau dari SD sampai SMA bisa dihitung berapa kali saya tidak ikut upacara bendera. Nggak usah ambil kalkulator, cukup dibayangin saja ya jumlahnya. 🙂

Tapi sampai saat ini, saya masih sering berpikir keras. Apa benar upacara bendera merupakan cara ampuh dan jitu untuk menanamkan nasionalisme? Maaf, jangan disambit ya. Selama mengikuti upacara bendera, saya tidak pernah merasakan kekhidmatan seperti yang diharapkan oleh bapak ibu guru. Format upacara bendera yang seperti itu bagi saya terlalu membosankan.

Tempat dan formatnya upacara selalu sama. Dari SD sampai SMA ya tetap begitu-begitu saja. Beda dengan format upacara bendera yang dilakukan dengan cara-cara yang unik. Coba lihat upacara bendera yang dilakukan di puncak gunung, di dasar laut dengan memakai baju seadanya atau pengibaran bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum pertandingan sepak bola. Saya yang lihat di televisi saja kadang sampai nangis terharu. Apalagi melihat upacara bendera di perbatasan dan sekolah-sekolah terpencil yang minim fasilitas. Duh, lihat fotonya saja saya sudah mewek nggak karuan. Dan rasa seperti itu, tidak pernah saya dapatkan ketika mengikuti upacara bendera di sekolah.

Meski upacara bendera adalah rutinitas yang membosankan, ada satu peristiwa yang tidak akan saya lupakan seumur hidup. Saya lupa tanggal berapa upacara itu berlangsung. Kalau tidak salah ingat, sewaktu saya duduk di kelas dua SMP. Kejadiannya bagini.

Senin adalah hari yang selalu saya tunggu. Bukan karena upacaranya, tapi karena setelahnya ada jam pelajaran olahraga. Bukan pula pelajaran olahraganya yang saya tunggu. Tapi jeda waktu untuk tidak bertemu dengan Bu Eny –Guru Matematika sekaligus wali kelas- yang killer-nya nggak nguati. Setidaknya sehabis upacara bendera tidak langsung pelajarannya Bu Eny, tapi rileks dulu dengan olahraga. Habis bosan upacara bendera langsung dapat efek kejut Matematika itu adalah hal yang sangat tidak menyehatkan.

Baca Juga:

Bendera Merah Putih Indonesia Kurang Punya Ciri Khas

Terlalu Banyak Red Flag dalam Hubungan, Seorang Pacar Kibarkan White Flag

Helm Mahal Memang Bikin Kita Gelisah Saat Meninggalkannya

Setiap olahraga, semua siswa dibebaskan memakai sepatu dengan warna dan model apa saja. Saya tentu gak mau kalah dong. Harus tampil seunik mungkin. Meskipun nantinya cuma dipakai buat lari-lari muter lapangan basket gak apa-apa. Yang penting sudah menjadi pusat perhatian. Jadi, setiap hari Senin saya membawa dua macam sepatu. Satu sepatu berwarna hitam polos datar dan tak menarik perhatian plus kaos kaki putih dan satu sepatu olahraga warna kuning ngejreng meriah dengan kaos kaki garis-garis kuning putih dengan ornamen tawon.

Setiap berangkat sekolah pas hari senin dari rumah tentu saja saya memakai sepatu yang kece dulu dong. Kalaupun harus ganti dengan sepatu yang ‘datar’ untuk upacara, setidaknya ketika menjejak gerbang sekolah harus keren dulu. Padahal ujung-ujungnya, pas upacara jadi nggak keren karena pakai sepatu yang ‘datar-datar’ saja. Tidak masalah ketika harus ribet ganti sepatu ketika bel upacara berbunyi.

Suatu hari, saya bangun terlambat pas hari senin. Tanpa mandi, terburu-buru berangkat, dan sialnya tiba di sekolah ketika upacara dimulai. Setelah melipir sana-sini dan membuat gaduh semua penghuni lapangan, sampailah saya ke barisan kelas. Barisan kelas saya ada di tengah lapangan, berhadapan dengan pembina upacara.

