ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai

Film Posesif: Sebuah Naskah Remake Versi Mojok

Haris Firmansyah oleh Haris Firmansyah
1 November 2017
0
A A
film-posesif-mojok

film-posesif-mojok

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

[MOJOK.CO] Kisah Lala dan Yudhis di tangan yang tepat.

Ini cinta pertama Lala. Yudhis ingin selametan karena pacarnya nggak punya mantan.

Kali pertama Lala melihat Yudhis adalah ketika anak baru ganteng tersebut ditegur guru Penjaskes di koridor sekolah.

“Kamu tahu salah kamu apa?” tanya guru Penjaskes yang mencopot sepatu Yudhis secara paksa.

“Saya anak baru dan sudah berani pamer pakai Yeezy ke sekolah,” jawab Yudhis mantap khas ucapan anak orang kaya.

“Benar. Karena sekolah kita sudah melakukan partnership dengan sepatu Warrior. Merek lain dilarang,” terang guru Penjaskes.

Yudhis terpaksa telanjang kaki menyusuri koridor sekolah. Melihatnya, Lala tersenyum karena teringat dengan hobbit yang tidak pernah pakai alas kaki. Bedanya, Yudhis tidak boncel, berambut keriting, dan makan tujuh kali dalam sehari, belum termasuk ngemil kolot buaya.

Pada jam istirahat, Yudhis nekat masuk ruang guru untuk mengambil kembali sepatu seharga 95 jutanya yang disita. Di dekat sepatu-sepatu sitaan, ada Lala sedang mengerjakan ujian remedial. Yudhis berjalan jongkok mendekatinya, lalu bersembunyi di kolong meja yang ditempati Lala.

Kertas ujian Lala tak sengaja jatuh dan dipungut oleh Yudhis.

“Jawaban lo salah,” ralat Yudhis ketika melihat jawaban Lala untuk pertanyaan yang sangat mudah. “Pencipta lagu Indonesia Raya bukan Sukarno. Kalau Sukarno yang bikin lagu, W. R. Supratman ngapain?”

“Bantu-bantu, mungkin?” terka Lala tak yakin.

“Ups, salah!” koreksi Yudhis.

Lalu Yudhis bantu mengerjakan ujian Lala. Lala membalasnya dengan mengambilkan sepatu Yudhis.

“Ambilin sepatu gue juga dong!” Muncul murid lain dari balik lemari.

“Sepatu gue juga.” Kepala murid berikutnya muncul dari balik kursi yang diduduki Lala.

“Punya gue sekalian ya.” Menyusul kepala-kepala murid lainnya yang sejak tadi sembunyi di ruang guru. Total ada sepuluh murid selain Yudhis.

Saat kepala-kepala itu bermunculan, turut muncul kepala guru penjaskes dari balik pintu.

“Kena deh!” guru Penjaskes mengedipkan satu mata sambil menunjuk ke CCTV yang dipasang di ruang guru.

Akhirnya Yudhis dan Lala dihukum bareng.

“Kalau romantis, jangan tanggung-tanggung!” ucap guru Penjaskes sembari mengikat tali sepatu Yudhis dengan tali sepatu Lala. “Keliling lapangan 20 kali.”

“Kita pasti bisa, La. Lagian ini bisa jadi awal dari hubungan kita,” ucap Yudhis memetik hikmah. “Kita bisa menjalani hukuman ini bersama sambil ngobrol untuk saling mengenal lebih jauh.”

“Tapi nggak diiket dua belas orang begini juga kali!” keluh Lala.

Dari kejauhan tampak Yudhis dan Lala berada di tengah barisan berjumlah selusin murid yang dihukum dengan cara diikat tali sepatu satu sama lain dan harus berjalan bersamaan mengelilingi lapangan.

“Malah jadi kayak Human Centipende jalan miring,” komentar Yudhis.

Sepulang sekolah, Lala selalu latihan loncat indah bersama atlet lainnya. Pelatihnya adalah ayah Lala sendiri. Suatu ketika Lala melakukan latihan loncat dari ketinggian 10 meter. Tapi bukannya diberi pujian, yang ada ayahnya malah memarahi Lala:

“Kolam lagi dikuras malah loncat!”

Lala terkapar di atas kolam yang tidak ada airnya. Persis Yamucha ketika dikalahkan Bezita.

Bukannya segera ditolong, Lala diceramahi dulu oleh ayahnya.

“Contoh Jihan. Dia kalau mau loncat, lihat-lihat ke bawah dulu. Nggak asal terjun.”

Dari kejauhan, Yudhis mendengar ayah Lala membanggakan Jihan, alih-alih putrinya sendiri.

Yudhis pun kesal dan melaser muka Jihan dari jauh. Bukannya terganggu, Jihan malah mengejar arah laser dari pointer yang dimainkan oleh Yudhis. Jihan lebih tertarik dengan laser sehingga melupakan latihan loncat indah.

“Kok malah loncat-loncat kayak kucing sih?” komentar sang pelatih melihat anak didiknya yang mengejar-ngejar laser.

Sejak itu, Yudhis menghasut Lala untuk berhenti jadi atlet loncat indah agar fokus pacaran. Lala manut. Apalagi setelah Yudhis menghadiahinya sebuah kalung berbentuk huruf YL.

“Ini untuk huruf depan nama kita berdua?” tanya Lala. “Romantis.”

