Nasihat Elegan dari Jomblo untuk Jomblo dalam Mencari Jodoh - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai

Nasihat Elegan dari Jomblo untuk Jomblo dalam Mencari Jodoh

Saya masih mempercayai kredo, “Jodoh yang kita dapat adalah wanita yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.”

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
14 September 2014
0
A A
dari jomblo
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Jadi, untuk para jomblo, nikmati saja masa penantian yang lengang dan indah ini. Jangan terlalu ngoyo. Karena jodoh kita dipilih langsung oleh Tuhan, bukan oleh DPRD.

Namanya Sastro, tentu nama samaran. Ia seorang kawan jauh, maksudnya, saya kenal karena ia adalah kawan dari kawan saya (mbulet yo ben). Usianya setahun lebih tua dari saya, sudah punya jodoh, sudah beristri, dan punya anak satu.

Ndilalah, istrinya adalah kawan dari kawan saya juga. Jadi baik Sastro maupun istrinya, keduanya sama-sama kawan jauh. Sastro menikah dan menemukan jodoh dua tahun lalu, istri yang ia nikahi adalah tetangga dekat rumahnya. Jarak rumahnya dengan rumah istrinya hanya sepelemparan batu. Mungkin hanya sekitar 20 meteran.

Pasca-menikah, istrinya kini tinggal di rumahnya, kadang sesekali tidur di rumah orang tuanya. Bagi Sastro, punya mertua yang tinggalnya hanya satu menit perjalanan dengan berjalan kaki dari rumahnya adalah sebuah konflik batin tersendiri.

Baginya, menantu dan mertua itu idealnya berjauhan, sehingga setiap kali bertemu, maka nuansa yang hadir adalah nuansa rindu dan kasih sayang seorang mertua. Sedangkan bila tiap hari harus bertemu, kadang justru terasa sangat wagu, acap kali malah membuat Sastro sendiri merasa tak nyaman.

Seakan-akan ia selalu diawasi. Kinerjanya dalam usaha membahagiakan istrinya seolah menjadi sesuatu yang senantiasa diragukan dan harus senantiasa siap diaudit setiap waktu.

Baca Juga:

Salah Kalau Gue Jomblo?

Salah Kalau Gue Jomblo?

22 Januari 2023
Menguak Cara Berpikir Khoirul Anam, Pembuat Foto Unik yang Menikah dengan Rice Cooker

Menguak Cara Berpikir Khoirul Anam, Pembuat Foto Unik yang Menikah dengan Rice Cooker 

16 Oktober 2021

Namun setidaknya ada dua maslahat besar yang didapat Sastro dengan menikahi tetangganya sendiri. Pertama, ia bisa meminimalisir pengeluaran uang transport untuk acara lamaran atau mudik ke rumah mertua.

Sedangkan yang kedua, saat kondisi rumah tangganya sedang chaos , maka istrinya tak akan pernah berani memberikan ancaman “Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku!” Dan itu adalah ancaman yang teramat murah baginya.

Sastro pernah bercerita, bahwa dia merasa takjub saat dirinya bisa menikah dengan istrinya saat ini. Karena dulu ia menganggap, rasanya tak mungkin ia dan istrinya bisa menikah. “Mosok meh ngepek tonggo, ra kreatif! Daya jelajah’e kurang no, minimal luar kota tho yo!!!” katanya.

Nyatanya, ia harus menjilat ludah sendiri, karena pada akhirnya, ia justru menikah dengan kawan perempuan sekaligus tetangganya sendiri, perempuan yang dulu ia anggap tak mungkin ia nikahi karena alasan regional yang terlalu dekat.

Lain Sastro, lain pula Dodok. Ia tetangga saya. Saya pernah sangat akrab dengan Dodok, maklum, dulu sewaktu saya kerja jadi OP Warnet, Dodok ini adalah salah satu pelanggan setia warnet saya. Kisah asmara Dodok justru sangat kontradiktif dengan kisah asmara si Sastro.

Hubungan asmara Dodok kandas justru dengan wanita yang ia mantapkan bakal menjadi istrinya. Hampir dua tahun ia menjalin hubungan dengan Ningrum, gadis pujaannya, seseorang yang ia pikir bakal jadi jodoh sempurna.

Setahun terakhir, kemantapannya untuk menjalin hubungan ke tingkat yang lebih serius dengan Ningrum semakin menguat, terlebih saat dia dan Ningrum sama-sama sudah punya pekerjaan tetap. Namun saat tingkat keyakinannya berada tipis dari puncak, ealah si Gadis malah menikah dengan pria lain.

Dodok diputus sepihak tanpa pernah tahu apa kesalahannya. Seperti layaknya pria waras, ia merasa begitu kecewa. Kekecewaanya itu kemudian ia lampiaskan dengan hadir di acara hajatan pernikahan si Gadis pujaan dengan membawa Pompa Angin sebagai kado pernikahan.

