Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Balbalan

Real Madrid Tunjukkan Wajah Asli Sang Raja, Liverpool Kalah karena Naif Banget: Hasil Liga Champions

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
7 April 2021
0
A A
Real Madrid Tunjukkan Wajah Asli Sang Raja, Liverpool Kalah karena Naif Banget: Hasil Liga Champions

Real Madrid Tunjukkan Wajah Asli Sang Raja, Liverpool Kalah karena Naif Banget: Hasil Liga Champions

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Hasil Liga Champions yang tak terduga muncul. Real Madrid menggulung Liverpool dengan skor 3-1. Gambaran betapa naifnya Liverpool.

Ada sebuah pernyataan yang “unik” terlontar setelah undian babak perempat final Liga Champions keluar. Fans Liverpool terlihat sangat bersemangat ketika mereka dipertemukan lagi dengan Real Madrid. Aura balas dendam dan performa Madrid di La Liga yang lagi jelek membuat kepercayaan diri fans naik tinggi.

Namun, apa yang terjadi? Hasil Liga Champions yang di luar dugaan terjadi. Liverpool terlihat sangat naif, sementara Real Madrid ternyata sangat pandai. Seperti ingin mematahkan prediksi dan dugaan sebelumnya bahwa anak asuh Zinedine Zidane itu akan kesulitan melawan Liverpool.

Hasil Liga Champions antara Real Madrid vs Liverpool menyajikan skor yang agak berbahaya, terutama untuk tim tandang. Sebuah skor yang sebelumnya diprediksi akan dibawa pulang oleh The Reds. Inilah yang membuat kompetisi antar-klub termahal di dunia itu menjadi sangat menarik. Tidak ada prediksi yang bakal 100 persen tepat.

Hasil Liga Champions yang tak terduga: Real Madrid 3-1 Liverpool

Sebelum laga, Jurgen Klopp menjelaskan alasannya menggunakan Naby Keita dan bukan Thiago Alcantara. Klopp ingin menggunakan pemain yang lebih jago menggiring bola dan bisa menjaga intensitas pressing di lapangan tengah. Naif sekali karena Real Madrid bermain sangat pandai.

Terutama di babak pertama, ketika Liverpool mencoba memaksa Real Madrid bermain di wilayahnya sendiri. Masalah terjadi ketika gelandang dan bek Madrid tidak ditekan secara proper. Naby Keita, Gini Wijnaldum, dan Diogo Jota gagal memberikan pressure untuk gelandang Madrid yang jago mengalirkan bola.

Maka, hasil Liga Champions yang tak terduga itu muncul. Kelemahan Liverpool terekspose secara nyata. Naif sekali. Padahal, jika ingin menekan Real Madrid, setidaknya, Jota harus turun ke lini dua seperti yang bisa dilakukan Roberto Firmino.

Ada dua bukti dari kenaifan Liverpool. Pertama, membiarkan Toni Kroos terlalu lama memegang bola. Kroos mendapat waktu untuk dua hal, yaitu mengontrol tempo dan leluasa memilih sasaran umpan. Gol pertama Vinicius berasal dari situasi ini.

Bukti kedua terlihat sangat nyata di sebelum dan sesudah Real Madrid unggul dua gol. Skuat Madrid memang terlihat “kurang meyakinkan”. Namun, para pemain yang dipakai Zidane adalah jenis pemain yang jago mengalirkan bola di tempat sempit dengan satu sentuhan untuk menghindari tekanan gelandang Liverpool.

Hasilnya adalah justru Liverpool yang tertekan, meski sempat mempersempit skor menjadi 2-1 berkat gol Mo Salah. Ketika sebuah tim bisa mengalirkan bola dengan mudah di tengah tekanan dari pemain lawan yang sebetulnya cukup ketat, tim tersebut akan dengan mudah membuat peluang.

Karena “dipaksa” lebih bertahan, dua bek sayap Liverpool tak bisa menunjukkan kelebihannya, yaitu penetrasi di wilayah lawan. Trent-Alexander Arnold boleh jago mengirim umpan silang. Namun, kelemahannya dalam situasi 1v1 dan menjaga ruang di belakangnya terekspose dengan sangat mudah.

Sebuah kondisi yang seperti menjadi jawaban dari keputusan Gareth Southgate tidak membawa Trent ke timnas Inggris di pertandingan internasional. Untuk kompetisi antar-negara, di mana tekanannya begitu berat, seorang bek sayap harus seimbang. Tidak boleh bagus di satu aspek saja. Tidak heran kalau, misalnya, Trent kalah saing dengan Kyle Walker.

Hasil Liga Champions yang tak terduga ini juga menjadi gambaran penurunan performa Klopp dan anak asuhnya secara keseluruhan musim ini. Klopp memasukkan Thiago di babak kedua demi kontrol lapangan tengah. Namun, yang terjadi adalah Madrid, merespons dengan cantik, lewat zonasi dan pergantian pemain.

Masuknya Federico Valverde membuat Real Madrid hampir selalu menang jumlah pemain di lapangan tengah. Tambahan satu gelandang juga mengizinkan Madrid bertahan lebih dalam dan merasa lebih aman. Apakah mungkin Liverpool lupa mereka tengah menghadapi tim tersukses di Liga Champions dan bukan Arsenal yang mudah dipreteli itu?

