ADVERTISEMENT
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Balbalan

Perempat Final Liga Champions 2018: AS Roma Kalah dengan Cara Islami

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
5 April 2018
0
A A
Liverpool-City-Roma-Barca-MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Laga AS Roma-Barcelona di perempat final Liga Champions 2018 dini hari tadi berakhir dengan skor 4-1.

AS Roma datang ke Stadion Camp Nou dengan menyandang status diragukan. Tentu, diragukan bisa pulang dengan hasil positif. Melawan Barcelona, skuat asuhan Eusebio Di Francesco diramalkan akan kalah dengan skor besar. Dan memang ramalan itu terbukti jitu. Roma kalah dengan skor 4-1.

Namun, sungguh tiada adil apabila Roma disebut bermain buruk sepanjang 90 menit. Bagi pemirsa bermata jernih dan berhati bersih pastilah memahami bahwa il Giallorossi bermain sangat baik, terutama di babak pertama.

Tim yang berdiri pada tahun 1927 ini mampu meredam Barcelona. Membuat skuat asuhan Ernesto Valverde tidak nyaman ketika membangun serangan dari bawah.

Roma memperagakan dua cara terbaik untuk menghadapi Barcelona. Pertama, memastikan Barcelona tidak nyaman untuk membangun serangan dari bawah dan memprogresikan bola ke kaki Lionel Messi di sepertiga akhir lapangan. Kedua, memaksimalkan serangan balik, terutama memanfaatkan ruang-ruang di belakang dua bek sayap Barcelona yang aktif maju ke depan.

Poros Marc-Andre ter Stegen, Sergio Busquets, Andres Iniesta, dan Lionel Messi dirusak dengan begitu efektif. Barcelona dipaksa berprogres dari sisi lapangan ketika membangun serangan dari bawah. Sikap ini memang sudah diantisipasi Roma ketika menekan sang tuan rumah menggunakan garis pertahanan tinggi.

Baca Juga:

DIY Sudah Punya Perda Kesehatan Jiwa tapi Banyak Kasus Bunuh Diri MOJOK.CO

DIY Sudah Punya Perda Kesehatan Jiwa, tapi Banyak Kasus Bunuh Diri

15 Oktober 2023
Kasus Bunuh Diri Mahasiswa di Jogja, Pakar UGM Singgung Generasi Stroberi MOJOK.CO

Kasus Bunuh Diri Mahasiswa di Jogja, Pakar UGM Singgung Generasi Stroberi

10 Oktober 2023

Skema 4-1-4-1, membuat Roma selalu punya dua pemain di sisi lapangan, yaitu bek sayap da gelandang sayap. Dua pemain yang dapat dimanfaatkan untuk menekan bek sayap dan gelandang kiri Barcelona. Dengan bantuan dari gelandang sentral, beberapa kali Roma menang jumlah pemain di sisi lapangan. Situasi inilah yang membuat dua bek sayap Barcelona bisa diredam di babak pertama.

Nah, ketika bola bisa dikirim ke sepertiga akhir, kanal Barcelona adalah pemosisian Messi yang sedikit lebih dalam dibandingkan Luis Suarez. Seiring penuaan usia, Messi memang lebih banyak bermain di depan kotak penalti lawan, dengan starting point-nya ada di sisi kanan. Di babak pertama, Roma punya cara untuk mengantisipasi kebiasaan Messi ini.

Seperti yang disinggung di atas, Roma bermain dengan skema 4-1-4-1. Oleh sebab itu, sebagai akibat dari skema yang digunakan, Roma punya segitiga pemain di dua posisi. Pertama, segitiga gelandang yang diisi Daniele De Rossi, Kevin Strootman, dan Lorenzo Pellegrini. Segitiga kedua dibentuk oleh satu gelandang bertahan (De Rossi) dan dua bek tengah, Kostas Manolas dan Federico Fazio.

Dua bentuk segitiga ini, secara teori, adalah cara yang efektif untuk meniadakan ruang di depan kotak penalti. Mengapa? Dari pandangan mata, sudah jelas bahwa di depan kotak penalti pasti terjadi penumpukan pemain.

Kedua, posisi tiga pemain yang membentuk segitiga memungkinkan ketiganya untuk saling menjaga, mengingatkan apabila sudah waktunya untuk salat dan sembahyang. Maksud saya, untuk mengawasi pemain lawan yang hendak memanfaatkan ruang di depan kotak penalti. Di sepa bola, ruang berbahaya ini disebut zona 5.

Selama 45 menit babak pertama, Roma menyajikan penampilan yang “hampir tanpa cela”. Progresi Barcelona hanya berjalan lancar ketika menyerang dengan dua cara, yaitu tembakan jarak menengah dan eksploitasi sisi lapangan.

Sayangnya, yang disebut “hampir tanpa cela” ini sukses mengurangi peluang Roma lolos ke semifinal Liga Champions hingga 90 persen.

Roma menunjukkan hati yang saleh dengan mempraktikkan pesan-pesan manis menjelang bulan Ramadan. Pesan yang dimaksud adalah “mengalahkan diri sendiri” untuk meniadakan hawa nafsu selama berpuasa dan menantikan Hari Kemenangan.