Sewaktu bercerita kepada saya, mimik mukanya begitu nelangsa, tatapannya nanar, namun hal itu tak menyurutkan saya untuk tertawa terbahak-bahak begitu ia menceritakan perihal Pompa Angin.

Ah, kita memang tak bisa menyangka, siapa yang bakal jadi jodoh kita kelak. Urusan jodoh memang sesuatu yang luar biasa gaib. Acap kali di luar perkiraan nalar dan akal sehat.

Saya pernah bertemu dengan seorang pria yang butuh berpacaran hingga 37 kali sebelum akhirnya menemukan jodoh untuk dinikahi, pun pernah juga saya kenal dengan pria yang sama sekali tak pernah berpacaran namun langsung bilang “yak!” begitu ditawari menikah dengan wanita yang bahkan belum pernah ia lihat secara langsung.

Saya tak tahu, bagaimana kisah asmara saya akan berjalan kelak, akankah seperti kisah si Sastro, akankah seperti kisah si Dodok, atau justru malah menjadi kisah varian baru yang berbeda dari kisah keduanya. Yang pasti, bagaimanapun kisahnya, saya yakin bahwa wanita yang kelak akan jadi jodoh saya adalah wanita terbaik untuk saya.

Hingga kini, saya masih mempercayai kredo, “Jodoh yang kita dapat adalah wanita yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.” Tentu karena jodoh kita dipilih langsung oleh Tuhan, bukan oleh DPRD.

Jadi, untuk para bujangan, nikmati saja masa penantian yang lengang dan indah ini. Jangan terlalu ngoyo. Biarkan Tuhan bekerja. Yakinlah, Tuhan punya selera yang tinggi. Nikmati masa penantianmu dengan elegan.

Rokok kretek di tangan kiri, kopi hitam di tangan kanan, tinggal jodoh yang masih di tangan Tuhan.

BACA JUGA Bukankah Jomblo Itu adalah Pacaran yang Tertunda? dan ESAI lainnya.

Terakhir diperbarui pada 11 Oktober 2021 oleh

Tags: jodohjomblopenantian
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Salah Kalau Gue Jomblo?
Uneg-uneg

Salah Kalau Gue Jomblo?

22 Januari 2023
Menguak Cara Berpikir Khoirul Anam, Pembuat Foto Unik yang Menikah dengan Rice Cooker
Liputan

Menguak Cara Berpikir Khoirul Anam, Pembuat Foto Unik yang Menikah dengan Rice Cooker 

16 Oktober 2021
Menikah dengan cara tak biasa, di atas mobil kebakaran
Liputan

Konsep Menikah yang Tak Biasa dan Keinginan Keluarga

25 Mei 2021
Fakboy biasa menggunakan dating app untuk mencari korbannya. Alexander Sinn
Liputan

Membaca Modus Fakboy dan yang Berharap Jodoh di Dating Apps

21 April 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Menjadi Manusia di Smoking Area

Menjadi Manusia di Smoking Area

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
dari jomblo

Nasihat Elegan dari Jomblo untuk Jomblo dalam Mencari Jodoh

14 September 2014
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
unpad mojok.co

10 Jurusan Tersepi di UNPAD yang Pendaftarnya Hanya Ratusan

27 Maret 2023
kip mojok.co

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023
universitas brawijaya mojok.co

15 Jurusan yang Sepi Peminat di Universitas Brawijaya, Tingkat Ketetatannya Rendah!

23 Maret 2023
perguruan tinggi muhammadiyah mojok.co

5 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Terbaik di Indonesia

25 Maret 2023

Terbaru

kebijakan affirmative action

Yuk, Kenalan Sama ‘Affirmative Action’! Kebijakan yang Mendorong Kesetaraan Partisipasi Perempuan dalam Politik

29 Maret 2023
jurusan teknologi informasi moloc.co

Selektivitas 4 PTN yang Memiliki Jurusan Teknologi Informasi Terbaik

29 Maret 2023
masyumi reborn

Masyumi Lahir Kembali, Tapi Tak Lolos Jadi Peserta Pemilu 2024, Kenapa?

28 Maret 2023
penerima politik uang

Celah Politik Uang: Warga yang Menerima Tidak Dapat Sanksi

28 Maret 2023
berbagi takjil mojok.co

3 Keutamaan Berbagi Takjil yang Membuatmu Menyesal Jika Tak Memanfaatkannya

28 Maret 2023
Cerita di Balik 3.000 Porsi Takjil di Masjid Jogokariyan: “Masak yang Masuk Surga yang Kaya-kaya Doang” MOJOK.CO

Cerita di Balik 3.000 Porsi Takjil Masjid Jogokariyan: “Masak yang Masuk Surga yang Kaya-kaya Doang”

28 Maret 2023
jurusan akuntansi mojok.co

Selektivitas 7 PTN yang Memiliki Jurusan Akuntansi Terbaik

28 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In