ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai Kolom

Apa Salah dan Dosa Perempuan Edgy

Kalis Mardiasih oleh Kalis Mardiasih
8 Agustus 2021
0
A A
Zara, Posting Video Pribadi Emang Hak Kamu, tapi Hak Itu Nggak Bebas Konsekuensi perempuan edgy kalis mardiasih mojok.co
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Seorang ibu tiba-tiba bertanya di medsos. Bunyinya kurang lebih, Bakal seperti apa ya sikap perempuan muda yang sekarang edgy jika anak perempuannya kelak berkelakuan seperti si ibu saat muda?

Adalah biasa seorang ibu mengkhawatirkan masa depan anaknya. Namun, yang ini menarik karena yang dikhawatirkan adalah  ibu-ibu lain serta anak perempuan orang lain yang tak sesuai standar moralnya.

Si ibu tidak mempertanyakan nilai moral dan tindakan si bapak. Si ibu yang bertanya ini juga tidak memikirkan nilai moral dan tindakan anak laki-laki di masa depan. Ia hanya mempertanyakan nilai moral dan sikap ibu (sebagai sosok yang mewakili perempuan dewasa) dan anak perempuan yang seolah akan mengganggu jalannya kehidupan normal.

Apakah itu berarti anak laki-laki boleh “edgy” sedangkan anak perempuan tidak? Apakah anak perempuan “edgy” lebih berbahaya dibanding anak laki-laki “edgy“?

Adakah seorang bapak di luar sana yang mengkhawatirkan bapak-bapak lain beserta anak-anak lelaki mereka? Apakah standar nilai moral “menjadi perempuan” berbeda dengan “menjadi laki-laki”?

Penting untuk memeriksa kenapa sebuah pertanyaan ada dan muncul dari kepala seseorang. Bahasa ndakik-nya, menarik untuk mengecek epistemologi berpikir seseorang sehingga ia bisa memunculkan pertanyaan untuk dirinya sendiri dan orang lain.

Pertanyaan itu banyak dibicarakan di media sosial. Khalayak ramai mempertanyakan “edgy” seperti apa yang dimaksud.

Edgy dalam wacana budaya berasal dari kata edge, yang berarti ‘ujung’. Kira-kira yang dinamakan edgy adalah subkultur alternatif yang menekan norma-norma sosial sampai ujung. Jadilah musik edgy sebagai musik yang menginduk pada genre musik tertentu, tapi berbeda bentuk dari induknya. Jadilah gaya fesyen edgy tampak unik serta menjadi benar-benar berbeda dari tren sebelumnya.

Tapi, dalam pertanyaan tadi, makna edgy yang dimaksud kurang jelas.

Edgy menurut si Ibu ditandai dengan bertato, suka party, merokok, minum alkohol. Ia juga menyebut “edgy kategori ‘open minded’” yang penganutnya berciri savage, fearless, dan lain-lain.

Dari penjelasan itu, definisi edgy tidak ditemukan. Kita hanya bisa membaca kategorisasi edgy, mulai dari yang sifatnya pilihan fesyen hingga hobi. Oh ya, sebagai disclaimer, saya juga suka party karena hobi saya ngundang-ngundang teman ke rumah buat makan-makan dalam rangka syukuran ini-itu.

Untuk kategori open minded, saya tidak paham kenapa kategori tersebut bisa tergolong edgy. Saya kira setiap manusia fardhu ‘ain buat open minded. Juga, tentu saja untuk fearless. Seumur hidup saya bercita-cita sebagai manusia fearless agar bisa lebih percaya diri buat hidup.

Jika boleh menambah asumsi dalam tulisan ini, dengan merangkai bermacam kategorisasi itu jadi satu paket, jadilah yang dimaksud dengan perempuan edgy oleh si ibu adalah perempuan yang pada masa mudanya bertato, suka party, merokok, dan minum alkohol. Perempuan muda edgy itu juga terbuka pada pemikiran baru dan tertantang oleh banyak hal.

Kategori di atas sebetulnya tak satu pun tergolong kriminal dan melanggar hukum. Jika deskripsi perempuan seperti di atas dianggap berbahaya sampai-sampai dikesankan tak layak ditiru oleh anak sendiri, tentu saja domain ini bersifat stereotyping.

Ada banyak perempuan dewasa bertato, suka party, merokok, dan minum alkohol yang catatannya bersih di kepolisian. Tak kalah banyak mereka dengan ciri ini yang sebagai manusia, punya peran sosial yang besar dalam masyarakat. Tapi, seberapa pun besar sumbangsih mereka kepada sesama, perempuan bertato, suka party, merokok, dan minum alkohol masih mendapat label negatif dalam pandangan masyarakat bias gender. Pilihan penampilan seperti bertato dan merokok lebih dimaklumi jika dilakukan oleh laki-laki, tapi tidak untuk perempuan.

