ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai

Ujian Lisan Sejarah Nasional dan Sastra dari Dosen Pramoedya Ananta Toer untuk Mahasiswa Tingkat 1 dan 2. Yang Master dan Doktor Nggak Usah Jawab

Muhidin M. Dahlan oleh Muhidin M. Dahlan
21 Mei 2025
0
A A
Ujian Sejarah dan Sastra dari Dosen Pramoedya Ananta Toer MOJOK.CO

Ilustrasi Ujian Sejarah dan Sastra dari Dosen Pramoedya Ananta Toer. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Inilah ujian sejarah nasional Indonesia bikinan Pramoedya Ananta Toer buat mahasiswa tingkat 1 dan 2, bukan buat tingkat akhir. Apalagi S2 maupun S3.

Pramoedya Ananta Toer menjadi dosen sejarah? Sebagian besar pembaca esai ini barangkali sudah tahu. 

Betul, Pramoedya Ananta Toer adalah dosen sejarah jalur “penunjukan” dari petinggi Universitas Res Publica atau saat ini Universitas Trisakti. Kampus swasta ini didirikan Baperki atau Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia yang diketuai Siauw Giok Tjhan. 

Siapa Tjhan, pembaca Mojok bisa mendengarnya di kanal Jasmerah. Pram ditunjuk jadi dosen sejarah untuk mahasiswa tingkat I dan II.

Sebagian besar pembaca esai ini barangkali sudah tahu atau sudah membaca paripurna atau membaca sebagian atau membaca 1/3 dari diktat Pramoedya Ananta Toer sebagai dosen sejarah. Di perkuburan arsip maha luas yang pernah mau digusur Presiden Donald Trump, tetapi nggak jadi karena publik melawan, archive.org, diktat itu tersimpan. 

Diktat itu berisi ringkasan apa saja yang dipelajari mahasiswa kalau ingin mengetahui apa yang disebut “Sejarah Modern Indonesia“. Ringkasnya, ada 8 poin isi diktat itu: 

(1) birokrasi pemerintah; (2) agraria, (3) politik kolonial, (4) pers dan teknologi cetak, (5) politik pendidikan kolonial dan Islam, (6) militer, (7) Tionghoa dan Arab, (8) organisasi pergerakan nasional.

Metode mengajar dosen Pramoedya Ananta Toer

Sebagian besar pembaca esai ini barangkali sudah tahu Pramoedya Ananta Toer memberi tugas mahasiswanya mencatat, mengkronik, mengkliping di perpustakaan sebagai bagian dari metode mengajar. Perbanyak berinteraksi dengan sumber ketimbang mendengarkan ceramah dosen di kelas. 

Sebagian juga sudah tahu kliping-kliping dari tugas mahasiswa ini membantu Pramoedya Ananta Toer memahami Indonesia paruh akhir abad 19 dan paruh awal abad 20. Mahasiswa disebar Pram mengubah perpustakaan nasional (dulu di Museum Gajah/Museum Nasional) menjadi hamparan kelas yang jembar.

Ini kesaksian Onghokham, yang boleh jadi pembaca esai ini sudah pernah baca tetapi izinkan saya ingin kutipkan ulang dari Kronik Revolusi Indonesia (Jilid 3), hlm. Xiii-xiv, saat dia sedang meriset sejarah dan melihat mahasiswa-mahasiswa Pram ini sedang bekerja: 

“Kira-kira pada permulaan 1960-an, sebagai seorang yang cukup rajin mengunjungi perpustakaan Museum Pusat di Jalan Merdeka Barat No. 12, saya melihat beberapa mahasiswa dan mahasiswi sedang tekun mengumpulkan bahan-bahan dari koran-koran lama yang terbit pada sekitar permulaan abad ke-20. Ketika saya bertanya apa yang sedang mereka kerjakan, mereka menjawab bahwa dosen sejarah mereka di Universitas Res Publica (sekarang Trisakti), Pramoedya Ananta Toer, menyuruh mencatat peristiwa-peristiwa politik, sosial, dan kondisi rakyat ada zaman tersebut …. Dari catatan-catatan koran lama ini, Pramoedya menyusun kuliah-kuliahnya tentang zaman yang kita kenal dengan zaman “kebangkitan nasional”. Bahan kuliah Pramoedya tersebut pernah terbit dalam bentuk stensil, dan untungnya diberikan pada beberapa sarjana asing, antara lain Dr. Ruth McVey dan Harry J. Benda, sehingga tersimpan di beberapa perpustakaan Amerika Serikat seperti Yale University dan Cornel University. Saya sendiri sempat memakainya ketika menyusun disertasi di Universitas Yale”.

Baca halaman selanjutnya: Harap tenang, ada ujian Pak Pram.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 21 Mei 2025 oleh

Tags: 21 meidosen pramdosen Pramoedya Ananta ToerPramoedya Ananta Toersejarah indonesia
Iklan
Muhidin M. Dahlan

Muhidin M. Dahlan

Penulis dan kerani partikelir IBOEKOE dan Radio Buku.

Artikel Terkait

Dinamika Politik di Masjid Istiqlal dan Fenomena Muslim Tanpa Masjid
Movi

Dinamika Politik di Masjid Istiqlal dan Fenomena Muslim Tanpa Masjid

30 Maret 2025
Muhidin M. Dahlan: Merayakan Seabad Pram dengan Touring ke Blora
Movi

Muhidin M. Dahlan: Merayakan Seabad Pram dengan Touring ke Blora

25 Februari 2025
Apakah Pramoedya Ananta Toer Membenci Musik? MOJOK.CO
Esai

Pramoedya Ananta Toer dalam Skena Musik: Laporan dari Bawah Panggung Konser “Anak Semua Bangsa”

9 Februari 2025
Pramoedya Ananta Toer Ditolak Aspal Blora MOJOK.CO
Esai

Catatan Toering: Ketika Aspal Blora Menolak Pramoedya Ananta Toer

8 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Orang kaya pertama kali naik bus ekonomi, tersiksa jiwa raga sampai trauma MOJOK.CO

Orang Kaya Naik Bus Ekonomi: Coba-coba Berujung Tersiksa, Dimaki Pengamen sampai Tahan Kencing Berjam-jam

12 Juni 2025
naik pesawat, pengalaman pertama naik pesawat.co

Pengalaman Pertama Naik Pesawat: Sok Berani padahal Takut Ketinggian, Berujung Malu dan Jadi Aib Tongkrongan

16 Juni 2025
Lulusan SMA-SMK awalnya malu karena tak kuliah dan jadi karyawan Alfamart-Indomaret. Tapi merasa terhormat karena bisa kerja sendiri MOJOK.CO

Lulusan SMA-SMK Awalnya Malu Tak Kuliah dan Kerja di Alfamart-Indomaret, Direndahkan Guru Sendiri tapi Kini Merasa Lebih Terhormat

12 Juni 2025
Orang Kebumen pertama kali ke Jepang, bingung perkara toilet MOJOK.CO

Orang Kebumen Pertama Kali Nginep di Jepang: Bingung Cara Pakai Toilet sampai Cebok Pakai Botol Air

14 Juni 2025
down for life, kalatidha.MOJOK.CO

Kalatidha: “Syair Macapat” dalam Kemasan Musik Cadas, Album Baru sekaligus Penanda Perjalanan Spiritual Down For Life

11 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.