Nggak Cuma NU, Wahabi Juga Punya Garis Lucu - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Nggak Cuma NU, Wahabi Juga Punya Garis Lucu

Dinar Zul Akbar oleh Dinar Zul Akbar
24 Agustus 2017
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Dari mulai pelarangan salat jenazah, pesta seks di surga, operasi caesar karena gangguan jin, sampai vaksin adalah agenda zionis global, semua topik itu bikin saya yang calon Lc ini berdebar-debar tak keruan. Makin kemari temlen jemaah pesbuk kok semakin banyak diisi ceramah seram. Dan yang disalahin selalu Wahabi.

Padahal, kalau mau dirunut, ulama sekarang tak hanya mewarisi ilmu dari generasi sebelumnya, tapi juga kebiasaan melucu dan woles dari kitab-kitab karya mereka, termasuk dari ulama Wahabi. Tentu lucunya masih dalam bingkai yang diperbolehkan syariat, bukan guyonan nyinyir model Abu Janda dan pengikutnya.

Bicara sanad kelucuan, kita tak bisa lepas dari Baginda Nabi Muhammad. Beliaulah role model tradisi ini. Kita bisa tahu dari, misalnya, cerita populer tentang Baginda Nabi dan seorang nenek tua berikut.

Alkisah, seorang nenek berharap doa dari lisan Nabi yang mulia agar bisa masuk surga. Nabi lalu menjawab bahwa di surga nggak ada nenek-nenek, yang segera membuat si nenek menangis. Nabi lalu memerintahkan para sahabat supaya memberi penjelasan kepada si nenek bahwa maksudnya, dia nggak akan masuk surga dalam keadaan tua karena tiap-tiap yang masuk surga akan diremajakan kembali.

Cerita tadi hanya satu fragmen kecil kehidupan Nabi yang nyantai. Ada banyak hadis yang menceritakan kewolesan Nabi dan para sahabatnya. Misalnya kisah sahabat Nabi bernama Nu’aiman bin Amr yang karena saking lucunya, sampai didoakan Nabi bahwa “Nu’aiman akan masuk surga sambil tertawa, karena ia sering membuatku tertawa”.

Baca Juga:

Puncak Keimanan Adalah Keindahan bukan Cuma soal Kebenaran

Klaim Masjid Sunnah dan Gerakan Tidak-tidak: Ndak Boleh Gini, Ndak Boleh Gitu

Bapak, Tuhan Itu Apa?

Tradisi kelucuan generasi setelahnya juga diwarisi seorang tabiin bernama Amir bin Syarohil yang masyhur dikenal dengan nama Asy-Sya’bi, seorang imam dan guru besar para ahli hadis di masanya. Beliau dikenal suka nge-kick balik para penanya yang kadang bikin beliau gmz dan kzl.

Suatu ketika beliau ditanya. “Tad, apa boleh seorang muhrim (orang yang berihram) untuk garuk-garuk?”

“Ya bolehlah,” jawab beliau.

Belum puas, orang tadi nanya lagi, “Mmm … kira-kira bolehnya seberapa ya?”

“Sampai tulangnya keliatan.” Sang imam terkekeh.

Di lain kesempatan beliau juga ditanyai tentang satu hadis yang berbunyi, sahurlah kalian walaupun cuma dengan tanah yang menempel di jari kalian. Si penanya bilang kepada Imam Asy-Sya’bi , “Pertanyaan saya, Pak Ustadz, ini pakai jari apa ya?”

Sang Imam mengangkat jempol kakinya sendiri kemudian berkata, “Pakai ini.”

Beliau juga pernah didatangi seorang laki-laki yang mengeluhkan rumah tangganya. “Ustadz,” kata tamu itu, “saya nikah sama seorang perempuan, eh tahu-tahunya saya lihat kakinya pincang. Apa boleh saya ceraikan dia?”

Jawab sang imam, “Kalau ente mau balapan lari sama dia, tafadhol (boleh) ente cerai.”

Pernah juga Asy-Sya’bi ditanyai tentang siapa nama istri Iblis. Dengan woles beliau jawab, “Waduh, saya kebetulan nggak datang pas kawinannya.”

