Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Tempel Sleman, Desa di Pinggiran Jogja yang Justru Mampu Menjaga Warganya Tetap Waras di Tengah Kegilaan Dunia

Fathna Saadati Choliliyah oleh Fathna Saadati Choliliyah
3 Juni 2025
A A
Tempel Sleman, Desa di Pinggiran Jogja yang Tetap Waras MOJOK.CO

Ilustrasi Tempel Sleman, Desa di Pinggiran Jogja yang Tetap Waras. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tinggal di Tempel Sleman adalah sebuah berkah. Desa di pinggiran Jogja ini bisa menjaga warganya tetap waras di tengah kegilaan dunia.

Sudah beberapa tahun ini saya menetap di sebuah desa di wilayah Tempel Sleman. Sebuah desa yang berada di pinggiran Jogja (baca: Daerah Istimewa Yogyakarta).

Nama desa tempat saya tinggal mungkin nggak akan muncul di rencana wisata para pelancong. Apalagi wisatawan yang sibuk mencari jalan ke Gunung Merapi, Magelang, atau Kulon Progo. Tapi buat saya, tempat ini bukan cuma soal titik di peta. Desa di Tempel Sleman adalah rumah dalam arti yang paling utuh.

Setiap pagi, begitu saya membuka pintu, udara segar langsung menyambut tanpa perlu langganan bulanan. Udara yang belum kena AC, belum terkontaminasi asal knalpot menjadi kawan yang menyenangkan.

Salah satu yang paling menyenangkan di Tempel Sleman adalah ada aroma rumput baru dipotong. Bau tanah basah sisa gerimis semalam juga begitu mendamaikan hati. Rasanya, desa di Tempel Sleman ini memeluk semua warganya. Desa di pinggiran Jogja ini malah yang paling bisa menjaga warganya tetap waras.

Kehidupan sosial di Tempel Sleman yang sangat menyenangkan

Satu hal yang bikin saya betah di Tempel Sleman adalah pepohonan. Banyak. Dari jambu, mangga, pepaya, kelapa, pisang, sampai pohon yang saya belum sempat googling namanya. Kanan-kiri jalan juga berjajar pohon salak yang menjadi pagar hidup yang sabar menemani. Di Jogja, khususnya pusat kota pohon buah jadi barang langka. Di sini, pohon adalah tetangga.

Nah, saya punya tetangga yang menanam pohon buah pepaya di halaman rumahnya. Pohon itu rajin berbuah dan saya ikut kena berkahnya. 

Sering terjadi, tahu-tahu ada satu buah pepaya matang menunggu di dapur, lengkap dengan ucapan, “Monggo, Bu, pepayane mateng mendadak.” 

Kejadian seperti ini sering terjadi di desa pinggiran Tempel Sleman ini. Seminggu bisa sampai 2 kali. Kadang menyusul kemudian salak, kacang, atau segenggam cabai rawit yang kalau melihat wujudnya sudah terasa pedasnya. Sebuah sensasi yang tidak saya temukan di pusat kota seperti Jogja.

Lucunya, pemberian itu sering muncul tiba-tiba. Nggak ada notifikasi. Tahu-tahu sudah tergeletak di meja. Mungkin tetangga menaruhnya ketika saya sedang pergi atau memang sengaja mengirimnya diam-diam. Yang pasti, ada rasa hangat setiap melihat pemberian itu. Tempel Sleman seperti mengingatkan kalau saya tidak sendirian.

Baca halaman: Keramahan khas Jogja benar adanya…

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 3 Juni 2025 oleh

Tags: DIYJogjakecamatan tempelslemantempel slemanWidodomartani
Fathna Saadati Choliliyah

Fathna Saadati Choliliyah

Ibu rumah tangga yang sehari-hari jadi guru. Suka nulis yang random untuk mencurahkan isi hati dan pikiran, bukan isi dompet.

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.