“Bukan. Ini inisial nama rapper idolaku. Young Lex.” Yudhis yang saat itu memakai daster YOGS langsung melakukan gerakan dab.

“Swag!” seru Lala.

Keanehan Yudhis mulai muncul ketika hubungan jalan 3 bulan. Yudhis menjadi pencemburu dan sangat mengekang Lala. Selain Yudhis, Lala tidak boleh dekat dengan cowok. Termasuk ayah Lala sendiri. Ayah Lala pun disuruh ngontrak jauh dari rumah.

Ketika Lala bermain dengan sahabat-sahabatnya di bukit, Yudhis marah. Sebab Lala main dengan cowok, Tinky Winky dan Dispy. Ditambah saat Yudhis menelepon puluhan kali, Lala tidak sempat angkat karena sibuk berpelukan dengan Tinky Winky, Dipsy dan Po.

Saat marah, Yudhis tidak ragu-ragu untuk melakukan kekerasan kepada Lala. Persis gambaran suami durjana di Sinema Pintu Taubat yang notabene enteng tangan. Tapi, setelah Lala memar-memar seperti ketika kemarin baru jatuh dari ketinggian 10 meter, barulah Yudhis menyesal dan minta maaf.

“Maaf, La. Maaf.” Sebagai ganti, Yudhis menyiksa diri. Awalnya, Yudhis hanya menampar-nampar pipinya sendiri.

Melihat Lala tidak puas, Yudhis memanggil palu Mjolnir milik Thor yang secara cepat melesat ke tangannya, lalu memukul-mukul kepalanya sendiri sampai gepeng. “Maaf, La. Maaf.”

“Maaf, La. Maaf.” Lalu Yudhis memakai tangan Iron Man dan meninju mulutnya sendiri sampai giginya rontok. “Maaf, La. Maaf.”

Untuk penutup, Yudhis bersiul memanggil Hulk yang lari menerjang dengan kepalan tangan siap smash.

“Maaf, La. Maaf.”

“Sudah cukup, Yudhis!” Lala akhirnya tidak tahan melihat Yudhis digencet Hulk. “Aku maafkan walau aku tahu kamu akan mengulanginya lagi.”

Setelah mendapat maaf dari Lala, Yudhis langsung nyengir dan melakukan pose sip. Hulk pun kembali ke studio film sebelah.

Terakhir diperbarui pada 1 November 2017 oleh

Tags: film indonesiafilm posesiflalaparodiposesifreviewskenariospoileryudhis
Iklan
Haris Firmansyah

Haris Firmansyah

Pegawai Bank Ibukota. Selain suka ngitung uang juga suka ngitung kata.

Artikel Terkait

Pabrik Gula lempeng. MOJOK.CO
Ragam

Mengulik Kejadian Nyata dari Pabrik Gula, Film Horor yang Alur Ceritanya “Lempeng-lempeng” Saja

7 April 2025
Review film Indonesia terbaru, Cinta Tak Pernah Tepat Waktu garapan Hanung Bramantyo adaptasi novel laris Puthut EA (MOJOK.CO)
Catatan

Membedah Isi Kepala Laki-laki yang Selalu Bilang “Belum Siap” kalau Diajak Nikah

15 Februari 2025
Menyoal film dan series Indonesia yang kental adegan panas MOJOK.CO
Mendalam

Film dan Series Indonesia Isinya Selalu Adegan Panas nan Erotis, Tapi Itu Bukan Berarti Mesum

9 Januari 2025
Jogja Jadi Kota Sinema, Upaya Mendidik Selera Penonton di Tengah Gempuran Film Horor dan Perselingkuhan yang Kosong Nilai MOJOK.CO
Seni

Jogja Jadi Kota Sinema, Upaya Mendidik Selera Penonton di Tengah Gempuran Film Horor dan Perselingkuhan yang Kosong Nilai

11 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
MICIN

Yang Bikin Bodoh Bukan Micin, tapi Komentarmu Itu

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sinar Jaya Suite Class, Sleeper Bus yang Bikin Saya Menyesal MOJOK.CO

Setelah Tidak Pernah Naik Bus, kini Saya Menyesal Mencoba Naik Sleeper Bus Sinar Jaya Suite Class

14 Mei 2025
Senyum Lebar Petani Kopi Gunung Puntang dan Kaghomasa Bajawa di World of Coffee MOJOK.Co

Senyum Lebar Petani Kopi Gunung Puntang dan Kaghomasa Bajawa di World of Coffee 2025

15 Mei 2025
Mall di Malang Bikin Syok Orang Surabaya karena Ngaca di Toilet Saja Bayar dan Pelit Tisu, Kalah sama Indomaret.MOJOK.CO

Mall di Malang Bikin Syok Orang Surabaya karena Ngaca di Toilet Saja Bayar dan Pelit Tisu, Kalah sama Indomaret

15 Mei 2025
Grup Facebook Fantasi Sedarah, sinyal rumah makin tak aman karena hubungan sedarah (inses) MOJOK.CO

Fantasi Menjijikkan 40.000 Ribu Orang di Grup Facebook Fantasi Sedarah, Rumah Sendiri Terasa Makin Tak Aman

16 Mei 2025
Merger Grab dan GoTo bisa sebabkan ledakan pengangguran MOJOK.CO

Ojol Jogja-Jateng Tolak Merger Grab dan GoTo karena Bisa Kurangi Pendapatan Driver dan Sebabkan Ledakan Pengangguran

13 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.