ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai

Permintaan Klarifikasi untuk Santa Claus

Alexander Arie oleh Alexander Arie
26 Desember 2014
0
A A
Permintaan Klarifikasi untuk Santa Claus

Permintaan Klarifikasi untuk Santa Claus

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Yang terhormat Bapak Santa
di kutub

Bagaimana kabarnya, Pak? Kutub masih dingin? Ah, saya yakin kok hati para jomblo di Indonesia jauh lebih dingin. Tenang saja. Janggut masih putih, Pak? Halah, Anda ini bagaimana. Ariel saja rambutnya sudah tidak memutih lagi. Masak kalah sama Ariel?

Sebelumnya, mohon untuk diketahui bersama bahwa surat saya ini berbeda dengan surat dari anak-anak pada umumnya. Surat ini bukan untuk minta duit, minta hadiah, apalagi minta istri muda. Tentu saja karena saya bukan lagi anak-anak. Bahkan kawan-kawan sepermainan saya sudah punya anak. Saya sih belum, wong kawin aja belum.

Pak Santa, melalui surat ini saya hanya minta Bapak untuk memunculkan diri ke publik dan memberi penjelasan segamblang-gamblangnya. Jangan sampai netizen bikin hashtag #PakSantaKemana atau #BukanUrusanSanta lho. Cinta Citata saja sudah terbuka kepada publik soal status perkawinannya, masak Bapak masih diam-diam tongkol di kutub sana dan membiarkan aneka ria permasalahan tentang Anda wira-wiri di kedai kopi dan warung nasi?

Begini, Pak, di sebuah negara yang di pelajaran Pendidikan Kewarganegaraannya penuh kata toleransi, tepa selira, dan lain sebagainya, Bapak sedang dibicarakan. Topi Bapak itu dibilang wujud dari Kristenisasi. Jadi, mending Bapak tampil ke publik, bilang dengan jelas agama Bapak sebenarnya apa. Biar nggak bikin Umat Kristiani bingung.

Soalnya, sudah dicari bolak-balik, Bapak Santa itu nggak ada di ajaran agama manapun. Bapak juga nggak jelas kelaminnya. Cowok kok santa. Padahal jelas kalau santa itu untuk cewek, sedangkan cowok dapat jatah santo. Ini juga tolong diperjelas, Pak.

Bahkan, Pak, topi Anda disamakan dengan salib. Anda nan gemuk ginuk-ginuk itu disamaratakan dengan Bunda Maria. Beneran lho, Pak, orang-orang Kristen nggak terima lho kalau salib disamakan dengan topi Anda yang dijual murah di Tanah Abang itu. Anda enak ngadem di kutub, diam-diam di perapian, lha disini kaum tertentu pada sibuk mengelus dada (sendiri) karena simbol agamanya diidentikkan dengan topi Anda.

Bapak juga perlu menjelaskan asal-usul kok bisa ada di dunia. Ya memang sih, Bapak itu sebenarnya adalah tokoh rekayasa yang membintangi iklan minuman berkarbonasi, dan banyak orang di luar negeri yang sangat paham soal itu. Cuma, di negeri nan indah permai—yang penduduknya saling menghormati perbedaan agama di antara mereka—masih ada yang menganggap Anda adalah ikon agama, bukan ikon minuman.

Oh, jangan-jangan kontrak Anda dengan minuman itu mau habis atau malah sudah habis?

Satu lagi, Pak. Gara-gara Bapak, natal jadi bias. Yang seharusnya memperingati kelahiran Nabi Isa di Bethlehem, menjadi ajang menantikan hadiah dari Bapak. Anak-anak yang seharusnya berdoa kepada Tuhan, malah berdoa kepada Bapak. Mereka bahkan ikut-ikutan memasang kaos kaki, berharap Anda datang lewat cerobong asap. Padahal jelas-jelas di rumah masa kini—yang harganya naik pada hari Senin—tidak ada cerobong asap. Lagian, ngapain ada perapian kalau suhu sehari-hari sudah 32 derajat Celcius?

