Plis, Jangan Salahkan Sujud Syukur Prabowo di Pilpres 2019 - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai

Plis, Jangan Salahkan Sujud Syukur Prabowo di Pilpres 2019

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
18 April 2019
0
A A
Melepas Kematian Orang Tercinta dengan Sukacita mojok.co

Melepas Kematian Orang Tercinta dengan Sukacita mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Ketimbang soal klaim unggul 62%, adegan sujud syukur kemenangan Prabowo jauh lebih menarik. Ketiban amanah sebesar itu blio malah bersyukur. Suangar.

Secara pribadi, saya ingin langsung ucapkan selamat dulu kepada Prabowo Subianto.

Akhirnya, setelah berjuang selama ini, beliau ditobatkan oleh dirinya sendiri menjadi Presiden Republik Indonesia masa bakti 2019-2024 pada malam pencoblosan 17 April 2019. Perjuangan Fadli Zon dalam menyusun puisi, doa jamaah PA 212, dan kunjungan Sandiaga Uno ke seribu titik tiga kali putari bumi akhirnya buahkan hasil.

“Kita sudah berada di posisi 62 persen. Ini adalah hasil real count,” kata Prabowo di kediamannya yang langsung disambut gegap gempita para pendukungnya dengan riuh. Tentu saja real count yang dimaksud adalah real count versi BPN Prabowo-Sandi.

Demi melampiaskan rasa syukurnya, Prabowo meneriakkan takbir tiga kali yang kemudian diakhiri dengan sujud syukur. Sebuah adegan yang benar-benar bikin banyak air mata mengalir begitu derasnya.

Soal air mata itu bakal jadi air mata bahagia atau air mata malu, ya biarkan nanti pengumuman real count resmi dari KPU yang akan menjawabnya.

Baca Juga:

deklarasi anies oleh pks

PKS Resmi Mendeklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres, Bagaimana Elektabilitasnya? 

25 Februari 2023
belanja iklan politisi

Yuk, Intip Daftar Capres Paling Sering Ngiklan di Medsos, Siapa yang Paling Gede?

20 Februari 2023

Tidak berselang lama, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin juga melakukan konferensi pers. Namun tidak seperti Prabowo yang mengklaim kemenangan, Jokowi tampak datar-datar saja. Tak ada ekspresi gembira atau sedih. Benar-benar flat. Persis seperti mimik wajah Gibran Rakabuming, putranya. Sama sekali nggak menarik.

Saya aja yang nonton konferensi pers Jokowi ini malah ngantuk. Benar-benar berbeda jauh dengan cara Prabowo menyampaikan deklarasi kemenangannya. Begitu penuh semangat, membara, dan berapi-api.

Dibandingkan Prabowo, tak banyak hal menarik yang diucapkan Jokowi saat konferensi pers. Semuanya hanya basa-basi. Mengucapkan terima kasih ke semua pihak. Juga meminta pendukungnya untuk menunggu perhitungan secara resmi dari KPU.

Dua adegan ini berlangsung dalam siaran televisi yang menampilkan running text soal hasil quick count. Di mana semua lembaga menyatakan bahwa Jokowi menang. Di kisaran 50-an persen untuk Capres 01, dan kisaran 40-an persen untuk Capres 02.

Terlepas dari itu, saya jauh lebih tertarik dengan konferensi pers yang dilakukan Prabowo. Blio bilangnya menangnya telak banget soalnya. Lha gimana? Katanya 62% je, BUNG! JANGAN MAIN-MAIN YHA ENTE~ banyak bener lho ini jaraknya.

Betul-betul deh, jiwa “berani mati”-nya Prabowo itu memang luar biasa. Kalau mau dirunut ke belakang. Adegan-adegan “berani mati” Prabowo itu sudah berulang kali muncul sebelum adegan deklarasi kemenangan Pilpres 2019 ini.

Sejak pernyataan tingkat korupsi di Indonesia sudah masuk stadium 4, Indonesia bakal bubar 2030, pembelaannya kepada Ratna Sarumpaet, sampai terakhir soal kemenangan Pilpres yang—tentu saja—berisiko bikin Prabowo bisa kembali merasakan de javu 2014.

Akhirnya, pemilihan elektoral yang paling menguras emosi dan tenaga ini ditutup dengan “adil”. Semua menang, semua gembira. Prabowo merasa menang, sedangkan quick count menyatakan Jokowi yang menang. Luwar biyasa indah memang kemenangan “bersama” ini.

Meski begitu, ketimbang soal main klaim kemenangan, saya justru tertarik dengan adegan sujud syukur kemenangan Prabowo. Terutama ketika banyak cebong-cebong yang nyinyirin aktivitas ini. Yawla, orang lagi mengungkapkan rasa syukur kok dicibir.

Orang yang nyinyirin Prabowo ini sih bisa ditebak memakai nalar adegan Umar bin Abdul Aziz, khalifah pada masa dinasti Bani Umayah, ketika ditunjuk menjadi khalifah. Saat diminta untuk memimpin Kekhalifahan, Umar bin Abdul Aziz justru menangis ketakutan dan mengucapkan “innalihahi”, alih-alih takbir tiga kali atau sujud syukur.

Peristiwa pada 10 Shafar tahun 99 Hijriah itu benar-benar terasa menjadi bencana bagi cucu Umar bin Khattab tersebut. Sebuah kata-kata monumental kemudian keluar, “Sesungguhnya saya telah dibebani jabatan ini tanpa meminta pendapat saya lebih dulu dan bukan atas permintaan saya sendiri,” kata Umar bin Abdul Aziz kala itu.

