Luk Thep, untuk Kamu yang Kesepian dan Gemar Pelihara Tuyul - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Luk Thep, untuk Kamu yang Kesepian dan Gemar Pelihara Tuyul

Nia Rakhmana oleh Nia Rakhmana
28 Januari 2016
0
A A
Luk Thep, untuk Kamu yang Kesepian dan Gemar Pelihara Tuyul

Luk Thep, untuk Kamu yang Kesepian dan Gemar Pelihara Tuyul

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Warga Thailand, khususnya di Bangkok, sedang dilanda kegilaan pada suatu boneka. Ini bukan boneka biasa. Boneka yang ini diyakini bisa memberi pemiliknya keberuntungan, kesehatan, dan kesejahteraan. Boneka itu adalah Child Angels atau Angel Dolls. Kalau dalam bahasa Thai sebutannya Takutta Luk Thep. Wujud boneka malaikat itu mirip bocah usia di bawah tiga tahun. Baik rupa yang menggemaskan maupun ukurannya. Ada yang laki-laki dan yang perempuan.

Boneka tersebut dijual dengan harga yang bervariasi. Mulai dari THB 100 bath s/d THB 10 ribu (sekitar Rp 38 ribu – Rp 3,8 juta), tergantung material yang digunakan. Untuk seri limited dijual Rp 3,8 juta, hingga ada yang mencapai Rp 38 juta. Namun, yang menakjubkan, para pemiliknya sangat meyakini kekuatan yang dimiliki boneka-boneka itu. Mereka pun memperlakukan Luk Thep dengan baik. Sangat baik malahan.

Boneka-boneka tersebut dirawat seperti balita betulan. Diberi baju trendi, disiapkan makanan. Bahkan kalau si mama sedang bekerja, boneka itu ada yang dititipkan ke tempat penitipan anak. Tapi jangan lantas bayangkan si boneka akan diletakkan rapi di rak sampai si mama menjemputnya. Di penitipan, Luk Thep juga dirawat dengan baik. Diberi makan, diajak bobok siang, termasuk pula diajari membaca.

Maka, bukan hal aneh jika di pusat perbelanjaan di Bangkok, banyak perempuan paruh baya yang tengah sibuk memilih barang sambil menggendong Luk Thep, bahkan berbincang dengan boneka tersebut. Sepintas terlihat seperti pemandangan biasa lantaran saking miripnya dengan bocah asli. Tapi begitu didekati, lho, kok ngomong sama boneka. Kegilaan ini makin menjadi setelah beberapa selebriti Thailand turut mengadopsi Luk Thep. Mereka mengunggah foto bersama kesayangan barunya itu. Selain diajak ngemal, Luk Thep juga diajak dinner di resto-resto favorit pemiliknya.

Ediaann po piye??!!

Baca Juga:

Liburan Gaib, Teror di Thailand Berlanjut Tangis di Jogja

Thailand & Vietnam VS Netizen Indonesia

Timnas Indonesia Memang Kalahan, tapi Lawan Rakyat Sih Negara Ini Menangan

Di akun Facebook resminya, resto Neta Grill Bangkok menyebut jika dalam sebulan terakhir lebih dari 30 konsumen datang membawa boneka. Mereka memesan makanan untuk Luk Thep yang dihargai dengan standar menu anak-anak. Lalu yang terbaru, maskapai Thai Smile Airways menjual tiket penerbangan untuk Luk Thep. Dan karena sudah punya tiket, makanya boneka-boneka itu boleh duduk sendiri. Saat pramugari membagi makan atau minum, Luk Thep pun juga mendapatkan jatah. Tanpa tiket, Luk Thep akan menjadi bawaan biasa yang harus masuk kabin. Tapi, ya, mama mana coba yang tega membiarkan “anak” yang sudah dieman-eman segitunya terkungkung dalam ruang sempit berjam-jam?

Mengapa banyak orang kemudian memiliki relasi personal yang begitu intim dengan Luk Thep?

Situs Nationmultimedia pada liputannya Senin (25/1) mewancarai Det-a-duh Nachariyanukul, seorang pemilik toko Luk Thep terkenal di Bangkok bernama Ban Look Thep. Menurutnya, boneka yang dijual itu memang memiliki kekuatan magis yang mampu menarik hal-hal baik untuk pemiliknya. Para bhiksu sudah memberikan berkahnya kepada boneka-boneka itu melalui percikan air sucinya.

Dua teman saya yang orang Thailand dan bermukim di Bangkok, Achara Ashayagachat dan Ubon Chanpreechasmut, dengan antusias juga bercerita soal tren ini. Keduanya sepakat bahwa yang sedang terjadi itu sejatinya adalah stupid things. Bangkok Post, koran tempat Achara bekerja sebagai jurnalis, malah menulis jika Luk Thep menjadi bukti bahwa Thailand tak pernah kehabisan stok orang bodoh.

Namun, di balik tren itu, sebetulnya dengan mudah bisa terungkap sebuah fakta betapa ada begitu banyak hati warga Thailand yang sedang mengalami kekosongan. Semacam kekosongan jiwa yang membuat orang-orang memerlukan sesuatu untuk dijadikan pegangan. Sesuatu yang hanya milik mereka. Sesuatu yang bisa diajak berbagi segala hal tanpa kekhawatiran.

Luk Thep tentu saja tak akan berbohong. Luk Thep juga tak mungkin berkhianat. Orang-orang yang merasakan kekecewaan sekaligus kegagalan (colek keras Agus Mulyadi) dalam membangun relasi sosial merasa lebih nyaman berhubungan dengan boneka.

