Ira Koesno, Tina Talisa, dan Sakit Gigi - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai

Ira Koesno, Tina Talisa, dan Sakit Gigi

Wisnu Prasetya Utomo oleh Wisnu Prasetya Utomo
27 Januari 2017
0
A A
Ira Koesno, Tina Talisa, dan Sakit Gigi

Ira Koesno, Tina Talisa, dan Sakit Gigi

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Mengapa Ira Koesno dan Tina Talisa dipilih sebagai moderator dalam debat pertama dan kedua Pilkada Jakarta?

Dugaan saya, ini terjadi karena panitia debat sedang sakit gigi. Panitia ini ingin menyampaikan sesuatu kepada publik melalui bahasa-bahasa kode. Namun karena kebingungan menggunakan sandi rumput, juga semaphore – apalagi anak-anak jaman sekarang lebih suka ikut Mapala daripada Pramuka – akhirnya mereka memilih menggunakan kode sakit gigi.

Tentu bukan sakit gigi biasa, sebab, ia pastilah sakit gigi yang sudah berada pada level puncaknya, seumpama kanker, ia sakit gigi yang sudah stadium empat. Terlebih, di tengah suasana Pilkada Jakarta yang berkelindan dengan memanasnya situasi politik nasional, ditambah oleh kipasan berita-berita hoax yang berseliweran di media sosial yang bikin situasi jadi tambah pusing. Aduuuh, klop sudahlah rasa sakitnya.

Pertanyaan selanjutnya, dari mana mereka harus memulai kode-kode tersebut? Tentu saja dari moderator. Di mana-mana, moderator di debat kandidat pemilihan umum di televisi itu selalu mengundang perhatian. Kandidat yang berlaga pun harus tunduk pada perintah moderator, apalagi penonton. Mau tepuk tangan dulu aja harus diatur.

Nah, apa hubungannya Ira Koesno, Tina Talisa, dan sakit gigi?

Saya kasih tahu dulu meski mungkin sudah banyak yang tahu. Mbak Ira itu jurnalis senior. Dalam perjalanan kariernya, salah satu yang melambungkan kariernya itu insiden cabut gigi. Bukan, bukan karena giginya dicabut. Tapi karena ada narasumbernya yang pakai istilah cabut gigi waktu ia wawancarai.

Baca Juga:

Pemilu 2024

Setahun Menuju Pemilu 2024: Benarkah Menjadi Pesta Demokrasi Termahal di Dunia?

14 Februari 2023
tukang gigi madura

Kisah Tukang Gigi Madura, Lawan Permenkes Demi Pekerjaan Warisan

27 September 2022

Momen itu terjadi tanggal 17 Mei 1998. Di hari minggu siang yang cerah, saat itu Ira mewawancarai pengamat politik Sarwono Kusumaatmadja. Topiknya tentang resafel kabinet. Belum berselang lama wawancara dimulai, Sarwono bilang seperti berikut:

“Kayaknya saya ini kan gak boleh terus terang, jadi harus pakai bahasa sandi. Kita pakai analogi gigi, reshuffle itu tambal gigi. Sedangkan kita ini perlu cabut gigi, supaya gigi baru bisa tumbuh. Jadi reformasi itu hanya bisa dilakukan kalau kita mengambil tindakan moral, mencabut gigi itu.”

Saya perhatikan betul wajah mbak Ira habis Sarwono bilang begitu. Agak gugup, senyum, tapi itu jelas senyum yang wagu dan sangat dipaksakan. Ia berusaha mengalihkan pembicaraan, sayang narasumbernya tetap ngotot. Mbak Ira mungkin sudah sadar bahwa baru saja narasumbernya ngomong sesuatu yang bisa membahayakan nyawanya, bahkan bisa membuat SCTV diberedel. Dan itu memang menjadi salah satu momen penting dan historis ketika melihat peran televisi dalam reformasi 1998.

Beberapa pihak menyebut “cabut gigi” ini sebagai kode intelijen untuk menjatuhkan Soeharto. Maka gemparlah studio SCTV. Konon ada tiga menteri yang menelpon redaksi SCTV mempertanyakan wawancara tersebut. Untung saja empat hari kemudian Mbah Harto lengser, kalau tidak, mungkin kita akan melihat SCTV diberedel selamanya dan serial FTV tidak akan bisa semasif seperti sekarang.

Di debat pertama pemilihan gubernur Jakarta, senyum Mbak Ira sudah jauh berubah, bukan dipaksakan lagi seperti ketika insiden cabut gigi. Dan kita tetap bisa menyaksikan senyumnya yang memenuhi beranda media sosial. Melebihi perdebatan para kandidat yang jadi angin lalu. Debat kandidat adalah fana, senyum Mbak Ira Abadi.

