Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Odion Ighalo x Luka Jovic: Beda Kepercayaan Manchester United dan Real Madrid

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
6 Februari 2020
A A
manchester united real madrid odion ighalo luka jovic MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tidak ada salahnya Manchester United belajar dari pengalaman Real Madrid merawat kepercayaan kepada Luka Jovic. Ini demi kebaikan Odion Ighalo.

Emergency reinforcement. Istilah itu menjadi sebuah alibi, sebuah bangunan tempat berlindung Ole Gunnar Solskjaer ketika Manchester United mendatangkan Odion Ighalo. Emergency reinforcement. Setelah Marcus Rashford cedera untuk waktu yang tidak terlalu lama, United kehilangan pijakan di bursa transfer Januari 2020.

Jika saya tidak salah ingat, ada ratusan pemain yang masuk ke dalam shortlist target Manchester United sejak musim panas yang lalu. Perkiraan angka tersebut diledek banyak fans rival United. Namun, untuk sebuah klub profesional, adalah wajar jika mereka punya daftar target pemain hingga ratusan item. Ini menunjukkan kalau scout mereka bekerja dengan baik.

Tentu saja, yang dimaksud shortlist adalah daftar pemain yang sekadar layak dipertimbangkan. Meskipun masuk di dalam daftar tersebut tidak otomatis si pemain masuk daftar khusus bernama transfer target. Ya memang, jika hanya dilihat dari sisi angka saja, jumlah itu sangat besar.

Yang mengherankan adalah ketika Manchester United dibuat mundur teratur dalam perburuan tanda tangan Erling Haaland. Ke sampingkan dulu banter dan jokes, Manchester United tetap klub dengan sejarah panjang. Saya percaya, kok, kalau mereka masih punya daya tarik dan daya tawar untuk pemain di luar sana.

Oleh sebab itu, ketika di ujung jendela transfer Januari 2020 Manchester United “cuma” mendapatkan Odion Ighalo, mereka jadi bulan-bulanan fans rival di media sosial. Odion Ighalo bukan striker jelek, sih. Tapi, fans Manchester United tidak bisa dengan enteng juga berkata kalau dia striker yang akan mengubah peruntungan sebuah tim dalam periode pendek.

Makanya, Odion Ighalo dianggap cuma sebagai emergency reinforcement saja. Jika menit bermain Odion Ighalo terbatas, ya wajar saja. Namun, satu hal bisa dibaca dari kegagalan Manchester United mendapatkan nama besar di Januari dan berakhir hanya dengan Odion Ighalo.

Sekali lagi, tingkat kepercayaan Manchester United kepada striker yang ada sangat rendah. Hal ini berkaitan juga dengan kemampuan pelatih untuk meyakinkan pemain yang ada. Ole, sejauh ini, masih gagal memaksimalkan Anthony Martial dan Mason Greenwood. Dua striker yang seharusnya lebih dari cukup untuk menutup lubang yang ditinggal Rashford. Toh Rashford sudah akan kembali di akhir Februari 2020.

Saya pernah menulis kalau ada perbedaan level yang besar di antara Manchester United dan Real Madrid untuk soal mencari keseimbangan tim. Nampaknya, perbedaan level itu juga terlihat dari cara pelatih membangun kepercayaan dua arah.

Real Madrid dan Manchester United punya masalah yang sama, kok. Real Madrid dan Zinedine Zidane masih belum berhasil mengembalikan performa Luka Jovic. Luka Jovic diboyong dari Frankfurt karena selain masih muda, juga sudah menunjukkan performa yang luar biasa ketika bermain di kompetisi level tertinggi.

Mental dan kelebihan itu yang menarik hati Real Madrid. Sayangnya, sampai saat ini, Luka Jovic cuma “pewarna tambahan” dan kebangkitan Karim Benzema. Bahkan, Luka Jovic pun mengakui kalau kecewa dengan keadaan ini. Dia merindukan performanya yang seperti tertinggal di Bundesliga. Luka Jovic juga kecewa karena price tag hingga 60 juta euro belum juga lunas terbayar.

Namun, di Januari yang lalu, Real Madrid bergeming ketika banyak klub mendekati Luka Jovic. Zidane, memang punya level kesabaran yang tinggi untuk pemain tertentu. Toh Gareth Bale saja masih dipertahankan meski hubungannya dengan Real Madrid tak pernah sepenuhnya hangat. Kepercayaan yang bisa dibangun Zidane, salah satu hasilnya, adalah kembalinya Toni Kroos ke level permainan terbaik.

Manchester United perlu belajar lebih banyak kepada Zidane dan Real Madrid. Luka Jovic memang belum rajin membuat gol. Namun, dia hampir selalu terlibat di dalam fase-fase penting di kotak penalti lawan. Baik sebagai decoy atau pemantul bola.

Silakan tonton lagi cuplikan kemenangan Real Madrid atas Zaragoza. Kamu akan menemukan kalau Zidane bisa memaksimalkan Luka Jovic dengan cara yang berbeda. Striker modern tidak lagi bisa diukur dari jumlah gol. Striker modern, diukur kualitasnya dari kontribusinya secara utuh, kontribusi atas kemenangan.

Iklan

Tidak ada yang salah dari niat untuk bertanya. Tidak ada salahnya Ole menelepon Zidane untuk minta nasihat. Apalagi, Manchester United kini menjadi sebuah klub yang sabar betul “memelihara” para medioker seperti Jesse Lingard dan Phil Jones.

Odion Ighalo bakal butuh waktu untuk beradaptasi setelah beberapa waktu bermain di Liga China. Datang di Januari adalah salah satu momen berat untuk pemain. Ketika Odion Ighalo tidak bisa memberi hasil instan, untuk kesekian kali, telunjuk menyalahkan akan tertuding ke arah Ole.

Saat itu, apakah Odion Ighalo bisa membayar kepercayaan Ole secara penuh? Saat itu, apakah Ole bisa telaten membantu Odion Ighalo beradaptasi secepat mungkin? Real Madrid membangun kepercayaan antara pelatih dan pemain dalam waktu yang tidak singkat. Kalau Manchester United bisa melakukannya, setidaknya, satu langkah menjauh dari sisi medioker bisa dilakukan.

BACA JUGA Tentang Perbedaan Level: Real Madrid Menunggu, Manchester United Mencari Keseimbangan atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 6 Februari 2020 oleh

Tags: ChinaighaloLa Ligaliga inggrisLiga Spanyolluka jovicodion ighaloOle Gunnar SolskjaerReal Madridzidane
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Jawa Tengah dan Fujian China kerja sama untuk penguatan sektor kelautan dan perikanan MOJOK.CO
Kilas

Kerja Sama Jawa Tengah dan Fujian China, Kuatkan Sektor Kelautan dan Perikanan

24 Juni 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.