Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Corak Curhat

Menulis dan Jadi Kaya

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
15 Juli 2017
0
A A
curhat
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tanya

Dear Gus Mul yang saya hormati ….

Perkenalkan, nama saya Anindya, saya mahasiswa semester akhir di salah satu universitas negeri di Yogya. Oh ya, sebelumnya saya mau menyampaikan titipan salam buat Gus Mul dari adik saya, namanya Ratna, dia dulu satu SMA sama Gus Mul. “Kalau jadi nulis curhat, sekalian nitip salam buat Mas Agus ya, Mbak. Dia dulu kakak kelas di SMA,” begitu katanya.

Oke, langsung saja ya, Gus.

Jadi begini, saya ini hobi banget nulis. Hobi yang sudah bertahan sekian lama sejak saya masih SMP. Dari zaman masih pake binder ala-ala diari sampai zaman kenal blog. Saya biasa menulis curhat, esai, cerpen, dan macam-macam rupa tulisan lain.

Saya begitu mencintai hobi ini, terlebih setelah saya bisa menghasilkan satu buah buku, yah, walaupun statusnya masih buku antologi alias keroyokan. Yang jelas, saya begitu bahagia karena sudah bisa menghasilkan karya cetak yang bisa dinikmati banyak orang.

Dari penjualan buku antologi ini, saya dan kawan-kawan penulis (total sepuluh orang) mendapatkan uang royalti sebanyak dua juta rupiah, itu artinya setiap penulis mendapat dua ratus ribu rupiah.

Sejak mendapatkan uang royalti tersebut, saya sadar, ternyata menulis bisa menghasilkan uang. Keyakinan saya akan hobi menulis saya ini semakin tebal dan membuat saya semakin mantap untuk fokus menulis agar bisa menghasilkan pundi-pundi uang. Terlebih setelah tahu ada banyak penulis yang sukses dan mapan secara finansial berkat hobi menulisnya.

Nah, yang ingin saya tanyakan, kira-kira langkah apa saja yang harus saya lakukan agar setidaknya saya bisa mengikuti kesuksesan mereka sebagai penulis yang mantap ekonominya.

Itu saja, Gus. Semoga berkenan untuk dijawab.

Anindya

Jawab

Halo, Anindya.

Salam balik buat adiknya ya. Semoga dia tidak minder punya kakak kelas multitalenta seperti saya.

Anindya, jujur, sebenarnya curhatan sampean agak salah sasaran, sebab saya bukanlah pribadi yang mapan finansial karena menulis. Apalah saya ini, cuma sedotan Ale-Ale yang disedot melulu dan dibuang ketika sudah tidak ada lagi yang tersisa buat disedot.

Saya tidak ingin menjawab pertanyaan sampean, tapi justru ingin meluruskan pemikiran sampean. Pemikiran soal menulis dan kesuksesan finansial.

Perlu sampean ketahui, menjadi penulis yang kaya itu tidak salah. Yang salah adalah fokus menulis agar bisa kaya.

Saya kasih ilustrasi ya. Seorang penulis itu rata-rata royaltinya 10% dari harga jual buku. Di beberapa penerbit jumlahnya bisa lebih kecil atau lebih besar, tapi rata-rata segitu. Jadi, jika harga sebuah buku adalah 50 ribu, setiap kali buku itu laku satu eksemplar, si penulis akan mendapatkan jatah royalti 5 ribu rupiah.

Nah, jika jatah penulis hanya 10%, yang 90% ke mana?

Yang 90% nyebar ke penerbit, distributor, sampai toko buku. Produksi buku biasanya 20%, biaya edit, proof, ilustrasi, dsb. biasanya 5—10%, buat penerbit biasanya hanya 10—15%, distributor 20%, biaya promosi dan operasional anggap saja 10%, dan sisanya yang sekitar 30% itu buat toko buku. Jadi sebenarnya, kalau pengin kaya itu jangan jadi penulis, tapi buka toko buku. Atau jadi buzzer politik seperti Iqbal Aji Daryono sekalian.

Intinya begini, jangan pernah berharap kaya dari menulis. Sungguh itu pengharapan yang menurut saya salah besar. Mulailah mengubah mindset sampean.