Bisa ditebak kejadian selanjutnya? Saat pidato pembina upacara, saya yang ada di barisan belakang diminta untuk maju di barisan paling depan. Semua mata memandang ke arah saya. Saya tetap cuek dan apa adanya. Tapi firasatku mengatakan pasti ada yang aneh dengan diriku, karena di barisan paduan suara banyak yang cekikikan. Saya menunduk saja, mencoba mengikuti alur upacara. Siapa tahu, dalam suasana seperti ini rasa khidmat itu akan muncul. Sedetik setelah itu, pecahlah gelasnya. Maksudnya pecahlah sudah misteri yang menjadi tanda tanya besar dengan cekikikan yang tadi sempat terjadi. Ternyata, saya masih memakai sepatu kebanggaan sewaktu hari senin. Ya, sepatu dengan warna yang ngejreng meriah dan kaos kaki yang tak kalah meriah di momen upacara bendera. Saking terkejutnya waktu itu, saya lupa membawa sepatu upacara.

Kisah sepatu upacara yang tertukar dengan sepatu olahraga ini tak akan pernah saya lupakan. Setidaknya, pernah mewarnai upacara bendera kala itu. Gara-gara sepatu yang tertukar ini pula, kekhidmatan upacara jadi terganggu.

Maafkan aku ya Indonesia. Sekalipun dalam upacara bendera di sekolah aku tidak pernah merasakan kekhidmatan dan pernah membuat onar, aku tetap cinta kamu. Meskipun sepatuku pernah tertukar ketika upacara bendera, dalam ingatanku benderamu tak akan pernah tertukar dengan bendera Polandia.

Terakhir diperbarui pada 2 Maret 2021 oleh

Tags: benderasepatuupacara
Zuhana Zuhro

Zuhana Zuhro

Artikel Terkait

Bendera Merah Putih Indonesia Kurang Punya Ciri Khas Skandal Bendera Merah Putih di Piala Thomas Bikin Legenda Bulu Tangkis Turun Gunung mojok.co

Bendera Merah Putih Indonesia Kurang Punya Ciri Khas

14 Agustus 2021
Terlalu Banyak Red Flag dalam Hubungan, Seorang Pacar Kibarkan White Flag satire mojok x firal mojok.co

Terlalu Banyak Red Flag dalam Hubungan, Seorang Pacar Kibarkan White Flag

2 Agustus 2021
helm

Helm Mahal Memang Bikin Kita Gelisah Saat Meninggalkannya

14 Oktober 2019

Belajar dari Gus Dur Supaya Banser Rileks di Darat, Laut, dan Bendera

27 Oktober 2018

NU Memang Ormas Penuh Humor, Beda dengan Muhammadiyah

26 Oktober 2018
Gus-Mut-dan-Sandal-Jepit-MOJOK.CO

Amar Makruf Gus Mut dan Dakwah Sandal Jepit Kiai Kholil

6 Juli 2018
Pos Selanjutnya
Poetra dan Mak Ri

Poetra dan Mak Ri

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Upacara Bendera dan Sepatu yang Tertukar

Upacara Bendera dan Sepatu yang Tertukar

27 Agustus 2014
Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan MOJOK.CO

Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan

26 Mei 2022
Sinar Mandiri melaju di Pantura MOJOK.CO

Melintasi Pantura Bersama Roda Lusuh Bus Sinar Mandiri

21 Mei 2022
makam giriloyo mojok.co

Makam Giriloyo, Rumah Peristirahatan Terakhir Sultan Agung yang Dibatalkan

26 Mei 2022
Rumah milik Mbah Ngadiyo yang jadi tempat syuting KKN di Desa Penari

Cerita Sebenarnya di Rumah Tempat Syuting Film KKN di Desa Penari

25 Mei 2022
mie ayam om karman mojok.co

Mie Ayam Om Karman, Filosofi Meja Terisi, dan Semangat Perantau Wonogiri

22 Mei 2022
gelanggang mahasiswa ugm mojok.co

UGM akan Bangun GIK, Pengganti Gelanggang Mahasiswa

24 Mei 2022

Terbaru

Sungai Aare, Swiss untuk berenang

Orang Swiss Suka Hanyutkan Diri di Sungai pada Musim Panas

29 Mei 2022
buya syafii maarif mojok.co

Melepas Kepergian Buya

28 Mei 2022

Jokowi: Buya Syafii Maarif Sosok yang Menyuarakan Toleransi 

27 Mei 2022
Buya Syafii Maarif

Haedar Nashir Sempat Menemui, Buya Syafii Maarif Ditangani Tim Dokter Kepresidenan

27 Mei 2022
Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87

Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87

27 Mei 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In