Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

‘President Joko Widodo Street’ di UEA Tunjukkan kalau Jokowi Itu Bapak Investasi Indonesia

Yesaya Sihombing oleh Yesaya Sihombing
23 Oktober 2020
A A
President Joko Widodo Street, Bukti Keberhasilan Strategi Investasi Pemerintah Indonesia

President Joko Widodo Street, Bukti Keberhasilan Strategi Investasi Pemerintah Indonesia

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – “President Joko Widodo Street” diresmikan di UEA. Ini tanda potensi Indonesia diakui. Wabilkhusus soal kerja sama investasi bernilai triliunan.

Diresmikannya nama Presiden Joko Widodo sebagai nama salah satu jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), menjadi bukti sahih keberhasilan Pemerintah saat ini.

Tentu selain wakil presiden yang tak perlu kerja keras (tanda kalau presidennya kerja betulan), demokrasi di jalanan yang berjalanan baik, sampai pencarian vaksin corona secara alami, Pemerintah sukses menyepakati kerja sama di bidang investasi dengan UEA.

Ibarat anak yang mendapat hadiah kelulusan setelah menyelesaikan ujian kenaikan kelas, peresmian nama jalan tersebut dapat dikatakan sebagai hadiah satu tahun pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin. Bila dihitung sejak 2014, maka inilah hadiah enam tahun pemerintahan di bawah kepemimpinan Joko Widodo.

Padahal kamu juga pasti tahu, memberi nama jalan di luar negeri itu tak semudah memberi nama jalan dusun, seperti yang dilakukan mahasiswa-mahasiswa yang lagi KKN. Kalau cuma jalan dusun mah, hanya perlu potong bambu, ditulisi dengan nama yang disepakati, kemudian dipatok pakai palu atau batu. No, nama President Joko Widodo Street di UEA tidak seperti itu plis.

Memang, prestasi seperti inilah yang kita rindukan dari Pakde yang satu ini. Apresiasi patut diberikan lantaran selama satu tahun ini beliau banyak kali di-roasting pendapat negatif dari berbagai elemen masyarakat.

Mulai dari masalah penanganan pandemi yang dirasa kurang fokus dan maksimal, indikasi melanggengkan politik dinasti dalam pilkada, pelemahan KPK yang begitu terasa, dan yang teranyar soal UU Cipta Kerja.

Tetap saja, walau menghadapi perbedaan pendapat dari berbagai pihak, Jokowi bergeming untuk melaksanakan agenda utamanya, yaitu kebangkitan ekonomi.

Ya, kalau kamu ingat, Jokowi pernah mengatakan bahwa periode kedua ini akan dijalani “tanpa beban”. Sering kali, pernyataan ini ditafsirkan sebagai keleluasaan Jokowi untuk memutuskan berbagai kebijakan, tak peduli dengan tekanan dari pihak manapun.

Rakyat menganggap pernyataan tersebut dinyatakan Jokowi untuk menuntaskan masalah-masalah di bidang hukum, HAM, intoleransi agama, dan lain-lain. Tapi, monmaap, perlu saya luruskan, pernyataan tersebut sejatinya dibuat Jokowi saat ia berbicara di hadapan para anggota APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia).

Intinya, Jokowi berbicara tentang “tak ada beban” dalam konteks memajukan perekonomian Indonesia. Ya, fokusnya adalah bidang ekonomi. Apapun taruhannya, hajar terus pokoknya.

Maka dari itu, kalau pada masa pandemi ini ada istilah gas dan rem, yang menggambarkan antara masalah kesehatan dan ekonomi, janganlah kita terlalu kaget dan heran. Memang fokus utama di periode ini ya ekonomi. Adapun, dengan adanya pandemi, hal tersebut tentu mengganggu berbagai rancangan anggaran yang sudah disusun sedari awal.

