Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai Khotbah

Selembar Bendera dan Uji Coba Mengencingi Foto Pak Ustadz

Rijal Mumazziq oleh Rijal Mumazziq
18 Agustus 2017
A A
170818 KHOTBAH hubbul wathan bendera Mojok

170818 KHOTBAH hubbul wathan bendera Mojok

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tanggal 5 Jumadil Awal, tahun 8 Hijriah. Perang Mu’tah mempertemukan pasukan muslimin dengan kekaisaran Romawi Timur. Di sebelah timur Sungai Yordan dan Al-Karak, dua pasukan yang jumlahnya njomplang ini bertempur. Kaum muslimin tak sampai 3.000 orang. Di kubu seberang, tak kurang 100.000 serdadu koalisi Byzantium dengan milisi lokal.

Sebelum berangkat, Baginda Rasulullah Saw. memerintahkan: apabila satu panglima gugur, komando beralih ke panglima lain. Trio panglima memimpin: Ja’far bin Abi Thalib, sepupu Rasulullah yang secara fisik paling mirip beliau; Zaid bin Haritsah; dan salah seorang pemuka Ansar, Abdullah bin Rawahah.

Zaid bin Haritsah membawa pasukan menerjang garda depan pasukan Romawi. Beliau gugur. Sebelum bendera jatuh ke tanah, Ja’far bin Abi Thalib menggantikannya sebagai panglima. Di bawah komandonya, pasukan secara bergelombang menyerbu musuh.

Ja’far, saudara Ali, memegang bendera di tangan kanan dan pedang di tangan kiri. Tangan kanannya ditebas musuh, beliau lalu memindahkan pataka ke tangan kiri. Ketika lengan kirinya putus juga akibat sabetan pedang musuh, beliau masih berusaha menegakkan panji tersebut agar tidak jatuh ke tanah, apalagi direbut oleh musuh.

Dengan kedua tangan yang buntung, beliau berusaha mempertahankan bendera dengan cara memeluknya. Sampai akhinya seorang algojo lawan membunuh Ja’far. Diplomat kaum muslimin saat Hijrah ke Habasyah yang juga berjuluk Abul Masakin, Bapak Kaum Miskin, itu gugur.

Begitu Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mendengar kabar kesyahidan sepupunya, beliau segera mengabarkan bahwa Allah telah mengganti kedua tangan Ja’far dengan sepasang sayap. Ja’far At-Thayyar, Ja’far yang bisa terbang, demikian Rasulullah menjuluki sepupunya tersebut.

Panglima kedua gugur, giliran Abdullah bin Rawahah menggantikan Ja’far. Sahabat dari kaum Ansar ini memimpin dengan gemilang sampai akhirnya beliau gugur.

Tiga panglima perang, tiga sahabat terbaik, gugur dalam satu pertempuran.

Melihat tiadanya komando terpusat, Tsabit bin Aqram lekas memungut bendera dari tangan Ibnu Rawahah. Beliau menegakkannya kembali, berteriak lantang memanggil satu per satu pasukan yang mulai kocar-kacir, mempersatukannya di bawah kibaran panji tersebut.

Akhirnya, pasukan sepakat mengangkat Khalid bin Walid, Sang Pedang Allah, jenderal kavaleri dengan pengalaman tempur brilian, sebagai panglima. Di bawah kepemimpinan Sang Pedang Allah itu, ditunjang pengalaman tempurnya yang matang, strateginya yang jitu, dan soliditas pasukan, kaum muslimin berhasil memukul mundur puluhan ribu serdadu koalisi Romawi dan milisi lokal.

***

Pemirsa yang dimuliakan Allah ….

Dari episode ini saja sudah terlihat, kok … betapa pentingnya mempertahankan sebuah bendera, selembar pataka, sekibaran panji. Ini bukan hanya soal mengangkat tangan menghormat kepada bendera, melainkan juga mempertahankan tegaknya sebuah bendera, lambang persatuan dalam sebuah peperangan.

Bendera memang hanya selembar kain, tapi apa yang terbaca di balik kain ini yang penting: panji martabat, pataka persatuan, bukti pengorbanan, lambang perjuangan, dan selebihnya: identitas kolektif kita.

Iklan

Oleh karena itu, tegaknya sebuah bendera adalah kukuhnya harga diri.

Merah dan putih hanya bagian dari variasi warna. Tapi, jika disatukan, merah putih adalah warna Indonesia.

Jadi, kalau masih ada yang rewel soal hormat bendera dengan alasan “Itu hanya kain biasa”, “Jangan menyembah kain”, “Perbuatan mubazir”, sebagaimana ceramah dan petunjuk ustadz-ustadz yang telat lahir dan sama sekali nggak peduli identitas kebangsaan itu, saran saya: coba pinjamlah foto dirinya atau bapak ibunya atau kakek nenek dan segenap leluhurnya, lalu injak-injaklah foto mereka itu, bakar kalau perlu.

Belum cukup? KENCINGI!

Kalau dia atau mereka marah, jawablah, “Ah, Pak Ustadz lebay, bukankah itu hanya selembar foto?”

Terakhir diperbarui pada 18 Agustus 2017 oleh

Rijal Mumazziq

Rijal Mumazziq

Artikel Terkait

Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO
Kilas

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO
Aktual

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.