Risiko Sikap Terburu-buru - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Esai Kepala Suku

Risiko Sikap Terburu-buru

Puthut EA oleh Puthut EA
17 April 2020
0
A A
es teh es kopi reshuffle kabinet gibran rakabuming adian napitupulu erick thohir keluar dari pekerjaan utusan corona orang baik orang jahat pangan rencana pilpres 2024 kabinet kenangan sedih pelatihan prakerja bosan kebosanan belanja rindu jalan kaliurang keluar rumah mudik pekerjaan jokowi pandemi virus corona nomor satu media kompetisi Komentar Kepala Suku mojok puthut ea membaca kepribadian mojok.co kepala suku bapak kerupuk geopolitik filsafat telor investasi sukses meringankan stres
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Publik belum lupa rentetan komentar pejabat yang meremehkan wabah corona tempo hari, kini sudah muncul komentar baru yang bikin sinis. 

Setidaknya ada tiga sikap pemerintah yang bisa sejak awal kita baca dalam menyikapi pandemi corona: tidak membuat panik masyarakat, membangun sikap optimistik, dan tetap berusaha agar perekonomian tidak hancur. Sikap itu bisa dipahami. Namun, pada praktiknya sering kali bersifat kontraproduktif.

Sebetulnya sikap di atas tidak dimonopoli oleh Pemerintah Indonesia. Hampir semua negara pasti menginginkan warga negara mereka tidak mengalami kepanikan massal. Karena sikap panik massal bisa berujung pada ekspresi yang fatal. Sikap optimistik juga perlu, sebab gelombang pesimisme yang hadir di masyarakat akan melahirkan kekacauan baru. Dan semua negara pasti tidak ingin perekonomian mereka hancur, karena perekonomian yang hancur melahirkan resesi ekonomi yang tidak akan mudah ditanggulangi.

Hanya saja para pejabat di negeri ini dalam memberikan komentar ke publik sering berakibat kontraproduktif. Kita tentu ingat bagaimana rentetan komentar para pejabat yang sampai sekarang masih sering berseliweran dibuat meme di media sosial, soal bagaimana respons mereka terhadap corona. Dari mulai guyon garing bahwa corona tidak bisa masuk Indonesia karena di negeri ini aturan terlalu ribet, sampai yang dibuat seolah-olah masuk akal dan antisains seperti virus corona tidak tahan hidup di wilayah dengan iklim dan kelembapan Indonesia. Walhasil, antologi guyon garing itu menjadi bulan-bulanan masyarakat.

Tapi tampaknya semua itu belum cukup menjadikan pejabat publik di Indonesia untuk belajar. Kemarin, kembali dua pejabat publik yakni Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sudah ancang-ancang untuk siap menerima turis dari mancanegara. Mereka sudah sumpek dan butuh piknik, begitu kira-kira cara berpikir Pak Menteri. Disusul kemudian pernyataan Presiden Jokowi agar para pebisnis sektor pariwisata bersiap sebab tahun depan bakal ada gelombang turis yang siap datang ke Indonesia. Kendati pernyataan Menteri Luhut sudah “diklarifikasi” oleh Menteri Pariwisata Wishnutama bahwa pernyataan tersebut mengasumsikan jika pandemi corona sudah kelar, namun kita bisa membaca sebetulnya pernyataan itu sangat terlihat ingin membangun sikap optimistik.

Sikap optimistik tentu perlu, tetapi masyarakat punya sikap kritis. Mereka dengan mudah mengakses berbagai sumber informasi dari mancanegara, baik soal pandemi sampai perkembangan isu termutakhirnya. Kedua pernyataan itu dianggap tidak tepat. Pertama, karena tidak sesuai dengan jagat batin yang sedang terjadi di masyarakat kita. Sekarang ini semua sektor masyarakat sedang fokus pada isu bagaimana mengadang corona supaya tidak menyebar cepat, bagaimana informasi dan data yang ada cukup akurat, lalu soal masih kurangnya APD bagi jurumedis, dan bagaimana intervensi bantuan pemerintah bisa secepatnya diakses oleh publik. Belum lagi soal isu makin banyak jurumedis yang meninggal dunia, rumah sakit yang mulai kewalahan menampung pasien, sampai isu mudik yang sangat dikhawatirkan oleh banyak pihak bakal menimbulkan dampak persebaran corona menjadi makin besar.

Baca Juga:

pejabat diy maen ketoprak mojok.co

Para Pejabat Bermain Ketoprak, Ribuan Warga Padati Titik Nol

5 Desember 2022
Kendaraan Pelat RF Sering Dikeluhkan, Siapa yang Bisa Menggunakan? mojok.co

Kendaraan Pelat RF Sering Dikeluhkan, Siapa yang Bisa Menggunakan?

1 November 2022

Pernyataan pejabat berbeda dengan pernyataan orang biasa atau nonpejabat negara. Pernyataan pejabat dianggap punya konsekuensi pada apa yang akan dilakukan oleh pemerintah. Jadi tidak salah apabila pernyataan seperti itu dianggap tidak sesuai dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat, dan tentu saja diangap tidak sensitif terhadap apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa ketika kita semua sedang menghadapi ketakutan akan persebaran corona, malah membuat pernyataan bakal siap menyambut turis mancanegara. Belum lagi masyarakat juga tahu bahwa di luar sana sedang ada kemungkinan terjadinya wabah virus corona gelombang kedua. Plus semua negara masih berjibaku memerangi corona di negara masing-masing, bahkan di China pun masih terus terjadi proses penanggulangan corona. Tentu tidak masuk akal bagi publik, dalam daftar masalah corona yang masih mencekam, tiba-tiba Indonesia siap menyambut turis mancanegara.