Sampai akhirnya Umar bin Abdul Aziz meminta seluruh hadirin menunjuk orang lain yang jadi Khalifah selain dirinya. Hal yang kemudian ditolak dan menjadikan Umar bin Abdul Aziz akhirnya harus rela “dipaksa” menjadi khalifah.

Tentu saja fakta sejarah semacam ini bakal njomplang sekali jika dilekatkan berbarengan dengan adegan sujud syukur Prabowo Subianto. Di saat Prabowo dipercaya banyak ulama di negeri ini, blio malah menunjukkan sikap yang berkebalikan dengan hal yang—sudah tentu—bakal diketahui oleh para ulama pendukungnya.

Akan tetapi, apakah yang dilakukan Prabowo ini salah? Hm, ya jelas tidak. Mana bisa capres yang udah didukung Ijtima’ Ulama kayak begini melakukan kesalahan? Ya nggak dong, pasti ada alasan-alasan terstruktur, sistematis, dan masif sampai blio mau melakukan sujud syukur kayak begitu.

Beberapa di antaranya, ya bisa aja karena Prabowo nggak tahu akan riwayat Umar bin Abdul Aziz ini. Ya mungkin saja toh? Kisah Umar bin Abdul Aziz ini pada kenyataannya memang tidak banyak yang tahu. Jadi kalau blio nggak tahu, ya nggak apa-apa dong.

Kan sudah lumrah, orang itu nggak bisa dikenai hukum kalau tidak tahu, tidak sadarkan diri, atau belum baligh. Lagian ini kan bukan perkara halal-haram. Jadi nggak apa-apa dong.

Selain itu, Prabowo kan didaulat bukan sebagai pemimpin agama Islam, melainkan untuk jadi Presiden Indonesia. Jadi kecakapan beribadah dan pengetahuan tentang agama ya nggak sepatutnya dijadikan standar tunggal dong. Kalau calon lain mah boleh aja pakai standar itu, tapi kalau buat Prabowo ya jangan.

Alasan berikutnya kenapa kita jangan menyalahkan sujud syukurnya Prabowo, ya karena blio ingin menunjukkan bahwa meski merasa menang 62% suara, blio tetap down to earth. Membumi.

Lagian, sujud kan tidak melulu harus dimakai rasa syukur. Bisa saja ini merupakan ekspresi kepasrahan paling hakiki untuk meminta petunjuk sama Yang Maha Kuasa. Karena bentar lagi bakal jadi pemimpin yeee kan?

Dan terakhir, ini bakal jadi alasan yang monumental. Prabowo melakukannya untuk jaga-jaga kalau ternyata hasil KPU nanti hasilnya malah berbeda.

Sebuah iktikad baik yang menjadi bukti, bahwa sebenarnya Prabowo punya sifat-sifat mulia layaknya Khalifah Umar bin Abdul Aziz, yakni takut jadi pemimpin karena tanggung jawabnya di hadapan Allah. Dan ketakutan itu ditunjukkannya dengan sujud syukur. Mulia sekali bukan?

Terakhir diperbarui pada 18 April 2019 oleh

Tags: Pilpres 2019prabowoQuick CountSujud Syukursujud syukur Prabowo
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

deklarasi anies oleh pks
Kotak Suara

PKS Resmi Mendeklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres, Bagaimana Elektabilitasnya? 

25 Februari 2023
belanja iklan politisi
Kotak Suara

Yuk, Intip Daftar Capres Paling Sering Ngiklan di Medsos, Siapa yang Paling Gede?

20 Februari 2023
ratna sarumpaet
Kotak Suara

Lama Tak Terdengar, Ratna Sarumpaet Luncurkan Buku dan Bongkar Liarnya Dunia Politik

19 Februari 2023
prabowo dan puan punya dizalimi untuk pilpres mojok.co
Politik

Prabowo dan Puan Sama-sama Punya ‘Senjata Rahasia’ untuk Pilpres 2024

24 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Apa yang Bisa Kita Manfaatkan dari Kertas Bekas Skripsi Berbau Perjuangan

Apa yang Bisa Kita Manfaatkan dari Kertas Bekas Skripsi Berbau Perjuangan

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Melepas Kematian Orang Tercinta dengan Sukacita mojok.co

Plis, Jangan Salahkan Sujud Syukur Prabowo di Pilpres 2019

18 April 2019
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
universitas brawijaya mojok.co

15 Jurusan yang Sepi Peminat di Universitas Brawijaya, Tingkat Ketetatannya Rendah!

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

kuliah politik di masjid

Jadwal Kuliah Umum Masjid Kampus UGM Selama Ramadan, Intens Bahas Politik

25 Maret 2023
rekomendasi 5 drakor politik

Rekomendasi 5 Drakor Bertema Politik, Cocok Buat Maraton Nunggu Buka Puasa!

25 Maret 2023
ciuman saat puasa mojok.co

Hukum Mencium Pasangan saat Puasa, Bikin Batal?

25 Maret 2023
perguruan tinggi muhammadiyah mojok.co

5 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Terbaik di Indonesia

25 Maret 2023
Ketum PP, Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan komentar terkait larangan bukber pejabat di UMY, Jumat (24/03/2023). MOJOK.CO

Kata Ketua PP Muhammadiyah tentang Larangan Bukber Pejabat dan ASN

25 Maret 2023
Duduk perkara penutupan patung Bunda Maria di Kulon Progo. MOJOK.CO

Duduk Perkara Penutupan Patung Bunda Maria di Kulon Progo

24 Maret 2023
alan Sunyi Kiai Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Dibuat Menjadi Misteri Abadi. MOJOK.CO

Jalan Sunyi Wangsa Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Menjadikan Leluhur Sebagai Misteri Abadi

24 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In