Kanda Eggi Sudjana yang Selalu Baik dan Benar Hehe
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Esai

Kanda Eggi Sudjana yang Baik dan Benar

Muhidin M. Dahlan oleh Muhidin M. Dahlan
16 Februari 2015
0
A A
Kanda Eggi Sudjana yang Baik dan Benar

Kanda Eggi Sudjana yang Baik dan Benar

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp
“Waspadai, bangkitnya gerakan neo-PKI, kita tidak boleh memberi kesempatan bagi mereka untuk kembali melukai keutuhan NKRI. Diberi sedikit kuasa saja, sudah pasti sadis. Sejarah mencatat, HMI, NU, Muhammadiyah dan TNI AD inilah yang menjadi musuh utama PKI.” – Kanda Eggi Sudjana, 2014.

Bagi penonton program perkelahian politik di televisi, nama Kanda Dr. Eggi Sudjana, S.H, M.Si tentu tidak asing. Terutama bagi pencinta dan pembela Jokowi, nama Kanda Eggi Sudjana adalah hama yang direkomendasikan berada di saf depan yang layak mati disantap pestisida produksi revolusi hijau.

Bagi mereka yang berpikir pendek, nama Kanda Eggi gampang sekali digelincirkan jadi durjana. Penisbahan yang keterlaluan dan ahistoris. Kanda Eggi Sudjana itu kader terpilih di organisasi mahasiswa Islam dengan moto Yakusa. Yakusa adalah akronim, tapi dalam diri Kanda Eggi, Yakus(z)a mudah dijorokin artinya sebagaimana alamat yang melekat di kata itu; bajingan tengik yang ditakuti gengster kriminil.

Soal prestasi sebagai aktivis di organisasi Yakusa Islam, Kanda Eggi lebih baik dari Abdullah Hehamahua, Kanda Eggi lebih baik dari Sulastomo, Kanda Eggi bahkan lebih baik dari Cak Nur. Kanda Eggi hanya bisa disetarakan dengan Lafran Pane. Bedanya, Lafran adalah pendiri Yakusa dari tiada menjadi ada; Kanda Eggi tokoh pemecah Yakusa dengan lawannya Kanda  Harry Azhar Aziz. Di titik ini Kanda Eggi sudah menampakkan sosoknya yang patut disegani; bakteri amoeba!

Berubahnya Kanda Eggi menjadi amoeba dalam sejarah pergerakan Islam adalah fakta tak terbantahkan. Amoeba adalah bakteri predator yang memiliki ciri “membelah/memecah diri”. Alasan Kanda Eggi memecah Yakusa Islam jadi dua bersandar pada cita mulia: menyelamatkan asas organisasi dari hegemoni kekuasaan fasis Soeharto yang menjadikan Pancasila di atas Islam yang dijunjung umat sampai akhirat.

Sebagai amoeba, sudah terlihat Kanda Eggi adalah pemberani. Berani berbeda, walau ancaman moncong bedil Moerdani bisa menyalak kapan saja tanpa uluk salam. Keberanian ketika pemuda-pemuda terpelajar seusianya menggigil ketakutan dalam bersuara itulah yang menerbitkan kagum kader macam saya dan memberi rasa hormat ke Kanda Eggi.

Keberanian itu kian sempurna karena Kanda Eggi dianugerahi Allah SWT cocot dengan pita suara bariton. Pita Suara Kanda Eggi menjadi mirip toa rusak yang gak enak dikuping kalau televisi Bakrie itu tiap tiga jam memasangnya sebagai narasumber untuk isu-isu poltak, meminjam nama rubrik koran Lampu Merah (sekarang hijau) untuk rubrik politik dan hukum.

Baca Juga:

pilkada 2024

Manuver Anak-anak Jokowi di Pilkada 2024

25 Januari 2023
ganjar pranowo pilpres

Survei LSI: Ganjar Pranowo Unggul Ditopang Fans Jokowi 

25 Januari 2023

Dalam sosiologi keumatan, Kanda Eggi itu adalah toa yang stabil. Bagi yang hidupnya adem, tenteram, dan semua serba tenang, toa yang bekerja lima kali dalam 24 jam di langit-langit kampung umat itu mungkin menjadi item impor Jepang paling terkutuk. Tapi umat tetap umat dan mereka adalah pengonsumsi paling fanatik benda elektronika ciptaan Tsunetaro Nakatani pada 1934 itu. Dan selama toa tetap tegak di masjid umat, posisi Kanda Eggi tak tergoyahkan.