Kedua, pernyataan seperti itu dianggap tidak berupaya menjawab apa yang sedang terjadi di masyarakat. Mestinya pemerintah pusat memimpin orkestrasi penanggulangan corona dengan lebih baik lagi. Sengkarut koordinasi antarkementerian perlu diperbaiki, termasuk pola hubungan dengan pemerintah daerah, plus sekian banyak elemen masyarakat sipil yang ikut serta menanggulangi hal ini. Tidak perlu terburu-buru membuat pernyataan yang mungkin maksudnya baik, tapi malah tidak relevan dan dianggap tidak sedang menjawab keresahan banyak pihak.

Menurut para ekonom, kita memasuki fase krisis yang perlu disikapi dengan hati-hati di tiga bulan ini: April, Mei, Juni. Sementara menurut para pejabat dan pakar kesehatan, kita akan memasuki puncak pandemi di bulan Mei. Lebih baik fokus di sana, apa yang mesti dilakukan secara cepat. Kita berkejaran dengan waktu. Kecepatan memindai, merencanakan, dan memutuskan dua poin itulah yang sedang ditunggu banyak pihak.

Semoga hal ini tidak berulang lagi. Cukup sudah kita belajar dari kekeliruan para pejabat yang dulu terlalu mengangap remeh virus corona ini. Tidak perlu diulang dengan pernyataan yang terburu-buru.

BACA JUGA Dunia Setelah Corona: Bakal Lebih Baik atau Lebih Buruk? dan esai Puthut EA lainnya di KEPALA SUKU.

Terakhir diperbarui pada 17 April 2020 oleh

Tags: KomentarLuhut Panjaitanpejabatwabah corona
Puthut EA

Puthut EA

Kepala Suku Mojok. Anak kesayangan Tuhan.

Artikel Terkait

pejabat diy maen ketoprak mojok.co
Hiburan

Para Pejabat Bermain Ketoprak, Ribuan Warga Padati Titik Nol

5 Desember 2022
Kendaraan Pelat RF Sering Dikeluhkan, Siapa yang Bisa Menggunakan? mojok.co
Hukum

Kendaraan Pelat RF Sering Dikeluhkan, Siapa yang Bisa Menggunakan?

1 November 2022
penjabat mundur mojok.co
Politik

Deretan Pejabat Indonesia yang Mundur karena Merasa Gagal

7 Oktober 2022
Jabatan Luhut Panjaitan Nambah Lagi, Kali Ini Urus Kereta Cepat Jakarta-Bandung mojok.co
Kilas

Jabatan Luhut Panjaitan Nambah Lagi, Kali Ini Urus Kereta Cepat Jakarta-Bandung

8 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Liverpool Nggak Butuh Pengakuan Juara, Manchester United Bakal Menggelepar Kayak Kecoa Sekarat Arsenal, Chelsea, dan Manchester City Liga Inggris MOJOK.CO

Liverpool Nggak Butuh Pengakuan Juara, Manchester United Bakal Menggelepar Kayak Kecoa Sekarat

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
es teh es kopi reshuffle kabinet gibran rakabuming adian napitupulu erick thohir keluar dari pekerjaan utusan corona orang baik orang jahat pangan rencana pilpres 2024 kabinet kenangan sedih pelatihan prakerja bosan kebosanan belanja rindu jalan kaliurang keluar rumah mudik pekerjaan jokowi pandemi virus corona nomor satu media kompetisi Komentar Kepala Suku mojok puthut ea membaca kepribadian mojok.co kepala suku bapak kerupuk geopolitik filsafat telor investasi sukses meringankan stres

Risiko Sikap Terburu-buru

17 April 2020
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023
warung madura mojok.co

Tiga Barang Paling Laris di Warung Madura Menurut Penjualnya

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023

Terbaru

jumat curhat mojok.co

Polda dan Polres Gelar ‘Jumat Curhat’ untuk Wadah Uneg-uneg Warga

1 Februari 2023
remaja ktd sumedang

Siswi di Sumedang yang Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan Boleh Kembali Sekolah

1 Februari 2023
500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

500 Triliun Anggaran Kemiskinan Cuma Dipakai Rapat dan Studi Banding Doang?

1 Februari 2023
kemiskinan di diy mojok.co

Pakar UGM Mempertanyakan Garis Kemiskinan di DIY

1 Februari 2023
wali kota semarang

Wali Kota Perempuan Pertama Kota Semarang Langsung Dapat PR dari Megawati

1 Februari 2023
awal bulan puasa mojok.co

Muhammadiyah Tetapkan Awal Bulan Puasa 23 Maret, Bagaimana Cara Penentuannya?

1 Februari 2023
bacaleg pks

PKS Terima Bacaleg Non-Kader, Banyak Juga yang Non-Muslim

1 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In