Prediksi Swedia vs Korea Selatan: Laju si Pembunuh Raksasa - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Balbalan

Prediksi Swedia vs Korea Selatan: Laju si Pembunuh Raksasa

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
18 Juni 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Swedia vs Korea Selatan| Nizhny Novgorod, Rusia| Live TransTV, K Vision, Usee TV | Senin, 18/6, 19.00 WIB | Prediksi: Swedia menang.

Piala Dunia 2018 kali ini akan menjad Piala Dunia yang berbeda untuk Swedia. Salah satu alasannya adalah untuk kali pertama sejak tahun 2000, Swedia tidak akan diperkuat Zlatan Ibrahimovic. Selain karena sudah memutuskan untuk pensiun dari tim nasional, Striker veteran tersebut tidak masuk dalam rencana sang pelatih, Janne Andersson.

Selain kualitas, para pencinta sepak bola tentu akan merindukan komentar-komentar penuh percaya diri seorang Zlatan. Salah satu yang terbatu adalah ketika ia berpendapat bahwa seharusnya Karim Benzema dibawa ke Rusia 2018, bukan Didier Deschamps. Benzema tidak masuk ke dalam tim yang disusun oleh tiada lagi kalau bukan Deschamps, sang pelatih.

Tanpa sang tiang penyangga untuk satu dekade lebih, Swedia berbenah. Janne Adersson, sang pelatih menegaskan bahwa sosok Zlatan tak lagi punya pengaruh di dalam tim. Bahkan, pelatih berusia 55 tahun tersebut membantah anggapan bahwa Zlatan terlibat di dalam kehidupan keseharian timnas Swedia.

“Saya menjadi pelatih Swedia tepat dua tahun yang lalu, tepatnya setelah Piala Eropa, dan Zlatan Ibrahimovic, beserta beberapa orang lainnya, memilih untuk meninggalkan tim nasional. Saya menghormati keputusan itu. Setelah itu, dia tidak terlibat lagi, dalam bentuk apa pun, di timnas. Tidak ada hubungan apa pun antara dirinya dengan tim,” tegas sang pelatih.

Baca Juga:

Di Tengah Wamil, Grup K-Pop BTS Masih Mungkin Tampil di Luar Negeri

Pohon Hackberry di Film Extraordinary Attorney Woo akan Dijadikan Monumen Nasional Korea

Uji Coba Rudal Korea Utara Dinilai Sebagai Provokasi Serius

Tanpa Zlatan, tidak ada lagi titik vokal di dalam tubuh timnas Swedia. Namun, perubahan yang terjadi terbilang mengejutkan. Swedia menjadi tim yang sangat solid. Kekuatan kolektif membuat mereka lebih sulit dikalahkan. Komposisi dan kekuatan pemain yang hampir merata membuat Swedia bisa membangun tim yang lebih dinamis, sembari tetap kreatif.

Sang pelatih, Janne Andersson menggunakan skema dasar 4-4-2. Lewat skema klasik tersebut, Swedia menunjukkan kekompakan yang memuaskan. Pertahanan mereka sulit dibongkar dan perubahan posisi yang dinamis, terutama di lini depan, membantu Swedia merespons kekuatan lawan dengan seketika di atas lapangan.

Kekuatan Swedia adalah pertahanan mereka yang sangat kokoh. Lini pertahanan yang dikawal oleh Victor Lindelof dan Andreas Granqvist sudah sangat teruji selama babak kualifikasi Piala Dunia zona Eropa. Dengan dasar pertahanan yang kokoh, Swedia mampu “membunuh raksasa”, yaitu Belanda dan Italia, dua tim langganan Piala Dunia.


Laga Swedia vs Korea Selatan akan mengawali laju Swedia di Piala Dunia 2018 kali ini. Laga ini sudah terasa panas ketika timnas Swedia dituduh “mengintip” latihan rahasia Korea Selatan. Meski memang sedikit terdengar kurang pantas, namun hal tersebut sebenarnya lumrah terjadi di sepak bola. Memetakan kekuatan lawan adalah sebuah keharusan.

Laga Swedia vs Korea Selatan sendiri seharusnya berjalan sedikit mudah untuk tim yang disebut pertama. Saat ini, praktis hanya Son Heung-Min, striker Korea Selatan yang punya kekuatan untuk membuat perbedaan. Son terbukti sangat cakap ketika ia dimainkan sebagai penyerang. Daya adaptasinya kepada posisi baru sangat baik, terutama ketika ia menggantikan Harry Kane yang cedera.