Bisa jadi, skuat Roma cukup rajin datang ke Masjid Jogokariyan Yogyakarta untuk mendengarkan kultum sebelum waktunya berbuka puasa sembari berjualan es doger dan kue leker.

Roma “mengalahkan diri sendiri” dengan membuat dua kesalahan yang seharusnya tak mereka derita dan satu kesalahan yang memang fatal. Dua kesalahan yang rasa-rasanya tidak adil untuk dirasakan Roma adalah ketika De Rossi dan Manolas membuat gol bunuh diri.

Aksi keduanya tentu tidak disengaja, meski disebut sebagai “aksi bunuh diri”. De Rossi membuat intersep yang brilian ketika satu umpan terobosan membelah pertahana Roma yang ditujukan untuk Messi. Gelandang gaek asal Italia tersebut menjatuhkan diri dan menyapu bola sebelum bisa dikontrol Messi. Tapi kok ya celakanya, sapuan manis tersebut justru dikirim ke gawang sendiri.

Begitu pula dengan kesialan yang menimpa Manolas. Umpan silang menyusur tanah dari Ivan Rakitic di sisi kiri pertahana Roma berusaha dikejar Manolas dengan cara menjatuhkan diri. Manolas juga berusaha untuk mengganggu arah lari Samuel Umtiti yang ingin menyambut umpan silang datar dari Rakitic.

Ndilalah, bola pantul hasil sontekan Umtiti justru membentur kaki Manolos. Apa boleh bikin, kembali, pemain Serigala membuat gol bunuh diri. Sementara itu, kesalahan ketiga memang murni kesalahan mendasar karena kelelahan fisik dan jiwa yang perlu siraman rohani.

Roma “mengalah” dengan caranya sendiri. Dengan cara yang paling islami. Kalau tim lain konsentrasi mengalahkan lawannya di babak perempat final Liga Champions, Roma sudah fokus untuk menyambut Ramadan dengan menyucikan diri, yaitu mengalahkan diri sendiri dan menahan hawa nafsu riya jika bisa tidak kalah dari Barcelona.

Sungguh sebuah suri teladan dari tim papan tengah Serie A Italia. Takbir!

Terakhir diperbarui pada 5 April 2018 oleh

Tags: AS Romaas roma barcaBarcelonabunuh diricamp nouLiga Champions 2018Lionel Messiperempat final
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

DIY Sudah Punya Perda Kesehatan Jiwa tapi Banyak Kasus Bunuh Diri MOJOK.CO
Kilas

DIY Sudah Punya Perda Kesehatan Jiwa, tapi Banyak Kasus Bunuh Diri

15 Oktober 2023
Kasus Bunuh Diri Mahasiswa di Jogja, Pakar UGM Singgung Generasi Stroberi MOJOK.CO
Kilas

Kasus Bunuh Diri Mahasiswa di Jogja, Pakar UGM Singgung Generasi Stroberi

10 Oktober 2023
Kronologo Mahasiswi Baru UMY Bunuh Diri MOJOK.CO
Kilas

Kronologi Mahasiswi Baru UMY Bunuh Diri

3 Oktober 2023
Sumur Tua yang memikat Orang untuk Bunuh Diri MOJOK.CO
Malam Jumat

Sumur Tua di Belakang Rumah yang memikat Orang untuk Bunuh Diri

13 April 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Liverpool-Salah-MOJOK.CO

Liverpool Adalah Kryptonite Bagi Pep Guardiola dan Manchester City

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Hanung Bramantyo Cinta Tak Pernah Tepat Waktu.MOJOK.CO

Saat Hanung Bramantyo Coba Menghilangkan Mitos Keramat Novel ‘Cinta Tak Pernah Tepat Waktu’

3 Desember 2023
Politikus Senior Boyolali Seno Gedhe Ungkap Popularitas Jokowi Dulu dan Sekarang

Politikus Senior Boyolali Seno Gedhe Ungkap Popularitas Jokowi Dulu dan Sekarang

5 Desember 2023
Perjuangan Atlet Renang Cilik Sleman MOJOK.CO

Perjuangan Atlet Renang Cilik Sleman yang Sempat Gagal Naik Podium, Awalnya Takut Air Kini Mimpi Jadi Atlet Nasional

1 Desember 2023
Ketika Ojol Menyelamatkan Pemuda Tamatan SMA MOJOK.CO

Sering Diremehkan, Profesi Ojol Malah Menyelamatkan Pemuda Tamatan SMA

30 November 2023
Bule Bisa Keroncong? Biasa Saja, Nggak Usah Norak! MOJOK.CO

Glorifikasi Bule Main Musik Keroncong Bukti Inferiority Complex Orang Indonesia dan Masalah Laten yang Tak Kunjung Usai

1 Desember 2023
BPKH.MOJOK.CO

BPKH Siapkan Nilai Manfaat 8,2 T Penuhi Biaya Haji 1445 H/2024 M

29 November 2023
Mobil Honda Jazz Simbol Awal Kesuksesan Manusia MOJOK.CO

Mobil Honda Jazz: Simbol Awal Kesuksesan Manusia dan Sudah Saatnya Honda Membangkitkan Sang Legenda

4 Desember 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Persona
    • Seni
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Memori
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
    • Transportasi
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In