Real Madrid dan wajah sang raja

Hasil Liga Champions ini menggambarkan bagaimana sebuah tim tersukses di kompetisi merespons situasi yang tengah tidak bagus. Anak asuh Zidane ini juga tidak bermain dengan kondisi terbaik. Namun, mereka bisa beradaptasi di pertandingan yang menentukan.

Lucas Vazquez, misalnya. Dia sedang beradaptasi menjadi bek kanan setelah Dani Carvajal tak kunjung sembuh. Namun, Lucas bisa bermain cukup seimbang di pertandingan penting dan harus meladeni Jota dan Sadio Mane. Fans Madrid tentu tahu kalau Lucas sering jadi bahan olok-olok karena performanya.

Nacho, bek tengah yang baru bermain jika Sergio Ramos dan Raphael Varane absen. Nacho bukan bek tengah yang “mewah”. Namun jangan salah, Nacho sudah memenangi hampir semua piala yang tersedia. Hebatnya, dia bermain sangat stabil dan mendapat pujian dari Thibaut Courtois.

Vinicius, yang lebih dikenal sebagai “Neymar KW” dan tidak membuat gol, malah menceploskan dua langsung ke gawang Liverpool. Bahkan Vinicius sukses membuat Trent pusing lewat akselerasi dan kepercayaan dirinya untuk bertarung 1v1.

Terakhir, trio Casemiro, Kroos, dan Luka Modric yang tak lagi dianggap terbaik di Eropa, justru bermain hampir tanpa cela. Mengingatkan kita lagi bahwa trio ini yang menjadi tulang punggung keberhasilan Real Madrid memenangi Liga Champions tiga kali berturut-turut.

Real Madrid memberi penegasan inilah performa sang raja. Skuat boleh compang-camping. Performa di La Liga boleh biasa saja. Namun, di momen genting, mereka akan selalu bisa keluar dari tekanan dan mewujudkan hasil Liga Champions yang tak terduga ini.

Bagaimana dengan leg kedua di Anfield? Jika Klopp dan anak asuhnya masih naif dan gagal bermain tanpa cela, impian balas dendam atas malam nahas di Kiev tak akan terwujud. Ingat, Madrid yang “tak seimbang” masih bisa menjadi juara. Tim besar memang seperti ini.

BACA JUGA Casemiro dan Fede Valverde Seperti Lubang Hitam di Pertahanan Real Madrid dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 7 April 2021 oleh

Tags: Hasil Liga ChampionsJurgen KloppLiga ChampionsLiverpoolReal MadridsalahViniciuszidane
Iklan
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
NGGAK MASUK AKAL! MU KALAH 7-0 DAN ALASAN KENAPA SEKOLAH HARUS JAM 5 PAGI!
Movi

Nggak Masuk Akal! MU Kalah 7-0 dan Alasan Kenapa Sekolah Harus Jam 5 Pagi

8 Maret 2023
Klopp Out? Liverpool Nawaitu Ibadah Puasa Gelar Epl 30 Tahun Lagi!
Movi

Klopp Out? Liverpool Nawaitu Ibadah Puasa Gelar Epl 30 Tahun Lagi!

25 Agustus 2022
Arsenal: Sesuatu yang Rapuh dan Ilmu Mahal dari Liverpool MOJOK.CO
Balbalan

Arsenal: Sesuatu yang Rapuh dan Ilmu Mahal dari Liverpool

21 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Coba-coba Naik Bus Eksekutif PO Agra Mas.MOJOK.CO

Coba-coba Naik Bus Eksekutif Agra Mas: Semula Takut Naik Bus Malah Jadi Ketagihan, Merasa Katrok karena Fasilitas Melebihi Kereta Api

8 Juli 2025
Sebagai Mahasiswa HI UGM, Saya Takut Kerja di Pemerintahan dan Menyimpan Banyak Rahasia, Apalagi Setelah Meninggalnya Diplomat Kemlu.MOJOK.CO

Sebagai Mahasiswa HI UGM, Saya Takut Kerja di Pemerintahan yang Menyimpan Banyak Rahasia Negara, Apalagi Setelah Kematian Misterius Diplomat Kemlu

10 Juli 2025
3 Strategi Menikmati Kopi Klotok, Ujung Tombak Wisata Jogja (Hammam Izzudin:Mojok.co)

Kopi Klotok Jogja Bikin Malas Warga Lokal, tapi Dicintai Wisatawan meski Harus Antre Panjang sambil Berdiri Sampai 1 Jam

6 Juli 2025
Jadi awak kapal feri sombongkan label kerja pelayaran ke tetangga dengan gaji besar, berakhir jadi pecundang MOJOK.CO

Sombong Kerja Pelayaran di Kapal Feri, Sok Gagah dan Pamer Gaji Besar ke Tetangga Malah Jadi Menderita

6 Juli 2025
Vega R 2007 tak cocok untuk pergi dari Surabaya ke Mojokerto. MOJOK.CO

Nekat Motoran dari Surabaya ke Mojokerto dengan Vega R 2007 Milik Ayah, Nyaris Terjebak di Area Hutan karena Awam Berkendara

7 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.