Sayangnya, retain bukan untuk semua karyawan
Bagi sebagian karyawan yang beruntung, saat mengajukan resign, proses retain maupun counter offer dari perusahaan biasa terjadi. Tujuannya jelas untuk mempertahankan karyawan dengan performa baik dan punya peran vital atau signifikan. Sayangnya, Anda tidak bisa memukul rata untuk semua karyawan yang jadi korban mundurnya pengangkatan CPNS 2024.
Alasannya cukup jelas. Pertimbangan performa dan kinerja dari sisi bisnis atau perusahaan.
Yang perlu menjadi pertimbangan adalah apakah perusahaan akan melakukan retain untuk kasus CPNS 2024? Kalau ada, akan hitungan jari saja. Nah, saya mau tahu lebih dulu, apakah ada gambaran solusi tentang hal ini, Pak? Itu dulu saja.
Sebab, ini masih menjadi pertanyaan yang muncul di permukaan. Belum efek nyata lainnya seperti angka pengangguran meningkat karena kasus CPNS 2024 dan kemampuan ekonomi makin merosot. Secara bersamaan, persaingan dalam mendapat pekerjaan meningkat tapi tidak diimbangi dengan 19 juta lapangan pekerjaan yang sebelumnya digembar-gemborkan.
Menghitung efek laten yang terjadi
Kedua, efek laten yang bisa saja terjadi menyusul kasus CPNS 2024 adalah mereka yang sudah kadung resign kemudian tiba-tiba ingin bekerja kembali. Apalagi dengan alasan yang “sangat abu-abu”, maupun itu kebijakan dari pemerintah. Ini akan mendapat sentimen dari rekan, atasan, atau perusahaan. Saya nggak ada niatan menakut-nakuti karena kerap terjadi.
Pertanyaan berikutnya, apakah kepala BKN dan tim terkait siap menanggung dan bertanggung jawab atas kasus CPNS 2024? Apalagi, jika melihat dari jumlah, angkanya tidak sedikit.
Langkah nyatanya bagaimana dan seperti apa? Apakah memang akan sekadar menghubungi dan mendatangi saja kemudian lepas tangan? Atau maintenance dengan prinsip hypercare? Yakin, bisa dan mampu? Coba-coba juga perlu perhitungan yang matang, Pak.
Kecuali, secara kebetulan, dari sisi perusahaan memang memberi dispensasi. Caranya dengan menawarkan kontrak berdasarkan jangka waktu tertentu atau projek saja.
Ada berapa banyak perusahaan yang mau menampung korban CPNS 2024?
Pertanyaan susulannya adalah berapa banyak perusahaan yang mau dan mampu melakukan hal tersebut? Sebab, ini akan berkaitan dengan budget perekrutan di waktu mendatang. Jangan kaget kalau tiap ini-itu dan babibu yang dilakukan oleh perusahaan ada perhitungannya secara spesifik, Pak.
Yah, namanya bisnis, perlu menjaga neraca keuangan yang sehat. Biar bisa bertahan, mempertahankan karyawan, dan dalam kondisi normal, nggak sembarang memecat karyawan. Salah satu tujuannya itu.
Hal-hal sederhana serta pertimbangan serupa, sebetulnya menjadi bahan diskusi di internal nggak, sih, Pak? CPNS 2024 itu berkaitan dengan nasib banyak orang, lho, Pak.
Kalau sudah mantap resign, biasanya akan sulit kembali
Poin ini menjadi penyempurna hal pertama dan kedua yang saya tulis sebelumnya. Begini, Pak Kepala BKN.
Ketika perusahaan mengetahui ada karyawannya yang resign, jika posisi yang dimaksud tidak bisa dan tidak boleh kosong, perusahaan akan secepatnya mencari pengganti. Biasanya, rata-rata penggantian karyawan yang resign berlangsung antara 1 sampai 3 bulan. Bisa jadi lebih cepat.
Di sisi lain, jika sudah resmi resign, ya, artinya dia bukan menjadi bagian dari perusahaan lagi. Ini yakin, Bapak mau buka diskusi dengan banyak perusahaan terkait, sedangkan karyawan yang dimaksud sudah resign dengan berbagai alasan yang diajukan, termasuk mendaftar CPNS 2024?
Kalaupun belum bisa menciptakan kebijakan yang baik, setidaknya jangan mempermainkan nasib orang, Pak. Gelap betul dunia kerja Indonesia saat ini.
Penulis: Seto Wicaksono
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Nestapa CPNS Jogja, Telanjur Resign tapi Pengangkatan Mundur Hampir Setahun dan catatan menarik lainnya di rubrik ESAI.