Pun demikian, ketika bicara masalah pilkada. Pertimbangan menyelenggarakan pilkada pada masa pandemi, salah satunya, tentu ditentukan oleh perhitungan cuan, eh cost yang sudah kadung dikeluarkan setiap pasangan calon dari parpol-parpol.

Ini belum ngomongin tentang UU Cipta Kerja. Yang nafas utamanya adalah bagaimana menarik sebanyak-banyaknya investor asing untuk masuk ke Indonesia, termasuk UEA. Dengan demikian, lapangan kerja akan semakin terbuka lebar di mana-mana. Katanya sih seperti itu. Jadi ya tetep, ujung-ujungnya adalah masalah ekonomi juga.

Iklan

Makanya jangan kaget dan nggak perlu protes kalau Jokowi jadi kelihatan beda begitu. Kan memang tidak ada beban. Kalau Presiden saja tidak terbebani, mengapa para akademisi, mahasiswa, dan pekerja perlu terbeban? Sudah tho yo, nrimo wae.

Dari kebijakan terkait tiga hal di atas, kita dapat melihat keteguhan hati Presiden untuk tetap memajukan perekonomian Indonesia. Sampai-sampai UEA menyadari itu dan menjadikan President Joko Widodo Street hadir di Abu Dhabi.

Pada bulan Januari lalu, perjanjian kerja sama Indonesia-UEA terdiri dari 5 perjanjian antarpemerintah di bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan penanggulangan terorisme.

Lalu, terdapat pula 11 perjanjian bisnis antara lain di bidang energi, migas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi, dan riset. Total nilai investasi tersebut sebesar US$ 22,89 miliar atau sekitar Rp314,9 triliun. Ya, nilai investasi yang bisa digunakan untuk bikin swab test massal di beberapa provinsi, eh.

Tak heran, dengan lancarnya tata kelola investasi kedua negara berikut dengan cuan yang diputar-putar di sini dan di sana, nama Presiden kita diabadikan dalam ‘President Joko Widodo Street’ di UEA. Waw. Hail to Mr. President!

Strategi Pakde Jokowi memang ciamik dan cantik. Tak hanya negara-negara di jazirah Arab yang dapat dipeluk erat, Cina dan Amerika Serikat pun dapat dirangkul. Padahal kedua negara tersebut sedang berseteru.

Luhut Binsar Panjaitan tentu tak diragukan dalam urusan negosiasi dengan Cina. Sedangkan di sisi lain, Prabowo Subianto baru-baru ini diutus ke Amerika Serikat, padahal sebelumnya sempat dilarang masuk negara Paman Sam.

Keren nggak? Bisa jadi, suatu saat nanti akan ada satu sudut di New York bernama “Prabowo Subianto Street”. Atau, akan ada jalan raya di Beijing bernama “Luhut Binsar Panjaitan Road”. Hmm, siapa tau, nantinya juga akan ada “Puan Maharani Tower” di samping Dubai Tower.

Ah, kalau semua itu terjadi, dengan apresiasi dari negara asing itu pantas kalau kita menobatkan Jokowi sebagai Bapak Investasi Indonesia. Ayo tepuk tangan yang meriah.

BACA JUGA Kamu Rindu Sukarno? Kangen Soeharto? Tenang, Ada Pak Jokowi dan tulisan Yesaya Sihombing lainnya.

Terakhir diperbarui pada 23 Oktober 2020 oleh

Tags: InvestasijokowiLuhut Binsaromnibus lawprabowopresident joko widodo streetPuan Maharani
Yesaya Sihombing

Yesaya Sihombing

Tinggal di Wonosobo, Jawa Tengah.

Artikel Terkait

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO
Esai

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Potensi Besar Jeruk Pamelo sebagai Komoditas Lokal
Video

Potensi Besar Jeruk Pamelo sebagai Komoditas Lokal

27 November 2025
kapitalisme terpimpin.MOJOK.CO
Ragam

Bahaya Laten “Kapitalisme Terpimpin” ala Prabowonomics

21 Oktober 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.