Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Cerbung Berbalas Fiksi

Teorema Monyet Tak Terhingga

Sabda Armandio oleh Sabda Armandio
17 Desember 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Baca cerita sebelumnya di sini.

“Lalu Bioy Casares ingat perkataan seorang kafir dari Uqbar bahwa cermin dan sanggama sama-sama mengerikan, keduanya memperbanyak jumlah manusia.” – Jorge Luis Borges dalam cerita pendek Tlön, Uqbar, Orbis Tertius

“Monyet-monyet itu bisa menyelesaikan naskah Hamlet andai mereka tidak kesal dan membanting mesin tiknya, mengumpulkan serpihan dan menyusunnya menjadi instalasi yang sangat Dada tetapi kalau dilihat dari kejauhan seperti sebongkah pantat babi.”

Tidak ada yang tertawa, sebab di hadapan Hans hanya ada sebuah kunci motor dan selera humor kunci motor buruk sekali: dia senang menghilang. Gurauan terburuk dalam sejarah komedi.

Anjing liar yang suka berteduh di bawah bayang-bayang angsana depan rumah Hans menggonggong. Hans kedatangan tamu. Dia bangkit dari sofa dan mengintip melalui jendela, seorang lelaki bertopi dan lehernya ditutupi serban, atau sarung, atau taplak, berwarna biru yang membuatnya nampak seperti gaucho. Kurang dari tiga puluh detik lagi dia akan mengetuk atau mengucap salam atau mengetuk sambil mengucap salam atau menyadari bahwa ia salah alamat dan pergi tanpa melakukan keduanya. Tetapi pria itu mengetuk dan mengucap salam. Tiga kali, dengan sedikit jeda. Hans melirik dispenser yang menopang galon kosong.

“Aku tahu kau di dalam,” seru pria itu. “Hans. Ayolah, jangan bercanda. Mereka menunggumu.”

Iklan

Ketukan berubah menjadi gedoran saat Hans sembunyi di dapur. Ia memandangi kaleng sarden di atas meja dekat dispenser, gagang pisau yang sangat dibencinya karena sudah tidak terlalu kuat mencengkeram bilah besi dan membuatnya tidak bisa lagi mengiris bawang dengan cepat, dan kecoak yang mondar-mandir di antara kaleng sarden dan gagang pisau.

“Kuncimu menutupi lubang, Hans.”

Menyadari pria itu baru saja berusaha mengintip, Hans berlari ke kamar mandi. Menguncinya. Lalu membuka kuncinya, keluar dari kamar mandi, dan masuk kamar, dan menguncinya. Dia mengambil Encyclopedia of Wildlife and the Sea yang dibelinya seharga 15 dolar di Amazon hanya karena penguin di sampul mengingatkannya pada guru Bahasa Indonesia-nya di SMP.

“Monyet-monyet itu hampir menyelesaikan Hamlet.” Suara pria itu terdengar sangat dekat. Hans melihat jendela. Gorden hijau menampilkan bayangan seseorang yang kelihatannya tengah menempelkan kedua telapak tangannya di kaca. “Mereka tidak membanting mesin tiknya. Ah, leluconmu yang tidak lucu itu semakin tidak lucu. Kau harus melihatnya. Kita harus melihatnya.”

Bayangan pria itu meninggalkan gorden. Hans menarik napas, kemudian merebahkan diri di kasur. Dia menggesek-gesekkan betisnya di sprei, menghirup aroma pengharum yang digunakan penatu langganannya. Dulu dia hanya ke penatu untuk mencuci sprei sebab dia tidak tahu sisi terbaik untuk mulai melipat kain seluas itu dan bagaimana cara terbaik mengakhirinya. Kini dia ke penatu saat wangi kain itu sudah tak terdeteksi hidungnya.

Suara pintu terbuka. Pintu dapur. Hans bangkit dan berlari secepat yang dia bisa dan mendapati pintu dapur sudah terbuka dan pisau sudah tak ada di atas meja. Hanya kaleng sarden kosong dan kecoak yang tersisa. Antena kecoak itu bergerak-gerak, lalu, seperti seseorang yang ingat jam tangannya tertinggal di toilet umum, kecoak itu terbang ke balik dispenser.

Hans berlari lagi ke kamarnya. Dia membanting pintu tanpa menguncinya. Hans memilih bersembunyi di dalam lemari, berusaha mengalihkan ketakutannya dengan memikirkan cerita-cerita kesukaannya, dari pengarang favoritnya, dan membayangkan dirinya sebagai tokoh utama. Kadang cara ini bekerja dengan amat baik.