Nama ulama besar lain yang menambah koleksi orang woles dalam khazanah Islam adalah Sulaiman bin Mihran alias Al-A’masy. Beliau juga imam besar pada masanya; pendekar hadis yang namanya seliweran di kitab-kitab hadis babon.

Sebagaimana yang tertulis dalam Siyar A’lam an-Nubala karangan Adz-Dzahabi, Imam Al-A’masy dikisahkan kadang suka me-roasting lawan bicaranya. Tak peduli anak sendiri, murid, ataupun orang asing.

Pernah beliau nyuruh anaknya untuk beli sebuah tali di warung. Oleh si anak ia ditanya, “Panjangnya berapa, Bi?”

“Sepuluh hasta.”

“Mmm, lebarnya?”

“Selebar musibah diriku karenamu,” jawab sang imam kzl.

Suatu ketika ada muridnya yang bernama Husain bin Waqid datang untuk mengaji sorogan (metode mengaji yang mana murid membaca kitab di depan kiai). Setelah sorogan, si murid meminta komentar kepada sang imam mengenai bacaannya barusan. Dengan enteng sang imam menjawab, “Nggak ada keledai yang lebih fasih bacanya daripada ente.”

Lain lagi ketika ada seseorang dengan jenggot besar datang menghampiri sang imam ketika beliau sedang mengisi taklim bersama murid-muridnya. Laki-laki berjenggot tadi lalu menanyakan sebuah permasalahan kecil mengenai salat.

Sang guru pun menoleh ke arah murid-muridnya kemudian bilang, “Tuh lihat orang itu, jenggotnya bisa muat empat ribu hadis, tapi masalah yang ditanyain cuma masalah anak SD.”

Rekan sejawat Al-A’masy, Imam Abu Hanifah, juga pernah menjawab satu permasalahan dengan jawaban yang bikin nyengir.

“Ustadz, kalau saya mandi di kali, yang bagus saya menghadap kiblat atau ke mana ya?”

Imam Abu Hanifah menjawab, “Baiknya ente menghadap arah di mana ente naruh baju, biar nggak diambil orang.”

Kisah kiai-kiai woles kayak gitu sebenarnya masih ada sampai sekarang. Di Indonesia tentu orang NU boleh bangga dengan diskografi cerita humor mereka. Buktinya banyak, berserakan di dunia maya atau diceritakan lisan saat ngopi. Oleh karena itu, saya nggak akan mengutip riwayat-riwayat tersebut. Saya yakin seyakin-yakinnya, sebagian pembaca Mojok adalah orang-orang NU, selain tentunya para jomblo haus hiburan. Jadi, saya akan mengutip kisah-kisah jenaka dari oposisinya NU.

Muhammadiyah? Nehi.

Cukuplah al-Ustadz al-Mukarrom Iqbal Aji Daryono saja yang jadi teladan Muhammadiyah dalam sanad kelucuan.

Kelompok yang akan saya kutip di sini jamak dikenal dengan istilah Wahabi. Agak melenceng dari kesan sebagian besar orang bahwa gerakan ini kering akan humor dan senantiasa kaku, sebenarnya ada beberapa kisah tentang pembesar kaum ini yang tak segan bikin kita senyum Pepsodent.

Kisah pertama: suatu hari seorang murid bersama Syekh Al-Albani (ulama hadis Salafi) mengendarai mobil. Ketika itu Syekh yang jadi driver, memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sang murid mengingatkan gurunya bahwa menurut Syekh Bin Baz (eks mufti/penasihat Kerajaan Saudi Arabia), ngebut di jalan adalah salah satu bentuk perbuatan mencelakai diri sendiri.

Dibilangin begitu, Syekh Albani malah menjawab, “Fatwa itu keluar dari orang yang nggak bisa nyetir.” Si murid yang kaget kemudian ngomong, dia akan melaporkan jawaban syekh kepada sang mufti. “Silakan,” tantang Syekh Albani.

Akhirnya si murid berhasil menemui sang mufti kerajaan. Ketika selesai mewartakan apa yang terjadi, Syekh Bin Baz tertawa sekaligus berkata, “Kalau itu, fatwa dari orang yang belum ngerasain bayar diyat (denda karena menabrak).”

