Membaca Wahabi dalam Isu Pilpres 2019 - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai

Membaca Wahabi dalam Isu Pilpres 2019

Dinar Zul Akbar oleh Dinar Zul Akbar
9 Februari 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Isu Wahabi bisa dijadikan ‘gorengan kriuk’ dalam Pilpres 2019 mendatang. Namun, apakah pemahaman kita terhadap Wahabi ini sudah benar adanya?

Pilpres 2019 kian mendekat. Permainan isu bakal lebih sengit lagi dan bakal makin jorjoran. Salah satu isu yang mungkin bakal digoreng pada Pilpres mendatang adalah isu Wahabi. Hmm, gini yaa bapak ibu, sebetulnya secara prinsip gerakan Wahabi yang resmi adalah mereka menjauhi hal-hal yang sifatnya politik praktis. Pernah ada rekaman video tentang salah satu ustaz Wahabi yang ditanya mengenai gerakan hastag 2019 ganti Presiden di dalam majelisnya. Menariknya, justru sang ustaz menunjukan ekspresi ketidaksetujuan mengenai hal tersebut.

Pasalnya, para asatid atau ustaz-ustaz Wahabi selalu mengajak agar umat Islam kembali ke majelis ilmu, dan jangan terlalu ikut terlibat ke dalam dunia politik yang memang penuh intrik. Jadi jelas ya, jika sikap mereka memang seperti itu. Lagian kenapa sih, kalau memang salah satu paslon dekat dengan Wahabi?

Ya, Wahabi kan tukang nyalah-nyalahin!

Sebetulnya bukan nyalahin. Hanya memberikan perspektif berbeda dari sisi pendalilan. Lagian masalah “nyalah-nyalahin” udah banyak kok di kitab para ulama.

Contohnya Al-Baihaqi. Salah seorang ulama hadis dari mazhab Syafii pada masanya berdiri, menulis beberapa kitab yang berisi hadis-hadis yang dipakai oleh ulama-ulama Syafii. Karena sebelumnya banyak yang bilang kalau ulama Syafii nggak berdalil dengan hadis.

Baca Juga:

parpol terafiliasi jaringan terorisme

BNPT Endus Parpol Terafiliasi Terorisme Jelang Pemilu 2024, Partai yang Mana?

14 Maret 2023
ratna sarumpaet

Lama Tak Terdengar, Ratna Sarumpaet Luncurkan Buku dan Bongkar Liarnya Dunia Politik

19 Februari 2023

Setelah Al-Baihaqi, ada lagi yang namanya Ibnu Turkumani yang juga mengarang kitab “menyerang” Al-Baihaqi karena beliau dianggap telah membicarakan seorang ulama kenamaan dari mazhab Hanafi yang bernama At-Thohawi.

Kitab-kitab yang bertema “Taaqubat atau Istidrok” alias kritik antara mereka dan satu sama lainnya sangat amat banyak menghiasi khazanah klasik dunia literasi keislaman.

Ada lagi Az-Zaila’iy yang mengarang kitab dan kalau dibaca judulnya aja, sekilas bukan seperti kitab tentang fiqih hadis tapi lebih mirip dengan kitab strategi perang. Judulnya adalah “Nashbu Royah” yang artinya kurang lebih “pengibaran panji perang”. Kalau kita buka satu per satu halamannya, di situ beliau sering menuliskan ungkapan “Ahaditsu Al-Khosm” yang artinya hadis-hadis yang dipakai pihak musuh.

Siapa yang dimaksud musuh? Tak lain dan tak bukan orang-orang yang membantah dalil-dalil mereka utamanya kelompok ahli fiqih mazhab Syafii.

Tapi, apa ya mereka musuhan beneran? Yang jelas Az-Zaila’iy pernah bersama-sama duduk bareng dengan Al-Iroqi—yang merupakan pemuka mazhab Syafii pada masanya—untuk menyusun sebuah karya tulis.

Lagian katanya jangan baperan? Dibilang salah kayak gitu aja kok langsung mencak-mencak. Karya dibalas karya dong~

Ta… Tapi Wahabi kan sarangnya terorisme?

Hmmm, sepertinya nggak pada baca berita kali ya? Justru di Saudi ini yang merupakan entitas politiknya Wahabi, ada salah satu pusat penanggulangan terorisme terbesar di dunia. Pernah ada kejadian di asrama kami—asramanya para mahasiswa. Ada satu mahasiswa yang berasal dari barat. Sebut aja nama negaranya Kanada. Nah si bule nekat ini ketika siang-siang pernah menempel sebuah stiker bendera ISIS atau Al-Qaeda. Pokoknya menempel bendera-bendera hitam itu di kompleks atau area asrama. Aksinya ini akhirnya ketahuan dan dia dilaporkan ke pihak kampus.

Yang kami nggak tahu, ternyata laporan ini diteruskan ke pihak kemanan setempat. Walhasil tengah malamnya, si bule ini dicyduq oleh detasemen anti terornya Saudi. Jadi pihak polisi sengaja menunda sampai malam harinya supaya nggak terlalu memancing keramaian dari para mahasiswa.

