Ternyata Hanya Indomie yang Bisa Memahami Politik Rebus Bu Megawati - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Ternyata Hanya Indomie yang Bisa Memahami Politik Rebus Bu Megawati

Megawati ingin menandaskan dapur keluarga Indonesia telah kehilangan resep leluhurnya yang didominasi rebus dan tergantikan oleh goreng.

Muhidin M. Dahlan oleh Muhidin M. Dahlan
28 Maret 2022
0
A A
Ternyata Hanya Indomie yang Bisa Memahami Politik Rebus Bu Megawati

Ilustrasi Megawati. (Mojok.co/EgaFansuri)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Berkat Megawati, kita tercerahkan. Paling tidak, kita jadi tahu politik pangan kita tidak lebih baik dari Indomie. Bahkan, minus.

Coba ketik di laman pencarian Google hari ini dengan kata kunci “Megawati+Rebus”. Google akan menyajikan 10 artikel pertama dengan tema Megawati vs everybody. Bu Mega seperti sendirian berhadapan dengan serbuan meme netizen, terutama mahasiswa, yang selama tiga tahun belakangan ini terus-menerus disuguhi drama politik yang berebut cuan.

Satu-satunya pembelaan justru datang dari tangan kanannya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Itu pun berformat press release. Normatif dan begitulah. Seakan-akan, partai nasionalis yang dipimpin Megawati sejak dahulu kala hingga Anda membaca tulisan ini, tidak lagi memiliki buzzer.

Baca saja kutipan ini: “Ibu Megawati sangat peduli dengan harga sembako, termasuk minyak goreng dan cabai. Sehingga saat HUT partai 10 Januari 2022 lalu pun beliau saat berpidato yang juga didengar oleh Presiden Jokowi sudah menyinggung soal kenaikan harga sembako.”

Satu-satunya yang menarik dari press release itu adalah frase ini: “HUT partai 10 Januari”. Ya, di “HUT partai 10 Januari” (2020) itu pernah ada sebuah drama gelembung politik yang melibatkan frase lain: “Hasto Kristiyanto” dan “Harun Masiku”. Di luar kedua frase itu, “HUT partai 10 Januari” menyajikan fenomena yang diam, terbungkus, dan tampaknya tidak menarik sama sekali dibahas, yang justru menjadi inti dari soal yang hari ini netizen menemukan celah untuk merebus habis-habisan Megawati seorang diri.

Baca Juga:

Pedagang Pusing, Beli Minyak Goreng Curah Pakai PeduliLindungi

Hasto Ungkap Alasan PDIP Sulit Kerja Sama dengan PKS dan Demokrat

Puan Maharani Pertimbangkan Gibran Maju Pilgub 2024

Apa itu?

Di goodie bag yang dibagikan ke ribuan peserta “HUT partai 10 Januari” (2020) dari seluruh daerah itu terdapat mutiara yang umumnya tidak menarik bagi politisi dan malah memberatkan bawaan. Yakni, kitab kuliner yang luar biasa tebalnya berjudul Mustika Rasa: Resep Masakan Indonesia Warisan Sukarno. Mula-mula kitab 1.206 halaman itu diterbitkan ulang dengan nekat oleh Penerbit Komunitas Bambu (Kobam) dengan berbekal pada satu kepercayaan yang mantap bahwa buku ini harus terbit justru karena ia mestika tersembunyi yang hilang dari Sukarno Project.

Di benak pemilik Kobam, JJ Rizal, terbayang kerugian besar. Tapi, demi mestika bangsa, demi ide besar Sukarno di bidang politik pangan, dia nekat menerbitkannya. Lalu, terbitlah buah ambisi itu pada 2016 yang langsung menghantam cashflow penerbit.

Tak dinyana, “HUT partai 10 Januari” menjadi berkah bagi Kobam. Megawati memesan buku ini untuk dicetak lagi ribuan eksemplar. Demi, “HUT partai 10 Januari”. Di satu sisi, goodie bag “HUT partai 10 Januari” itu berkah bagi Kobam untuk mengarungi musim pageblug yang dimulai tiga bulan kemudian. Bahkan, masih ada sisa untuk bikin toko buku di Yogya. Setelah “HUT partai 10 Januari” itu nyaris tidak ada lagi yang membahas buku ini; sudah terdiam di rak semua petinggi partai.