Saya tidak sedang mempromosikan tato atau aktivitas merokok. Kita bisa berdebat secara lebih jernih jika mendasarkan pendapat pada alasan lain, seperti kesehatan. Kejernihan argumen itu tidak akan ada jika larangan yang dibangun berlandaskan jenis kelamin. Lebih-lebih jika larangan untuk perempuan karena dihubungkan dengan ibuisme perempuan. Beban tubuh saja sudah berat, masih juga beban urusan-urusan moral semua dilimpahkan kepada ibunya, tanpa perlu bertanya kepada bapaknya. Sungguh berat.

Saya kira, yang harus diajarkan kepada anak perempuan dan laki-laki bukanlah harus edgy atau tidak edgy. Yang harus mereka tahu adalah bagaimana cara menalar yang benar serta bagaimana cara mengambil keputusan berdasarkan kesiapan bertanggung jawab atas risiko keputusan itu.

Jadi, seperti apa sikap perempuan muda yang sekarang edgy jika anak perempuannya kelak berkelakuan seperti si ibu saat muda?

Ya, biasa saja. Ibunya juga sampai sekarang nggak kenapa-kenapa kan? Bisa punya anak dan hidup baik-baik. Tidak terganggu selera fesyen dan standar moral orang lain.

BACA JUGA Aa Gym dan Riwayat Mangkelnya Ibu-ibu. Kamu bisa baca kolom Kelas-Kalis lainnya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Agustus 2021 oleh

Tags: anak perempuanbeban perempuanedgykelas kalisperempuanstereotip
Iklan
Kalis Mardiasih

Kalis Mardiasih

Artikel Terkait

pekerja hotel, surabaya, jogja.MOJOK.CO
Podium

Larangan Hijab dalam Industri Perhotelan: Antara Hijabophobia atau Upaya Mengatur Tubuh dan Penampilan?

14 Januari 2024
Pesan Anak Perempuan untuk Ayahnya: Perasaanku Hancur, tapi Aku Hebat Sejauh Ini  MOJOK.CO
Kilas

Pesan Anak Perempuan untuk Ayahnya: Perasaanku Hancur, tapi Aku Hebat Sejauh Ini 

31 Desember 2023
Uneg-uneg dari Perempuan Lajang Usia 28 Tahun yang Tinggal di Desa MOJOK.CO
Kilas

Uneg-uneg dari Perempuan Lajang Usia 28 Tahun yang Tinggal di Desa

13 Desember 2023
Nggak Pernah Ada yang Bilang Jadi Anak Perempuan Pertama, Piatu, dan di Rumah Saja Itu Seberat Ini MOJOK.CO
Kilas

Nggak Pernah Ada yang Bilang Jadi Anak Perempuan Pertama, Piatu, dan di Rumah Saja Itu Seberat Ini

7 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Shelter Syantikara, Nyaman untuk yang Isoman Berbeda Iman

Shelter Syantikara, Nyaman untuk yang Isoman Berbeda Iman

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Ironi di Balik Perkantoran Mewah Slipi Jakarta Barat: Ijazah S2 Dianggap Tak Berguna, Pekerjanya Sengsara.MOJOK.CO

Ironi di Balik Perkantoran Mewah Slipi Jakarta Barat: Ijazah S2 Dianggap Tak Berguna, Pekerjanya Sengsara

16 Mei 2025
Jalan-jalan di Candi Borobudur, Magelang. MOJOK.CO

Pengalaman Pertama ke Borobudur Sendirian terasa Aneh, tapi Berkat “Orang Baru” Perjalanan Saya Jadi Berkesan

14 Mei 2025
Alumnus PENS, Surabaya lebih suka merantau ke Bandung. MOJOK.CO

Sisi Gelap Bandung yang bikin Resah Perantau Asal Surabaya, padahal Terkenal sebagai Kota Pelajar

14 Mei 2025
23 tahun tinggal di Jagakarsa, daerah terluas dan paling nyaman di Jakarta Selatan (Jaksel) MOJOK.CO

Puluhan Tahun Tinggal di Jagakarsa, Berdamai dengan Hal-hal Menyebalkan di Balik Label “Daerah Ternyaman” Se-Jakarta Selatan

17 Mei 2025
Jurusan Sistem Informasi di kampus swasta Jogja. MOJOK.CO

Sulitnya Jadi Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, Disuruh Servis Laptop hingga Dituduh Hacker

17 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.