Seorang pria Skotlandia menjual buku yang kelak menghancurkan hidupmu.

“Hans…”

Orang-orang terdekatmu mati dalam pola-pola kabalistis.

“Kapan kau akan mengganti pisau sialan ini?”

Kau berdiri di tengah kota kosong yang sekaligus bangkai harimau, dan sebuah perusahaan raksasa, yang tak pernah ada, mengintai setiap gerak-gerikmu.

“Mati ditusuk pisau seperti ini tidak keren, Hans. Keluar sajalah, kita bicara.”

Kondektur di kereta yang kau tumpangi sangat tidak tahu adat, dan dia mantan raja Babilon.

“Kalau kutambahkan ‘baik-baik’ setelah kata ‘bicara’, apakah kau mau keluar?”

Seorang wanita berambut merah yang kau jumpai berkata bahwa kau bangkai yang berjalan.

“Hans, aku tidur di atas kasurmu.”

Di sekelilingmu berdiri rak-rak buku, kau berada di perpustakaan yang barangkali tak pernah ada dan kau mengalami hal-hal buruk di sana.

“Aku mungkin akan memberakinya, Hans.”

Kau tak yakin apakah kau yang menulis cerita atau cerita yang menulismu.

“Kalau kau tidak keluar juga aku akan benar-benar berak di atas spreimu.”

Kau berdiri di sebuah ruangan di mana titik tengah ruang itu berada di semua tempat dan kau tak berhasil menemukan tepinya dan kau bergidik memikirkannya.

“Kuhitung sampai tak terhingga.”

Kau mungkin manusia, tetapi mungkin juga gagasan eksperimen matematika.

“Satu… dua…”

Hans membuka pintu lemari. Tak ada orang di kamar. Tangannya gemetar. Pisaunya bergoyang-goyang.

Terakhir diperbarui pada 17 Desember 2018 oleh

Tags: berbalas fiksicerpenEncyclopedia of Wildlife and the SeaJorge Luis BorgesOrbis Tertiusteorema monyetTlönUqbar
Iklan
Sabda Armandio

Sabda Armandio

Artikel Terkait

Berbalas Fiksi

Dirimu Berharga, Mereka Hanya Tak Mau Bilang Saja

29 Juli 2019
Berbalas Fiksi

Meninggalkan Rumah, Menemukan Diri Sendiri

25 Juli 2019
Berbalas Fiksi

Cinta yang Membelenggu dan Perhiasan Delapan Juta Rupiah

22 Juli 2019
Berbalas Fiksi

Perhiasan Terakhir dan Pintu-Pintu yang Telah Tertutup

18 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suzuki Satria Pro: Bukti Suzuki Selalu Berhasil Bikin Produk Gagal MOJOK.CO

Suzuki Satria Pro Si Buruk Rupa: Bukti Suzuki Tidak Pernah Gagal Menciptakan Produk Gagal dan Entah Kenapa Mereka Masih Bangga dengan Kegagalan

12 November 2025
Derita Mahasiswa S3 Sebelum Gila, Tertawakan Diri Sendiri Dulu

Mahasiswa S3 Tertawa di Koridor Kampus Bukan karena Bahagia, tapi Menertawakan Nasibnya Sebagai Pabrik Akademik dan Nasib Jurnal Ditolak 5 Kali

14 November 2025
bidan pemkot jogja.MOJOK.CO

Kala Puskesmas Hadir di Gang-Gang Sempit, Anak Muda dan Lansia Jogja Tak Punya Alasan Untuk Sakit

18 November 2025
Menemukan kedamaian batin dari rebahan karpet masjid MOJOK.CO

Rebahan di Karpet Masjid: Sepele tapi Beri Kedamaian Batin dari Dunia yang Penuh Standar, Tuntutan, dan Mengasingkan

12 November 2025
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) nyaris drop out usai ibu tiada. MOJOK.CO

Sibuk Skripsian sampai Abaikan Telpon Ibu dan Jarang Pulang, Berujung Sesal Ketika Ibu Meninggal

14 November 2025
Katolik Susah Jodoh Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami MOJOK.CO

Cari Pasangan Sesama Katolik itu Susah, Tolong Jangan Login dan Ambil Jatah Kami

13 November 2025
Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.