Termasuk dalam soal mencoba peruntungan menjadi penguasa dengan usaha yang keras dan yakin sampai, kader-kader macam saya ini mesti mengambil teladan dari Kanda Eggi. Gagal jadi capres, Kanda Eggi mendaftar jadi gubernur. Gagal jadi cagub Jawa Barat, lari ke Jawa Timur. Dan akhirnya kembali lagi jadi toa yang kerap digoblok-goblokin pakar hukum sepuh macam JE Sahetapy.

Di profesi advokat inilah, nama Kanda Eggi begitu dibenci oleh pendukung Jokowi. Tapi perlu kalian semua tahu, Kanda Eggi tidak pernah suka ikut arus. Ketika semua arus ikut Pancasila, Kanda Eggi menolaknya dengan lantang.

Ketika semua-mua cinta berat dengan Jokowi, Kanda Eggi lebih memilih Mas Prabs. Dan bahkan berjuang membela Mas Prabs (untuk) kalah di Mahkamah Konstitusi.

Ketika arus aktivis dan masyarakat membela KPK, Kanda Eggi yang merupakan gabungan amoeba yang predator dan toa yang pekak, kembali membelah-diri dari dari kerumunan untuk membela Budi. Budi memilih Kanda Eggi sebagai pembelanya mungkin terkesan dengan sejarah aktivismenya sebagai “Penyelamat Organisasi” Yakusa Islam. Atau boleh jadi karena Budi terkagum-kagum dengan kekalahan yang patriotik Mas Prabs di MK yang disokong Kanda Eggi.

Itulah Kanda Eggi. Rajin ibadah, antikominis paling lantang pula. Tebalnya karakternya itu bisa dilihat dari makin tebalnya titik hitam di dahinya.

Dan karakter sebagai sebagai amoeba predator menjadi betul-betul sahih saat Kanda Eggi tidak pernah pilih-pilih mangsa. Ia tak segan dan koyak karakter untuk memangsa juniornya Abraham Samad yang juga pernah aktif di Yakusa Islam versi bikinan Kanda Eggi Sudjana di Kota Makassar.

Semulia apa pun jabatan Abraham Samad di lembaga negara paling kuat dan mulia yang didukung rakyat banyak, di hadapan Kanda Eggi, semuanya hanyalah cuilan santapan. Apalagi Abraham Samad cuma kader juniornya.

Maju terus, Kanda Eggi. Yakin usaha sampai. Yakusa. Salam amoeba dan jayalah toa!

 

Terakhir diperbarui pada 28 Maret 2021 oleh

Tags: Eggi SudjanajokowiKomunis
Muhidin M. Dahlan

Muhidin M. Dahlan

Penulis dan kerani partikelir IBOEKOE dan Radio Buku.

Artikel Terkait

pilkada 2024
Kotak Suara

Manuver Anak-anak Jokowi di Pilkada 2024

25 Januari 2023
ganjar pranowo pilpres
Kotak Suara

Survei LSI: Ganjar Pranowo Unggul Ditopang Fans Jokowi 

25 Januari 2023
Cak Nun Salah, Jokowi Bukan Firaun karena Firaun Tidak Setuju UU Cipta Kerja MOJOK.CO
Esai

Cak Nun Salah, Jokowi Bukan Firaun karena Firaun Tidak Setuju UU Cipta Kerja

21 Januari 2023
uu pprt mojok.co
Kotak Suara

Jokowi Desak RUU PPRT Disahkan, Mandek 19 Tahun Lamanya

20 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Lima Buku yang Mesti Segera Dicetak Ulang

Lima Buku yang Perlu Segera Dicetak Ulang

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Kanda Eggi Sudjana yang Baik dan Benar

Kanda Eggi Sudjana yang Baik dan Benar

16 Februari 2015
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023
Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja MOJOK.CO

Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja

29 Januari 2023
Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
bisnis raffi ahmad mojok.co

Nama-nama Penting di Balik Gurita Bisnis Raffi Ahmad

30 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023

Terbaru

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja. MOJOK.CO

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

4 Februari 2023
ratu tisha pssi

Ratu Tisha Bicara Soal Memajukan Sepak Bola Perempuan, Bagaimana Caranya?

4 Februari 2023
wali kota blitar mojok.co

Dendam sang Senior di Balik Perampokan Rumah Wali Kota Blitar

4 Februari 2023
perbedaan reboot dan restart mojok.co

Ini Perbedaan Reboot dan Restart Biar Kamu Nggak Asal Pencet

4 Februari 2023
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023
politisi perempuan mojok.co

Alasanku Mengubur Mimpi Jadi Politisi Perempuan

3 Februari 2023
uang pangkal ugm mojok.co

Rencana Uang Pangkal UGM Ramai Ditolak: Menyusahkan Mahasiswa dan Tidak Relevan

3 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Podium
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In