Ulama salafi lainnya, Syekh Utsaimin, yang terkenal karena karyanya banyak sekali, pernah ditanya oleh seseorang. “Syekh, kalau kita nyetel rekaman murottal (pembacaan Al-Quran) di radio, terus sampai pada ayat sajadah (ayat yang mengharuskan sujud), apakah kita harus sujud juga?”

“Sujud kalau ente lihat radionya juga sujud,” kelakar sang syekh. Memang, dalam fikih, makmum harus sujud ketika melihat imam sujud tatkala membaca ayat sajadah.

Demikianlah ragam kisah kewolesan para generasi pendahulu. Mungkin dengan banyaknya kita membaca Mojok sejarah kehidupan mereka, akan sedikit mengobati mata dari melihat temlen-temlen yang tiap hari isinya seputar debat kusi antara cebongers dan kaum bumi datar.

Terakhir diperbarui pada 24 Agustus 2017 oleh

Tags: Humorkisah lucunabi muhammadSalafiWahabi
Dinar Zul Akbar

Dinar Zul Akbar

Asli Betawi. Sedang menyelesaikan kuliah pascasarjana di Islamic University of Madinah.

Artikel Terkait

Puncak Keimanan Adalah Keindahan bukan Cuma soal Kebenaran

Puncak Keimanan Adalah Keindahan bukan Cuma soal Kebenaran

21 Januari 2022
Kampanye Masjid Sunnah dan Gerakan Tidak-tidak

Klaim Masjid Sunnah dan Gerakan Tidak-tidak: Ndak Boleh Gini, Ndak Boleh Gitu

17 Januari 2022
Tuhan Itu Apa

Bapak, Tuhan Itu Apa?

14 Januari 2022
Buang Sesajen Warga di Lumajang sambil Teriak Takbir Itu Maksudnya Apa?

Buang Sesajen Warga Lumajang sambil Teriak Takbir Itu Maksudnya Apa?

9 Januari 2022
Pada Hari Santri, Yuk Bikin Gerakan Santri Melek Investasi Saham!

Pada Hari Santri, Yuk Bikin Gerakan Santri Melek Investasi Saham!

22 Oktober 2021
Yang Luput dari Pertanyaan: Kalau Maulid Nabi Boleh, Kenapa Nabi Tak Melakukannya?

Yang Luput dari Pertanyaan: Kalau Maulid Nabi Boleh, Kenapa Nabi Tak Melakukannya?

19 Oktober 2021
Pos Selanjutnya
170824 MALAM JUMAT TETANGGA HANTU

Pahit Manis Bertetangga dengan Hantu

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Nggak Cuma NU, Wahabi Juga Punya Garis Lucu

24 Agustus 2017
Lokasi 18 SPBU di Jogja untuk uji coba MyPertamina

Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat

30 Juni 2022
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022
Kasman Singodimedjo tagih janji ke Sukarno sial Piagam jakarta

Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno

26 Juni 2022
PPDB SMA/SMK DIY dan sekolah pinggiran kekurangan murid

PPDB SMA/SMK Ditutup, Sekolah Pinggiran di DIY Kekurangan Murid

30 Juni 2022

Terbaru

prambanan jazz mojok.co

Tentang ‘Golden Hour’, Waktu Tersyahdu Nonton Prambanan Jazz

3 Juli 2022
es doger balai yasa mojok.co

Kesegaran Es Doger Balai Yasa dan Kenangan tentang Lapas Cebongan

3 Juli 2022
Wasesa dari Dragon Ball dirikan Hobikoe jual beli barang antik di Indonesia

Berawal dari Dragon Ball, Wasesa Jual Beli 200 Ribu Barang Antik

3 Juli 2022
sai sapi jogja mojok.co

Sei Sapi, Saat Daging Asap NTT Beradaptasi dengan Lidah Jogja

2 Juli 2022
tyrell malacia mojok.co

Tyrell Malacia Resmi ke MU, Target Selanjutnya Lisandro Martinez

2 Juli 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In