Di sinilah Megawati mengungkit kembali perihal pentingnya Mustika Rasa itu. Bu Mega harus mengambil alih sendiri untuk meresensi buku pesanannya itu di saat kader-kadernya kemungkinan besar melupakan goodie bag “HUT partai 10 Januari” tersebut di tengah kelangkaan minyak goreng.

Sebab, yang diingat oleh “anak-anak bangsa” pada “HUT partai 10 Januari (2020)” melulu soal “korupsi”, melulu soal “Harun Masiku“. Apalagi, dalam soal per-goodie bag-an, partai yang dipimpinnya ini dicekik trauma yang selamanya tidak pernah hilang karena ini merupakan aib gigantis: korupsi goodie bag sembako Covid-19 karya salah satu kader terbaik Bu Mega, Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara yang melibatkan perusahaan Sritex (SRIL) yang dikutuk habis-habisan dalam puisi pamflet Widji Thukul.

“Saya sampai mengelus dada, bukan urusan masalah nggak ada atau mahalnya minyak goreng, saya sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng sampai begitu rebutannya? Apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus, atau seperti rujak, apa tidak ada? Itu menu Indonesia, lho. Lha kok njelimet (rumit) gitu,” adalah rangkuman Bu Mega atas 1.206 halaman buku Mustika Rasa.

Saat Megawati mengeluarkan buah pikirnya itu, pegiat Warung Arsip/Radio Buku langsung ingat buku Mustika Rasa yang tidak pernah di-rak-kan, melainkan diletakkan terus-menerus di atas meja. Artinya, ini buku berjenis dinamis, selalu dilihat, disentuh, sekali-kali dipakai. Sunardi, Berryl Ilham, maupun Ageng Indra melakukan “perhitungan manual” untuk memvalidasi apakah pernyataan Bu Mega yang “ganas” itu asal bicara atau punya referensi yang kuat. Dan, tiada literatur yang bisa diperiksa, selain isi goodie bag “HUT partai 10 Januari”: Mustika Rasa.

Dari tiga metode utama memasak lauk-pauk–goreng, rebus/kukus, bakar–Mustika Rasa yang berisi lebih kurang 1.600 resep itu bersaksi, sebagaimana dicatat Sunardi, admin Warung Arsip:

– 125 resep lauk pauk gorengan

– 251 resep lauk pauk berkuah

– 463 resep lauk pauk basah tidak berkuah

– 70 resep lauk pauk bakar

– Sisanya rupa-rupa

Megawati benar dan presisi, tradisi kuliner kita puluhan tahun lampau lewat Sukarno Project berlabel Mustika Rasa didominasi rebus. Pengolahan dengan cara menggoreng hanya 125 dari 1.600 resep.

Megawati benar dan presisi pula mengeluarkan “resensi” atas buku Mustika Rasa berupa statemen yang menjadi viral di saat yang tepat. Bu Mega ulung dalam soal momentum dan posisi. Tiada momentum yang tepat memperkenalkan kembali isi goodie bag “HUT partai 10 Januari” itu selain waktu keluarga Indonesia disuguhkan drama kelangkaan minyak goreng (sawit).

Megawati ingin menandaskan dapur keluarga Indonesia telah kehilangan resep leluhurnya yang didominasi rebus dan tergantikan oleh goreng. Saat dapur ibu oleng oleh minyak goreng (sawit), Bu Mega datang, seorang diri, dan berteriak serak hingga tak terdengar oleh kader-kader muda haus kuasa: Hai, anak-anakku, baca Mustika Rasa dalam goodie bag yang sudah kubagikan agar dapur Indonesia tidak kehilangan kompas politik pangan yang bergantung kepada sawit.

Dan, dari politik rebus Megawati itu pula menguak pertanyaan yang selalu mengganggu tidur para pecandu “Indomie”: mengapa di bungkusnya tertulis jelas dan mentereng “goreng”, tetapi proses memasaknya justru direbus.