Menurut Achara, saat ini di Thailand terjadi keputusasaan dalam ekonomi, sosial, sekaligus politik. Beberapa orang yang sedang galau membutuhkan sebuah kekuatan kasat mata. Sebuah hal yang sanggup meyakinkan bahwa hidup ini indah. Masih ada harapan untuk diraih.

Kondisi tersebut kemudian dibaca para pengusaha hingga lahirlah bayi-bayi Luk Thep dari rahim industri komersial. Pun berkat dari bhiksu itu juga merupakan bagian dari kapitalisme.

Booming Luk Thep hingga menghasilkan kegilaan seperti itu bukan karena boneka unyu-unyu ini memang memiliki tuah hebat. Larisnya Luk Thep justru memberi gambaran bahwa ada masalah pada manusia dalam hubungannya dengan sesama, maupun dengan yang Di Atas.

Baik Achara maupun Ubon–karena merasa masih waras–dengan tegas menjawab “no way” saat saya tanya apakah ada rencana mengangon boneka ini? Bagi mereka, Luk Thep sekadar tren yang, jika diibaratkan teman dekat dalam status friendzone, ia mudah berlalu. Mudah tergantikan. Para galauers cepat atau lambat akan menemukan pegangan lain yang dianggap bisa lebih menguatkan. Syukur-syukur jika pegangan itu adalah memperbaiki hablun minnanas dan hablunminallah. Itu tanda masyarakat beranjak sehat.

Nah, nantinya, ketika warga Thailand sudah sehat, para pengusaha boneka itu tak usah khawatir bangkrut. Ekspor saja bonekanya ke sini, ke Indonesia. Masyarakat di sini boleh saja jemawa dengan #kamitidaktakut. Tapi, sejatinya, kita ini adalah orang-orang pencemas.

Kita bisa cemas setengah mati jika harus berdampingan dengan mereka yang keyakinannya disebut sesat. Kita memilih mengusir mereka yang tak sepaham supaya hati ini tak lagi was-was. Kita juga mudah berdebar setiap membuka medsos. Begitu banyak tautan-tautan provokatif. Kita juga bisa ketakutan luar biasa hanya karena ulah anak-anak yang (dikira) mencuri burung atau baju bekas, hingga kita tega menyiksa mereka sampai tak berdaya atau mengaraknya dengan telanjang bulat.

Selain menyasar manusia-manusia kesepian dan putus harapan, potensi pasar lain yang bisa digarap para pembuat Luk Thep adalah para pemelihara tuyul. Dengan hasil kerja yang hampir setara, Luk Thep ini tentu saja jauhhhhh lebih manis dipelihara ketimbang tuyul yang brundul itu.

 

Tags: Bonekafeaturedjombloluk thepthailandtuyul
Nia Rakhmana

Nia Rakhmana

Artikel Terkait

Liburan Gaib, Teror di Thailand Berlanjut Tangis di Jogja MOJOK.CO

Liburan Gaib, Teror di Thailand Berlanjut Tangis di Jogja

14 Juli 2022
Thailand & Vietnam VS Netizen Indonesia

Thailand & Vietnam VS Netizen Indonesia

13 Juli 2022
Timnas Indonesia Memang Kalahan, tapi Lawan Rakyat Sih Negara Ini Menangan

Timnas Indonesia Memang Kalahan, tapi Lawan Rakyat Sih Negara Ini Menangan

3 Januari 2022
Timnas Indonesia Punya Sayap, tapi Tidak Terkepak MOJOK.CO

Timnas Indonesia Punya Sayap, tapi Tidak Terkepak

29 Desember 2021
Rencana Kuliah Tatap Muka dan Perasaan Takut Mati sebagai Orang Tua

Inferiority Complex dalam Dunia Doktor: Inferior Boleh, Kompleks Jangan

14 November 2021
Pocong dan Tuyul Menyatukan Sekaligus Merusak Dua Keluarga MOJOK.CO

Pocong dan Tuyul Menyatukan Sekaligus Merusak Dua Keluarga

28 Oktober 2021
Pos Selanjutnya
Hikayat Freeport yang Maha Merepotkan

Hikayat Freeport yang Maha Merepotkan

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Luk Thep, untuk Kamu yang Kesepian dan Gemar Pelihara Tuyul

Luk Thep, untuk Kamu yang Kesepian dan Gemar Pelihara Tuyul

28 Januari 2016
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022

Cara Hadapi Henry Subiakto Menurut Mahasiswanya, Itu Lho Staf Kominfo yang Unggah Liputan Narasi TV Tanpa Watermark

3 November 2020
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022

Terbaru

world water forum mojok.co

Persiapan Dua Tahun, Indonesia Dipercaya Gelar Forum Air Dunia 

11 Agustus 2022
Teror Hantu Penghuni Patung Loro Blonyo MOJOK.CO

Teror Hantu Penghuni Patung Loro Blonyo

11 Agustus 2022
Kezaliman Barcelona Terhadap Frenkie De Jong

Kezaliman Barcelona Terhadap Frenkie De Jong

11 Agustus 2022
Ketua LPSK mengatakan perlindangan istri Ferdy Sambo bisa dibatalkan

Kurang Kooperatif, LPSK Sebut Permohonan Perlindungan Istri Ferdy Sambo Bisa Dibatalkan

11 Agustus 2022
mendag zulhas mojok.co

Mendag Zulhas Sebut Harga Kebutuhan Pokok DIY Paling Rendah

11 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In