Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

4 Tipe Penjual Wedang Ronde Jogja yang Harus Dihindari karena Sudah Pasti Tidak Enak dan Membahayakan Kesehatan Pembeli

Karisma Nur Fitria oleh Karisma Nur Fitria
18 Oktober 2025
A A
4 Tipe Penjual Wedang Ronde Jogja yang Sudah Pasti Gak Enak MOJOK.CO

Ilustrasi 4 Tipe Penjual Wedang Ronde Jogja yang Sudah Pasti Gak Enak. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ada saja penjual wedang ronde Jogja yang isi pikirannya cuma mengeruk cuan. Dan, mereka ini rela mengorbankan kenyamanan pembeli.

Mulai masuk musim penghujan begini rasanya atmosfer masuk angin di Indonesia juga kuat sekali. Nah, di momentum seperti ini, wedang ronde Jogja jadi idaman. 

Apalagi kalau bukan karena khasiatnya menghangatkan badan dan melegakan tenggorokan. Tetapi, ini terjadi terutama di pulau Jawa, ya. Soalnya, di Sumatera tempat tinggal saya, nyaris nggak ada sama sekali penjual wedang ronde. 

Saya baru mengetahui wujud asli wedang ronde ketika merantau di Jogja. Saya ingat betul waktu pertama kali mencoba di Malioboro karena dipaksa Mamak. Tapi jujur, saat itu rasanya aneh di mulut saya. Ada rasa pedas yang cukup strong dari jahe dan saya kurang suka.

Sekarang, saya masih terngiang-ngiang rasa wedang ronde Jogja pertama yang saya coba. Agak kurang menyenangkan di ingatan saya. Tetapi, sekarang saya yakin itu menjadi wedang ronde terbaik yang pernah saya coba. 

Rasa jahenya yang kuat menyebar ke mulut dan tenggorokan hingga menusuk hidung. Lalu, dipadukan dengan tekstur kenyal dari ronde yang pecah di mulut bersama manis isian kacang di dalamnya. Ditambah lagi kolang-kaling dan ada pelengkap roti tawarnya. Aduh, perpaduan yang nggak pernah saya bayangkan dari semangkuk minuman hangat. 

Sebab tubuh saya ini mulai kecanduan resep-resep herbal, saya jadi sering beli wedang ronde Jogja. Saya selalu mencari yang sama seperti di ingatan saya itu. Tetapi, sayang sekali. Alih-alih ketemu, saya justru lebih sering ketemu penjual yang mengecewakan. Berikut ciri-cirinya 

#1 Aroma jahe kuat, tapi rasa jahenya cuma di angan-angan 

Alasan pertama saya sebagai konsumen memutuskan mampir ke penjual wedang ronde Jogja atau makanan lain itu kalau aromanya sedap. Bahkan orang lain juga pasti akan melakukan hal yang sama. 

Dalam pikiran kita, aroma sedap itu menandakan makanannya juga enak. Nah, sama halnya dengan wedang ronde Jogja. Ketika saya pikir aroma jahe yang keluar itu kuat, pasti rasanya juga mantap. Namun sayangnya, kenyataan tidak selalu begitu kawanku. 

Beberapa kali saya kepincut penjual yang punya aroma jahe kuat, tapi rasanya cuma di angan-angan. Saya juga nggak paham betul kenapa aroma jahenya bisa sekuat itu. Tapi, rasanya sama sekali nggak sesuai.

#2 Hindari wedang ronde Jogja yang “cuma ada” di tempat wisata karena harga elite tapi isian pelit

Sudah tidak terhitung berapa banyak penjual wedang ronde Jogja yang pernah saya datangi. Selain yang rasa jahenya hambar, saya juga sering ketemu yang harganya nggak masuk akal. 

Saya nggak mengeneralisir, tapi ini berdasarkan pengalaman membeli di tiga tempat serupa. Saya jadi tahu penjual wedang ronde Jogja seperti apa yang harus saya hindari. Salah satunya yang “cuma ada” di tempat wisata. Harganya pasti bikin kaget. Sudahlah mahal, isiannya pelit lagi. 

Waktu itu saya pernah mampir ke wedang ronde Jogja di daerah Malioboro, yang dekat Stasiun Tugu. Ya, saya masih berusaha mencari penjual yang dulu itu. Akhirnya saya bersama seorang kawan pesan dua porsi. Tanpa bertanya harga dan modal yakin melihat tampilan rondenya.

Ketika datang, saya cuma ngebatin. “Iya, sih wedang ronde terkenal dengan porsinya yang kecil. Tapi, kalau ini sih mini, bukan kecil lagi.” 

Iklan

Saya dan kawan saya sontak saling memberi kode. Bayangkan saja di mangkuk wedang ronde Jogja kamu hanya berisi ronde tanpa isi 2 biji, kolang-kaling 2 biji, roti tawar 3 potong tipis, dan kacang sangrai.

Gong-nya lagi ketika mau bayar. Ini yang paling benar-benar di luar dugaan saya. Saya pikir, ya paling 10 ribu atau paling banter 15 ribu karena di tempat wisata. Eh, yang benar saja wedang ronde mini itu dibandrol dengan harga 20 ribu per porsi. 

Bagaimana bisa momen itu jadi hal yang nggak membekas di ingatan saya? Bikin kesal, tapi lucu saja gitu loh. Memang paling betul adalah jajan di penjual wedang ronde Jogja keliling dekat kos saja. 

Baca halaman selanjutnya: Hati-hati memilih penjual, kesehatanmu lho.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 18 Oktober 2025 oleh

Tags: JogjaKuliner Jogjatugu Jogjawedang rondewedang ronde Jogjawedang ronde khas Jogjawedang ronde malioboro
Karisma Nur Fitria

Karisma Nur Fitria

Dari menulis, jadi suka jalan-jalan.

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.