Nah, Sampai di sini, pesan si panitia debat tersampaikan. Tapi masak sakit gigi cuma selesai ketika gigi sudah dicabut? Tentu tidak. Gigi dicabut itu baru separuh penderitaan. Bahkan di awal tidak terlalu terasa sakit. Rasa sakit dan ngganjel baru muncul beberapa saat kemudian. Apalagi ketika waktunya makan, dokter gigi saya pernah bilang bahwa saya tidak boleh makan makanan manis selama seminggu. Aduh.

Butuh peran dokter gigi buat memastikan cabut gigi berjalan lancar, dan juga setelah itu gigi kita tetap baik-baik saja. Saya kira pesan itu yang hendak disampaikan panitia debat. Buktinya, Tina Talisa dipilih sebagai moderator di debat kedua. Bagi yang belum tahu, Mbak Tina ini selain presenter juga merupakan dokter gigi, ia lulusan kedokteran gigi Unpad.

Dugaan saya selanjutnya, meme-meme tentang bu dokter gigi Tina bakal memenuhi media sosial esok hari. Jadi buat para kandidat gubernur yang pasti bakal terabaikan, saya cuma bisa bilang: tahan, harap bersabar, ini ujian…

Jadi sudah paham kan kenapa Mbak Ira dan Mbak Tina dipilih sebagai moderator?

Eh, tapi kan belum lengkap karena masih ada debat ketiga. Nah di debat ketiga ini saya usul moderatornya Mbak Via Vallen saja. Dibanding penyanyi lainnya, saya kira ia bakal meng-cover lagu Lebih Baik Sakit Gigi ciptaan Meggy Z dengan lebih baik. Setidaknya bisa mengajak pendengarnya buat goyang dan lupa cenat-cenut giginya. Sebab di hadapan dangdut koplo, sakit gigi tak ubahnya seperti reman-remah rengginang.

Daripada sakit hati, lebih baik sakit gigi ini, biar tak mengapa ~ Gimana? dikoploin kan?

Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2017 oleh

Tags: debatfeaturedgigiira koesnopilkadatina talisa
Wisnu Prasetya Utomo

Wisnu Prasetya Utomo

Peneliti media, Dosen FISIPOL UGM, tinggal di Sleman. Plus masih jomblo, katanya.

Artikel Terkait

Pemilu 2024
Podium

Setahun Menuju Pemilu 2024: Benarkah Menjadi Pesta Demokrasi Termahal di Dunia?

14 Februari 2023
tukang gigi madura
Bertamu Seru

Kisah Tukang Gigi Madura, Lawan Permenkes Demi Pekerjaan Warisan

27 September 2022
Agar Argumen Ade Armando soal Waktu Sholat Lebih Kontroversial
Esai

Agar Argumen Ade Armando soal Waktu Sholat Lebih Kontroversial

23 November 2021
Tak Ada Milan Kundera di Mandalika
Esai

Tak Ada Milan Kundera di Mandalika

21 November 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Imlek dan Ingatan pada Dua Toko Cina

Imlek dan Ingatan pada Dua Toko Cina

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Segini Biaya yang Mesti Disiapkan Kalau Lolos Ujian Mandiri UGM. MOJOK.CO

Segini Biaya yang Mesti Disiapkan Kalau Lolos Ujian Mandiri UGM

30 Mei 2023
Ira Koesno, Tina Talisa, dan Sakit Gigi

Ira Koesno, Tina Talisa, dan Sakit Gigi

27 Januari 2017
Meratapi Tabungan Ratusan Juta dan Uang Pensiun Akibat Tergiur Hunian Murah di Tanah Kas Desa . MOJOK.CO

Meratapi Tabungan Ratusan Juta dan Uang Pensiun akibat Tergiur Hunian Murah di Tanah Kas Desa 

1 Juni 2023
Mengenal PO Pariwisata Bimo, Bus yang Pendirinya Jenderal Bintang Empat dari Piyungan. MOJOK.CO

Mengenal PO Bimo, Bus Pariwisata yang Pendirinya Jenderal Bintang Empat dari Piyungan

26 Mei 2023
Perjalanan PO Santoso, Bus Legendaris dari Magelang yang Didirikan Seorang Dokter. MOJOK.CO

Perjalanan PO Santoso, Bus Legendaris dari Magelang yang Didirikan Seorang Dokter

2 Juni 2023
Segini Biaya yang Mesti Disiapkan Kalau Lolos Seleksi Mandiri UNY. MOJOK.CO

Segini Biaya yang Mesti Disiapkan Kalau Lolos Seleksi Mandiri UNY

1 Juni 2023
Curhat Mahasiswa Baru UGM Nyaris Gagal Kuliah karena Tercekik UKT Mahal. MOJOK.CO

Curhat Mahasiswa Baru UGM Nyaris Gagal Kuliah karena Tercekik UKT Mahal

26 Mei 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In