MOJOK.CO – Kecamatan Parakan adalah sebuah daerah yang menyimpan potensi besar, tapi tidak mendapatkan “kasih sayang” dari Pemerintah Kabupaten Temanggung.
Beberapa hari waktu lalu saya membaca artikel di rubrik Esai Mojok yang berjudul “Kepanjen: Kecamatan dengan Potensi Sangat Besar yang Menderita karena Kabupaten Malang Salah Urus”. Selesai membacanya, saya malah jadi teringat Parakan, salah satu kecamatan yang ada di Temanggung.
Memang, Kepanjen dan Parakan adalah dua kecamatan berbeda. Kondisi masyarakatnya juga sangat berbeda. Namun, keduanya punya satu persamaan. Jadi, baik Kepanjen dan Parakan di Temanggung sama-sama daerah dengan potensi besar, tapi pemerintah daerah seperti mengabaikannya.
Sebetulnya, nama Parakan sendiri sudah cukup terkenal. Saya punya pengalaman pribadi mengenai hal ini. Saat merantau ke Jogja, saya sering mendapatkan pertanyaan tentang asal daerah. Saya menjawab Temanggung dan cukup banyak orang langsung menyodorkan pertanyaan lanjutan: “Sama Parakan sebelah mananya?”
Kadang saya iseng berpikir. Jangan-jangan, Parakan lebih terkenal ketimbang Temanggung. Mirip seperti Purwokerto, sebuah kecamatan yang lebih terkenal ketimbang Kabupaten Banyumas.
Segudang potensi yang dimiliki Parakan
Tentu ada banyak faktor yang membuat Parakan lebih terkenal ketimbang kecamatan lain di Temanggung. Pertama, dulu, kecamatan ini pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Menoreh (nama kabupaten sebelum Temanggung).
Cerita singkatnya, saat Perang Jawa, Belanda berhasil mengalahkan kabupaten ini. Kemudian, setelah kalah, ibu kota Menoreh pindah ke Kecamatan Temanggung. Bupati Menoreh saat itu, Ario Djojonegoro menilai Parakan sudah ternodai karena kalah perang. Sejak saat itu, Menoreh berubah nama menjadi Temanggung.
Kedua, selain pernah menjadi pusat pemerintahan, perekonomian Parakan berkembang dengan naik. Adalah etnis Tionghoa mayoritas pengusaha tembakau yang menyokong perkembangan ini. Oleh sebab itu, daerah ini lantas memberi andil yang besar bagi perputaran roda ekonomi di Temanggung,
Ketiga, di Parakan, berdiri Pondok Pesantren Kiai Parak Bambu Runcing. Pondok ini didirikan oleh Kiai Parak, yang merupakan sosok ulama penting di Temanggung. Konon, Kiai Parak adalah sosok yang “menyepuh” bambu runcing para pejuang kemerdekaan.
Nama besar pondok pesantren ini menjadi magnet tersendiri. Santri Pondok Pesantren Kyai Parak berasal dari Kendal, Batang, hingga luar pulau Jawa seperti Kalimantan dan Riau. Selain tentunya berasal dari Temanggung.
Selain memiliki narasi yang kuat dari sisi sejarah, masih potensi lain yang dimiliki Parakan. Adalah wisata alam Glapansari dengan keindahan pemandangan alamnya.
Baca halaman selanjutnya: No love for Parakan. Sedih sekali.