Saya sudah menulis tiga buku, dan dari tiga buku itu, saya mendapat royalti lumayan. Kendati begitu, saya tak pernah merasa kaya dari royalti buku saya, sebab pada kenyataannya, saya mendapatkan uang lebih banyak justru bukan lewat royalti buku.

Bagi saya, mengharapkan uang royalti sebagai sumber penghasilan adalah hal yang punya potensi menyakitkan hati. Bisa saja royaltimu besar melebih gaji kerja PNS selama setahun, tapi jauh lebih bisa royaltimu hanya setara gaji buruh bangunan selama seminggu. Royalti buku adalah sebuah ketidakpastian.

Memang, ada banyak penulis yang terbukti sukses secara finansial karena menulis, misalnya Raditya Dika, Tere Liye, atau Andrea Hirata. Mereka sukses dan mendapat banyak materi dari royalti buku yang mereka tulis. Tapi, tentu saja harus dipahami, di balik tawa bahagia Andrea Hirata, Tere Liye, atau Raditya Dika karena kesuksesan mereka mendapatkan uang yang tak sedikit dari royalti buku, ada duka ribuan penulis lain yang meringis karena royalti buku mereka hanya senilai puluhan atau ratusan ribu rupiah saja (itu pun sering telat pembayarannya). Kenapa? Ya karena buku-buku mereka kalah laris dibanding buku-bukunya Raditya Dika.

Saran saya, jadikanlah menulis sebagai hobi dan pembahagia diri, jangan sebagai jalan utama untuk mencari uang. Kalau memang ndilalah sampean nanti bisa kaya dari menulis, ya itu bonus. Yang penting, jangan berharap kaya dari menulis.

Ingat hal penting berikut. Hanya ada satu cara agar bisa menulis dan kaya: kerja.

Salam sayang,

Gus Mul

Terakhir diperbarui pada 16 Juli 2017 oleh

Tags: curhatkayamenulisraditya dikaTere Liye
Iklan
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16
Movi

Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16

10 Juni 2025
 Pengalaman Saya Curhat ke Nomor Layanan Berhenti Merokok. MOJOK.CO
Liputan

Pengalaman Saya Curhat ke Nomor Layanan Berhenti Merokok

24 Juni 2023
perempuan pekerja startup
Podium

Susahnya Jadi Perempuan Pekerja Startup: Rentan Stres dan Masa Depan Abu-abu

7 Februari 2023
Pak Sarjono, bapaknya warga sarkem, jadi tempat curhat PSK dan istri lelaki hidung belang.
Jogja Bawah Tanah

Sarjono, Bapak Warga Sarkem yang Jadi Tempat Curhat PSK dan Istri Lelaki Hidung Belang

27 September 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Didik Kulot: Hidup Tidak Harus Lurus yang Penting Jujur

Filosofi Hidup Komandan SKC Didik Kulot: Hidup Tidak Harus Lurus, yang Penting Jujur

23 Juni 2025
Kecamatan Salam, Anak Tiri Kabupaten Magelang yang Cuma Nampang di Peta

Kecamatan Salam, Anak Tiri Kabupaten Magelang yang Cuma Nampang di Peta

24 Juni 2025
Perang Dunia 3 Adalah Kutukan untuk Anak Muda WNI MOJOK.CO

Perang Dunia 3 Bisa Menjadi Kutukan buat Kita Anak Muda WNI yang Setiap Hari Menghadapi Tekanan Ganda Kehidupan dari Segala Sisi

24 Juni 2025
5 Rekomendasi Tempat Makan Mirip Kopi Klotok yang Bisa Jadi Alternatif ketika Berwisata ke Jogja Mojok.co

5 Rekomendasi Tempat Makan Mirip Kopi Klotok yang Bisa Jadi Alternatif ketika Berwisata ke Jogja

24 Juni 2025
Pertama kali naik bus patas setelah sekian tahun naik bus ekonomi. Coba-coba pakai toilet bus malah berujung drama MOJOK.CO

Coba-coba Boker di Toilet Bus Patas, Niat Legakan Perut Malah Dibikin Waswas hingga Repot saat Cebok

19 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.