Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Sleman Semakin “Jedag-Jedug”: Dulu Surga Wisata Sekarang Mulai Menjadi Sarang Hiburan Malam

Wachid Hamdan Nur jamal oleh Wachid Hamdan Nur jamal
20 September 2024
A A
Sleman Jedug-Jedug Dari Surga Wisata ke Sarang Hiburan Malam MOJOK.CO

Ilustrasi Sleman Jedug-Jedug Dari Surga Wisata ke Sarang Hiburan Malam. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – “Butuhku Sholawat Udu Maksiat!” Protes warga Sleman terkait pembangunan pusat hiburan malam semakin keras. Pemerintah mau diam saja?

Kalau membicarakan soal Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Jogja), mau tema apa saja, saya yakin 90% menyinggung soal Sleman. Sebuah kabupaten di utara Jogja ini memang terkenal karena banyak aspek yang positif.

Misalnya, Sleman adalah “rumah” bagi banyak mahasiswa dari segala penjuru Indonesia. Banyak orang juga mengenal kabupaten ini karena wisata alam yang aduhai. Dan kini, kita sama-sama mengenal Sleman sebagai “surga baru” bagi para penggemar hiburan malam. 

Ibarat kata, saat Jogja masih sibuk dengan hiruk-pikuk kopi susu dan angkringan 24 jam, Sleman sudah mulai menjajakan kehidupan malam yang lebih… “berwarna”. Miris banget.

Sebuah kabupaten yang semakin miris

Kehadiran kafe-kafe dengan lampu remang, musik keras, dan tentu saja minuman beralkohol kini makin menjamur di Sleman. Seakan-akan, kita bisa menemukan tempat yang akan membuat malam semakin panjang di setiap sudut kampung. Padahal, semua ini adalah cara hidup yang sangat berbeda dari kultur lokal. 

Kamu bisa menemukan kehidupan seperti ini di dekat kampus. Nggak usah jauh-jauh, di dekat UGM dan UNY, pemandangan malam itu sudah jadi hal yang biasa. Tinggal jalan ke barat saja, nggak sampai 15 menit, kamu sudah bisa menemukannya. Semakin miris karena tempat-tempat ini berdiri nggak jauh dari permukiman warga.

Warga menolak keras pembangunan pusat hiburan malam

Saya sendiri adalah warga asli Sleman. Rumah saya ada di utara Pasar Cebongan. Saya kaget dan terhenyak ketika mendengar akan ada pembangunan Liquid di daerah Kronggahan. Tentu saja masyarakat tidak setuju. Kami menolak dengan keras!

Pembaca bisa melihat banyak poster dan spanduk penolakan di lampu merah perempatan Kronggahan. Semua poster dan spanduk itu berisi penolakan keras. 

Berbagai tulisan terpampang, bagai menjerit pada pemangku kebijakan. Misalnya: 

“Kronggahan Menolak Tempat Hiburan Malam!” 

“Desa Tentram Bukan Hiburan Malam.” 

“Butuhku Sholawat Udu Maksiat!” 

Ada juga poster yang menyinggung pemanfaatan tanah kas desa. Kenapa tanah kas desa malah dipakai untuk maksiat? Sleman mau dibawa ke mana, sih?

Mulai merambah daerah yang jauh dari pusat Kabupaten Sleman

Rencana pembangunan tempat hiburan malam di Kronggahan muncul sejak 31 Agustus 2024 yang lalu. Saat itu, ketika melintas di sana, saya sudah melihat beberapa poster penolakan. 

Iklan

Tentu isu ini langsung menjadi obrolan hangat di tongkrongan. Saya sebagai generasi muda Sleman, merasa sangat heran. Kok hiburan malam kini sudah menjamur di berbagai tempat? 

Anehnya, pembangunan hiburan malam ini muncul di titik-titik di Sleman yang agak jauh dari pusat kota. Maksudnya apa?

Saya juga merasa heran dengan wilayah saya. Pasalnya ada juga tempat hiburan dengan skala kedai-kedai kecil. Saat saya mencoba mengitari wilayah Sleman bagian barat, dari Denggung sampai Seyegan, dan beberapa tempat sekitarnya, saya menemukan banyak kedai yang berkamuflase dan menjajakan miras. Yang menjadi soal adalah kok tiba-tiba ada tempat seperti ini?

Baca halaman selanjutnya: Sleman kini bukan lagi Sleman yang dulu.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 20 September 2024 oleh

Tags: Jogjakabupaten slemankafe dan bar di slemanliquid kronggahanliquid slemanpemkab slemanslemanUGMuny
Wachid Hamdan Nur jamal

Wachid Hamdan Nur jamal

Musafir pencari jalan terang.

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Kampus

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.