Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Liga 1 dan Liga 2 Tetap Sepak Mula Ketika WHO Sarankan Darurat Virus Corona?

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
14 Maret 2020
A A
Liga 1 Liga 2 virus corona MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Virus corona bisa menular dengan cepat di tengah kerumunan orang. Jadi, sebaiknya, Liga 1 dan Liga 2 dihentikan dulu untuk sementara waktu.

Konon, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, sudah menelepon Presiden Jokowi terkait masalah virus corona. Tedros menyarankan Jokowi untuk meningkatkan mekanisme tanggap darurat virus corona. Saran yang bijak mengingat peningkatan yang terjangkit melonjak tajam.

“Kami merekomendasikan beberapa hal yang penting dan darurat untuk menekan transmisi lokal dan mencegah penyebaran lebih luas. Salah satunya, meningkatkan mekanisme tanggap darurat termasuk deklarasi darurat nasional,” kata Tedros dikutip CNN Indonesia. WHO mengingatkan negara dengan populasi besar untuk meningkatkan kewaspadaan.

Sementara itu, beberapa universitas di Indonesia sudah mengeluarkan kebijakan untuk merespons pandemik virus corona. Kampus seperti UI, UGM, ITB, Gunadharma, STAN, Binus, Unika Atma Jaya, dan UNY sudah menetapkan perkuliahan dilakukan jarak jauh. Kita mengenalnya sebagai kuliah online.

Keadaan sudah sedemikian memprihatinkan, otoritas Liga 1 dan Liga 2 akan tetap menggelar pertandingan. Ketika tulisan ini naik, laga Persebaya vs Persipura dan Borneo FC vs Persela Lamongan sudah berjalan. Dua pertandingan itu berjalan “seperti adanya”, dengan dihadiri suporter.

Sabtu (14/03), Liga 1 masih menyimpan jadwal untuk sepak mula. Ada PSIS Semarang vs Arema, Persik vs Persiraja Banda Aceh, dan Bhayangkara vs Persija Jakarta. Untuk Minggu (15/03), lebih banyak pertandingan yang akan dimainkan. Mulai dari Bali United vs Madura United, PSM vs Barito Putera, PS TIRA-KABO vs Persita Tangerang, dan Persib Bandung vs PS Sleman.

Sementara itu, PT LIB juga masih percaya diri untuk sepak mula Liga 2 musim baru ini. Liga 2, rencananya akan sepak mula pada Sabtu (14/03) di Balikpapan. “Karena sudah gladi resik dan persiapan, saya akan sampaikan kepada Ketum PSSI (Mochamad Iriawan) untuk (pembukaan) Liga 2 di Balikpapan tetap dilaksanakan,” kata Cucu Sumantri, Direktur PT LIB, dikutip Kumparan.

PT LIB menegaskan akan menerapkan protokol yang diperlukan untuk merespons virus corona. Liga 2 akan tetap sepak mula. Dan setelah “pembukaan”, perkembangan lebih lanjut baru akan diberitakan kepada Ketum PSSI. Hmm…pokoknya jalan dulu, ya? Sudah gladi bersih, ya? OKE.

Perlu kamu ketahui, kompetisi sepak bola di Malaysia, Thailand, dan Filipina sudah diputuskan untuk rehat sebagai langkah antisipasi penularan virus corona. Sejak pandemik virus corona terjadi, anjuran untuk menjauhi atau tidak membuat kerumunan orang sudah ramai disiarkan. Penularan bisa dengan mudah terjadi di tengah kerumunan orang, misalnya di tengah suporter yang tengah menikmati kompetisi Liga 1 dan Liga 2.

Oleh sebab itu, PT LIB juga sebaiknya menghentikan Liga 1 dan Liga 2, paling tidak sampai pertengahan April. Kalau pandemik virus corona belum reda juga, jangan berpikir dua kali untuk menghentikan Liga 1 dan Liga 2 untuk musim ini. Di Inggris sudah beredar wacana untuk menghentikan liga sampai September 2020.

Beberapa hari yang lalu ada yang bilang ke saya. Kira-kira begini: “Mengontrol pandemik kayak virus corona di negara berkembang itu lebih sulit ketimbang di negara maju kayak Korea Selatan atau Italia.”