Korea Selatan sendiri akan bermain dengan pola 4-4-2, sama seperti Swedia. Dua tim yang menggunakan skema yang sama, biasanya, akan menghasilkan pertandingan yang ketat. Mengapa? Karena masing-masing pemain akan langsung berhadapan, satu lawan satu, dengan pemain lawan di posisi yang berlawanan. Misalnya sayap kiri akan berhadapan dengan sayap kanan lawan.

Yang akan menjadi pembeda, selain keunggulan individu, adalah perbedaan eksekusi ide pelatih. Meski bermain menggunakan skema dasar 4-4-2, dengan dua pemain di sisi lapangan, sebuah tim tidak bisa dikatakan bermain dengan dua pemain sayap. Bagi Swedia, dua pemain di sisi lapangan lebih cocok disebut sebagai gelandang serang yang bermain melebar. Terutama pemain andalan mereka saat ini, Emile Forsberg, yang lebih seperti playmaker, ketimbang winger.

Perbedaan peran pemain juga berhubungan dengan bentuk blok sebuah tim. Swedia, ketika ditekan, akan membentuk 4-4-1-1 sebagai turunan dari 4-4-2 dan bermain sangat rapat. Meskipun bermain rapat, Swedia punya serangan balik yang terorganisir dan mampu mengeksploitasi sisi lapangan dengan baik.

Kecenderungan Korea Selatan adalah bermain selebar mungkin memanfaatkan pemain di sisi lapangan yang berfungsi sebagai winger. Dua pemain sayap yang bermain dekat dengan garis tepi membuat blok Korea Selatan akan lebih renggang. Situasi inilah yang berpeluang dimaksimalkan Swedia dengan penempatan pemain yang cocok (misalnya dengan berdiri di antara gelandang lawan) untuk melakukan progresi.

Jadi, meski menggunakan pola dasar yang sama, kedua tim akan bermain dengan ciri khas masing-masing. Yang lebih konsisten dan disiplin akan menang. Untuk soal ini, Swedia punya sedikit keunggulan.

Laga Swedia vs Korea Selatan mungkin akan jauh lebih menarik ketimbang big match Piala Dunia selama ini. Swedia vs Korea Selatan adalah soal adu konsentrasi dan efektivitas di depan gawang lawan.

Tags: belandaItaliakorea selatanpiala dunia 2018prediksi piala duniaprediksi piala dunia 2018prediksi swedia vs korea selatanswediaswedia vs korea selatanzlatan ibrahimovic
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

wamil bts mojok.co

Di Tengah Wamil, Grup K-Pop BTS Masih Mungkin Tampil di Luar Negeri

2 Agustus 2022
pohon hackberry mojok.co

Pohon Hackberry di Film Extraordinary Attorney Woo akan Dijadikan Monumen Nasional Korea

26 Juli 2022
wamenlu korea selatan mojok.co

Uji Coba Rudal Korea Utara Dinilai Sebagai Provokasi Serius

8 Juni 2022
gedung dprd diy mojok.co

Wakil Rakyat Jogja Studi Banding ke Italia demi Pengembangan Pariwisata

2 Juni 2022
Demo masak Megawati hingga Italia Gagal Ikut Pildun

Demo masak Megawati hingga Italia Gagal Ikut Pildun

30 Maret 2022
Gua Selarong mojok.co

Gua Selarong, Balung Londo, dan Makam di Atas Bukit

4 Januari 2022
Pos Selanjutnya
yahya cholil staquf

Komentar Nylekit Kader PKS Salman Alfarisi dan Tifatul Sembiring kepada Yahya Staquf

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Raja Hatim At-Ta’i dan Kisah Kedermawanannya

Prediksi Swedia vs Korea Selatan: Laju si Pembunuh Raksasa

18 Juni 2018
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022

Cara Hadapi Henry Subiakto Menurut Mahasiswanya, Itu Lho Staf Kominfo yang Unggah Liputan Narasi TV Tanpa Watermark

3 November 2020
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022

Terbaru

world water forum mojok.co

Persiapan Dua Tahun, Indonesia Dipercaya Gelar Forum Air Dunia 

11 Agustus 2022
Teror Hantu Penghuni Patung Loro Blonyo MOJOK.CO

Teror Hantu Penghuni Patung Loro Blonyo

11 Agustus 2022
Kezaliman Barcelona Terhadap Frenkie De Jong

Kezaliman Barcelona Terhadap Frenkie De Jong

11 Agustus 2022
Ketua LPSK mengatakan perlindangan istri Ferdy Sambo bisa dibatalkan

Kurang Kooperatif, LPSK Sebut Permohonan Perlindungan Istri Ferdy Sambo Bisa Dibatalkan

11 Agustus 2022
mendag zulhas mojok.co

Mendag Zulhas Sebut Harga Kebutuhan Pokok DIY Paling Rendah

11 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In