Kalau di level nasional, kita punya Ustadz Abdurohman Ayyub yang menjadi salah satu staff ahli BNPT atau Badan Nasional Penanggulangan Tjinta eh Teror. Selain itu, dalam banyak video ceramah mereka, para ustaz Wahabi juga selalu mengecam tindak terorisme dan mengajak kaum muslimin untuk bersikap lemah lembut, kok. Terus, yang jadi sarang terorisme di mananya?

Ah, Wahabi kan suka ambil masjid.

Hei Kisanak, kalau kamu memang nggak pernah atau jarang-jarang salat jemaah di masjid, ya jangan salahin pemuda-pemuda Wahabi yang rajin ke masjid lalu perlahan dipercaya oleh warga hingga kemudian jadi imam dan pengurus, dong. Ibarat kamu ngincer perempuan nih, ya dijaga baik-baik kalau perlu datang langsung ke rumahnya dan minta restu sama orang tuanya. Jangan hanya klaim bahwa ini fulanah calon gue, terus pas ada yang dateng duluan mencak-mencak~

Oh ya, jangan mudah juga menganggap semua orang yang belajar di tempat milik Kerajaan Saudi jadinya dianggap sebagai Wahabi? Padahal kan, kalau mau dibaca lagi, banyak alumni kampus-kampus Saudi yang jauh dari kata Wahabi.

Sebut saja, ada KH Ali Mustofa Yaqub yang bahkan beliau menulis sebuah kitab persamaan antara NU dan Wahabi. Ada KH Said Aqil Siroj yang saat ini menjadi Ketua PBNU. Ada juga KH Said Aqil Munawar mantan Menag era Gus Dur, dan KH Maftuh Basyuni mantan menag era SBY. Bahkan Ulil Abshor yang dulu terkenal karena gebrakan ide-ide keislamannya juga pernah nyantri di LIPIA yang merupakan kampus milik Saudi.

Saya pernah tiba-tiba ditanya, “Mas, sampeyan Wahabi ya?” pas lagi duduk-duduk di masjid Nabawi. Saya bingung, kenapa si Bapak dengan begitu mudahnya men-judge seperti itu ketika saya bilang bahwa saya mahasiswa di Saudi.

Tapi ya, saya terima saja. Saya anggap sebagai risiko pekerjaan. Toh, saya sendiri sebetulnya juga sudah sangat menginginkan dipanggil Wahabi. Yakni, ketika kamu (iya kamu) bilang ke aku:

“Wah Abiiii, udah pulang? Capek ya. Siniii adek pijitin….”

Terakhir diperbarui pada 9 Februari 2019 oleh

Tags: Aliran IslamPilpres 2019terorismeWahabi
Dinar Zul Akbar

Dinar Zul Akbar

Asli Betawi. Sedang menyelesaikan kuliah pascasarjana di Islamic University of Madinah.

Artikel Terkait

parpol terafiliasi jaringan terorisme
Kotak Suara

BNPT Endus Parpol Terafiliasi Terorisme Jelang Pemilu 2024, Partai yang Mana?

14 Maret 2023
ratna sarumpaet
Kotak Suara

Lama Tak Terdengar, Ratna Sarumpaet Luncurkan Buku dan Bongkar Liarnya Dunia Politik

19 Februari 2023
teroris sleman mojok.co
Hukum

Cerita Pak Dukuh Soal Penangkapan Terduga Teroris di Sleman

23 Januari 2023
jack harun mojok.co
Liputan

Saat Mantan Teroris Ubah Stigma di Masyarakat dengan Jualan Soto

10 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Jenis Orang Goblok yang Naik Kereta Prameks

Asyik Organisasi Justru Saat Jadi Mahasiwa Tingkat Akhir

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Jenis Orang Goblok yang Naik Kereta Prameks

Membaca Wahabi dalam Isu Pilpres 2019

9 Februari 2019
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
universitas brawijaya mojok.co

15 Jurusan yang Sepi Peminat di Universitas Brawijaya, Tingkat Ketetatannya Rendah!

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

kip mojok.co

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023
utang pinjol mojok.co

Teman Terlilit Pinjol: Dia yang Utang, Saya yang Dikejar-kejar

26 Maret 2023
Tak Berhitung Untung Rugi, Mbah Sri 60 Tahun Jualan Cenil dan Sate . MOJOK.CO

Mbah Sri, 60 Tahun Jualan Sate dan Cenil Keliling di Seputaran UB, Nggak Berhitung Soal Untung Rugi

26 Maret 2023
film korea bertemakan politik

Mau Pemilu, Ayo Lemesin Dulu dengan Nonton 7 Film Korea Bertema Politik Berikut Ini

26 Maret 2023
survei pemimpin ideal menurut anak muda

Pemilih Muda: Daripada Pemimpin Sederhana dan Merakyat, Lebih Suka yang Jujur dan Anti-Korupsi

26 Maret 2023
mengantre mojok.co

Uneg-uneg: Apa sih Susahnya Mengantre? 

26 Maret 2023
perempuan kuliah mojok.co

Uneg-uneg: Dinyinyiri karena Aku Perempuan dan Memutuskan untuk Kuliah

26 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In