Saya sempat ragu dengan pendapat itu. Namun, melihat Liga 1 dan Liga 2 akan tetap sepak mula, kok, rasanya pendapat itu benar adanya. Bahkan, para penentu kebijakan pun sulit mengontrol akal sehat mereka.

Secara pribadi, saya juga agak “ngeri” jika misalnya Liga 1 dan Liga 2 dihentikan. Bukan soal kemarahan suporter (saya yakin suporter bisa satu kata kalau sudah menyangkut kesehatan dan nyawa manusia), tetapi soal kekuatan ekonomi orang-orang yang menggantungkan diri kepada pertandingan sepak bola Liga 1 dan Liga 2.

Mulai dari tukang parkir, pedagang asongan, sampai para panpel. Semoga, ketika nanti Liga 1 dan Liga 2 dihentikan karena pandemik virus corona, pemerintah bersama PSSI punya skema untuk orang-orang ini.

Iklan

Para pemain dengan gaji lumayan, mungkin, bisa bertahan selama beberapa bulan. Namun, biasanya, tukang parkir dan pedagang asongan berasal dari masyarakat di sekitar garis kemiskinan. Mereka butuh perhatian.

Saya menekankan hal ini karena menyaksikan betapa lambatnya pemerintah merespons virus corona. Bahkan ketika virus corona masih berstatus wabah, belum pandemik, pemerintah malah memandikan pariwisata beserta buzzer dengan kucuran dana yang besar. Skema antisipasi baru akan dibuat ketika sudah terjadi “masalah”, bahkan sampai harus digugat oleh LBH dulu. Sangat Indonesia sekali, ya.

Liga 1 dan Liga 2 adalah dua kompetisi dengan rata-rata penonton sangat besar. Bahkan, rata-rata penonton Liga 2 jauh lebih besar ketimbang divisi utama Malaysia atau Filipna. Ya kecuali buat PS Sleman yang masih diboikot BCS dan Sleman Fans, sih.

Penonton dalam jumlah ribuan pasti akan mengisi stadion-stadion. Sebuah lingkungan ideal untuk penularan virus corona. Apakah semua stadion sudah dibekali thermal scanner dan thermal gun? Saya yakin belum. Kalau secara teknologi belum siap, langkah paling bijak adalah antisipasi dengan tidak menciptakan kerumunan orang.

Terakhir, saya tidak akan lelah menulis ini:

“Sudah saatnya menghentikan semua aktivitas sepak bola global. Saya tidak akan lelah untuk mengingatkan kalau nyawa manusia itu tidak ternilai. Kamu tidak akan mati ketika tidak menonton sepak bola selama beberapa bulan. Kamu bisa “mati” kalau tertular virus corona dan tidak mendapatkan penanganan terbaik.

Hentikan dulu kebodohan orang-orang berpengaruh di sepak bola ini. Virus corona sudah menjadi pandemi. Pengaruhnya global dan belum bisa dikendalikan.”

BACA JUGA Persiapan Jika Wabah Virus Corona di Indonesia Semakin Parah atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 14 Maret 2020 oleh

Tags: coronaCOVID-19Liga 1liga 2persebayaPersibPersijavirus coronaWHO
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Z sarjana ekonomi di Undip. MOJOK.CO
Kampus

Apesnya Punya Nama Aneh “Z”: Takut Ditodong Tiba-tiba Saat Kuliah, Kini Malah Jadi Anak Emas Dosen di Undip

27 November 2025
PSIM Jogja Aku Yakin dengan Kamu MOJOK.CO
Esai

PSIM Jogja: Aku Yakin dengan Kamu

18 Februari 2025
Cerita Bonek Sidoarjo Memberi Nama Green Force untuk 4 Anaknya karena Kegilaan Cinta pada Persebaya Surabaya MOJOK.CO
Sosok

Punya Orang Tua Bonek Militan: Mewarisi “Kegilaan Cinta” pada Persebaya Sejak Dini, Umur 2 Bulan Sudah Dibiasakan Nribun

31 Agustus 2024
Stadion Tambaksari Gelora 10 November Surabaya venue AFF U-19 Penuh Kenangan Bonek dan Persebaya MOJOK.CO
Histori

Stadion Tambaksari Surabaya Saksi Banyak Peristiwa Sejak 1920 tapi Terpaksa Ditinggalkan, Mau Nostalgia pun Tak Bisa karena “Terhalang” GBT

22 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.