Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Linggajati Plaza Jombang Itu Tidak Lagi Layak Disebut Mall, Ia Hanya Sebatas Bangunan Superindo Berlantai Dua

Deby Hermawan oleh Deby Hermawan
28 Mei 2024
A A
Linggajati Plaza Jombang Bukan Mall, tapi Superindo Berlantai 2 MOJOK.CO

Ilustrasi Linggajati Plaza Jombang Bukan Mall, tapi Superindo Berlantai 2. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Linggajati Plaza Jombang tidak lagi menjadi pilihan anak muda

Anak muda sekarang tidak lagi tertarik dengan Linggajati Plaza Jombang. Mereka lebih suka nongkrong di kedai kopi kekinian minimalis nan industrial. Anak muda lebih memilih antre Mie Gacoan, meski antrinya berderet panjang naudzubillah. Mereka lebih rela keluar kota untuk menikmati mall yang “sebenarnya”.

“Kalau ngemal mending ke luar kota. Pilihan barang dan gerainya banyak. Mau nonton  bioskop atau kencan juga lebih proper di Mojokerto atau Surabaya,” kata Donny, seorang barista cum remaja 19 tahun. Pekerjaan Donny sebagai barista membuatnya beberapa kali datang ke Linggajati Plaza Jombang. Tapi bukan untuk main atau kencan, hanya sekadar berbalanja di Superindo. 

Donny adalah representasi anak muda yang tak lagi menjadikan Linggajati sebagai tempat main yang asyik. Ya selayaknya mall di kota-kota urban. Anak muda seumurannya lebih rela menghabiskan beberapa jam perjalanan keluar kota untuk menikmati “mall”. 

Lucunya, Donny tidak menganggap Linggajati Plaza sebagai mall. “Menurutku Linggajati bukan mall.” Ia menambahkan kalau bangununan yang berdiri sejak 2014 ini hanya Superindo yang punya bioskop dan dilengkapi kios-kios kecil.

“Aku nggak tahu sebutan apa yang cocok buat Linggajati Plaza. Menurutku, Jombang nggak punya mall.” Tandas Donny berseloroh. Entah kalimat itu hanya satire dan guruan. Tapi bagi saya, berbeda. Selorohnya seperti pukulan Codeblu ke muka Chef Arnold. Telak!

Di penglihatan anak muda seperti Donny, Linggajati memang tidak pantas lagi disebut mall. Saya rasa tidak sedikit anak muda yang sepakat dengannya. Sependek penglihatan saya, jarang sekali bertemu dengan sepasang anak muda yang berkencan di sana.

Sebuah ide yang nggak bagus-bagus banget tapi layak dicoba

Saya ingin menutup tulisan ini dengan ide yang nggak bagus-bagus banget tapi layak dicoba oleh manajemen Linggajati Plaza Jombang. Ide ini bisa digunakan tanpa izin dulu, saya berikan secara cuma-cuma. Gratis, sebagai sumbangsih saya yang pernah kencan di sana.

Pertama, menyulap parkiran basement menjadi arena gigs. Manajemen layak mencoba ide ini untuk menarik simpati anak muda. Apalagi anak muda Jombang kesusahan mendapatkan izin untuk buat acara gigs di kotanya sendiri. Tentu ini bisa mengambil hati mereka. Bukan tanpa sebab ide ini muncul. Beberapa kali gigs yang dihelat di coffee shop itu cukup digemari. Jadi, tidak ada salahnya untuk dicoba, bukan?

Ide kedua, menarik anak-anak muda untuk kencan di Superindo. Entah caranya gimana. Silakan dipikirkan. Saya membayangkan Linggajati serupa Ikea Date, lah kurang lebih. Mirip-mirip adegan Tom dan Summer di film 500 Days of Summer. Bayangkan, setelah moviedate di bioskop, kemudian Superindo Date. Ya, meskipun belinya sirup atau kentang mentah, yang penting cocok buat kencan anak muda, kan.

Penulis: Deby Hermawan

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Pasar Barongan Jombang, Pasar Paling Kalcer yang Wajib Dikunjungi Muda-Mudi Masa Kini dan pengalaman menarik lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 28 Mei 2024 oleh

Tags: Jawa TimurJombangLinggajati PlazaLinggajati Plaza Jombangmall di jombangpilihan redaksisuperindo
Deby Hermawan

Deby Hermawan

Bekerja kantoran setiap Senin hingga Jumat sebagai marketing di sebuah penerbitan buku. Menerbitkan 3 edisi zine digital pribadi sebagai piranti menolak gila bertajuk "Painless Killer". Saat ini sedang berusaha menerbitkan zine fisik.

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.