Nah, bayangkan, Pak! Anda itu jelas-jelas sudah membiaskan makna natal! Ibu-ibu terpaksa bangun tengah malam dan menaruh hadiah di dekat pohon atau kaus kaki anaknya, dan anak-anak itu percaya bahwa hadiah itu datangnya dari Bapak yang nongol sambil ketawa “HOHOHOHOHOHO!”

Sudah jelas, Pak, kenapa Anda harus nongol? Toh, protes semacam ini juga nggak banyak, kan? Maksud saya, nggak banyak negara yang mempermasalahkan topi Anda. Makanya, di sela-sela roadshow keliling dunia, mampirlah kesini, lalu undang wartawan sejenak.

Tolong, Pak, mengundang wartawannya di hotel saja ya. Kasihan para banquet terancam dipecat karena sejak 1 Desember sepi order. Bukan apa-apa, Pak, zaman sekarang orang lebih percaya status Facebook daripada berita terkonfirmasi. Lebih percaya twitpic daripada klarifikasi. Lebih percaya meme daripada sumber asli foto yang ada di meme.

Begitulah, Pak. Kalau Bapak nggak datang, bayangkan saja dampaknya!

Begitu saja, Pak. Selamat Natal. Salam buat Pit Hitam, bilang ke dia kalau masih suka mukul-mukul anak-anak bakal saya adukan ke Si Komo.

 

Terima kasih

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: NatalSanta CalusSinterklasTopi Santa
Iklan
Alexander Arie

Alexander Arie

Universitas Indonesia. Tinggal di Jakarta. Asli Bukittinggi.

Artikel Terkait

jadwal misa natal di jogja mojok.co
Kilas

Jadwal Kebaktian dan Misa Natal di Jogja 2022

23 Desember 2022
tiket ka nataru mojok.co
Ekonomi

Gass! Tiket KA Nataru Sudah Bisa Dibeli Hari Ini

7 November 2022
Sulitnya Jadi Katolik Tanpa Simbol
Esai

Sulitnya Jadi Katolik Tanpa Simbol

27 Desember 2021
Belajar Toleransi dari Natal di Jlegongan
Liputan

Belajar Toleransi dari Natal Warga Jlegongan

26 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya

Tak Bisakah Bima Arya Belajar dari Romo Mangun?

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Cak Nun dan Komunitas Maiyah: Ruang Belajar dan Harapan yang Tak Pernah Padam | Semenjana Eps. 13

Cak Nun dan Komunitas Maiyah: Ruang Belajar dan Harapan yang Tak Pernah Padam | Semenjana Eps. 13

12 Mei 2025
Grup Facebook Fantasi Sedarah, sinyal rumah makin tak aman karena hubungan sedarah (inses) MOJOK.CO

Fantasi Menjijikkan 40.000 Ribu Orang di Grup Facebook Fantasi Sedarah, Rumah Sendiri Terasa Makin Tak Aman

16 Mei 2025
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi bantu perbaiki rumah Wagiman dan Samiyem di Boyolali MOJOK.CO

Kisah Sepasang Lansia di Boyolali Puluhan Tahun Tinggal di Rumah Mungil dan Reyot, Kini akan Diperbaiki Gubernur Jateng

16 Mei 2025
Senyum Lebar Petani Kopi Gunung Puntang dan Kaghomasa Bajawa di World of Coffee MOJOK.Co

Senyum Lebar Petani Kopi Gunung Puntang dan Kaghomasa Bajawa di World of Coffee 2025

15 Mei 2025
Tova Veno: Kreator Asal Gunungkidul yang Lahir dari Kegagalan dan Konsistensi

Tova Veno: Kreator Asal Gunungkidul yang Lahir dari Kegagalan dan Konsistensi

13 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.