Ya, jika Megawati tidak kamu sukai karena kebijakan partai yang dieksekusi kader-kader mudanya yang sibuk berebut kuasa dan lupa petani dan masyarakat adat penghayat alam yang digasak perkebunan sawit dan lahan tambang, setidaknya kamu belajar dan berhikmat kepada indomie yang kamu makan tiga kali sehari-hari itu: tetap direbus, walau “goreng”.

Berkat Megawati, kita tercerahkan. Paling tidak, kita jadi tahu politik pangan kita tidak lebih baik dari Indomie. Bahkan, minus.

Pada akhirnya, saya jadi tahu bahwa hanya Indomie (goreng) yang konsisten bisa memahami pemikiran “politik rebus” Bu Mega. Itu.

BACA JUGA Megawati, Pemimpin Perempuan Paling Berkuasa dalam Sejarah Nusantara dan ulasan menarik lainnya di rubrik ESAI.

Penulis: Muhidin M. Dahlan

Editor: Yamadipati Seno

Terakhir diperbarui pada 28 Maret 2022 oleh

Tags: Harun MasikuIndomieMegawatiminyak gorengminyak goreng mahalpdiprebussawit
Muhidin M. Dahlan

Muhidin M. Dahlan

Penulis dan kerani partikelir IBOEKOE dan Radio Buku.

Artikel Terkait

Yuna Pancawati mojok.co

Pedagang Pusing, Beli Minyak Goreng Curah Pakai PeduliLindungi

29 Juni 2022
hasto mojok.co

Hasto Ungkap Alasan PDIP Sulit Kerja Sama dengan PKS dan Demokrat

23 Juni 2022
gibran maju pilgub 2024 mojok.co

Puan Maharani Pertimbangkan Gibran Maju Pilgub 2024

21 Juni 2022
BLT Minyak Goreng, Usaha Receh Menyelamatkan Muka Pemerintah

BLT Minyak Goreng, Usaha Receh Menyelamatkan Muka Pemerintah

6 April 2022
Demo masak Megawati hingga Italia Gagal Ikut Pildun

Demo masak Megawati hingga Italia Gagal Ikut Pildun

30 Maret 2022
Pawang Hujan Mandalika hingga Polemik Ibu-Ibu Indonesia

Pawang Hujan Mandalika hingga Polemik Ibu-Ibu Indonesia

23 Maret 2022
Pos Selanjutnya
alquran mojok.co

Al-Quran Tulisan Tangan Berusia 200 Tahun, Saksi Penyebaran Islam di Gunungkidul

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Ternyata Hanya Indomie yang Bisa Memahami Politik Rebus Bu Megawati

Ternyata Hanya Indomie yang Bisa Memahami Politik Rebus Bu Megawati

28 Maret 2022
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
Kasman Singodimedjo tagih janji ke Sukarno sial Piagam jakarta

Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno

26 Juni 2022
Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati MOJOK.CO

Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati

23 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
Makan Bersama di Tepikota, kuliner jawa timur di Yogyakarta

Minggu Bersama di Tepikota, Menikmati Kuliner Jawa Timur di Jogja

25 Juni 2022

Terbaru

Boikot Holywings, Polemik ETLE, dan Politik Tukang Bakso

Boikot Holywings, Polemik ETLE, dan Politik Tukang Bakso

29 Juni 2022
pertalite mojok.co

KSP Sebut Peraturan Beli Pertalite dan Solar Demi Ketahanan Nasional

29 Juni 2022
petilasan ratu kalinyamat mojok.co

Menyusuri Jejak Cinta Kalinyamat, Ratu Pemberani dari Jepara

29 Juni 2022
Idul Adha membawa dampak ekonomi yang luar biasa(ANTARA/Foto: Feru Lantara)

Akademisi UI: Wabah PMK Tak Akan Turunkan Potensi Ekonomi Idul Adha

29 Juni 2022
Yuna Pancawati mojok.co

Pedagang Pusing, Beli Minyak Goreng Curah Pakai PeduliLindungi

29 Juni 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In