Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Di Punggung Irfan Jaya, Ada Kepak Sayap Patah PSS Sleman

Irfan Jaya, menjadi protagonista PSS Sleman. Memikul beban tim di pundaknya.

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
2 November 2021
A A
Di Punggung Irfan Jaya, Ada Kepak Sayap Patah PSS Sleman MOJOK.CO

Di Punggung Irfan Jaya, Ada Kepak Sayap Patah PSS Sleman MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dia yang menjaga marwah kepak sayap PSS Sleman di klasemen Liga 1. Kepada Irfan Jaya, Sleman fans bisa menjura.

Sudah agak lama saya tidak melihat ada sebuah klub yang sangat bergantung kepada satu pemain. Perkembangan sepak bola, baik dari sisi teknis maupun skema permainan, menuntut sebuah tim untuk menjadi lebih kolektif. Kini, saya menyaksikannya lagi di tubuh PSS Sleman.

Irfan Jaya bukan pemain flamboyan. Bahkan kalau memperhatikannya secara saksama di atas lapangan, pemain berusia 25 tahun itu tidak punya aura yang mendominasi. Dia seperti team player biasa. Namun, tampilan akan selalu menipu mata telanjang kita.

Kultur sepak bola Italia punya istilah protagonista. Sebuah istilah untuk menggambarkan si aktor utama. Dia yang menjadi pembeda di sebuah laga penting. Namun, tetap saja, istilah tersebut dialamatkan kepada si pembeda, bukan pembawa keajaiban.

Nah, di mata saya, Irfan Jaya sudah berada di level “pembawa keajaiban” untuk PSS Sleman. Saat ini, pemain kelahiran Kabupaten Bantaeng itu sudah mencetak enam gol. Jumlah golnya hanya kalah dari barisan striker asing; Ezechiel N’Douassel, Illija Spasojevic, dan Youssef Ezzejjari dengan catatan tujuh gol. Yah, di sepanjang sejarah Liga Indonesia, striker berdarah asing memang kerap mendominasi.

Fakta ini bisa menjadi indikator kualitas striker lokal. Ketika Irfan Jaya mampu mengganggu kenyamanan striker asing, kita langsung tahu betapa krusial keberadaannya bagi PSS Sleman.

Kepak sayap Irfan Jaya

Bagi saya pribadi, pemain berkualitas bukan mereka yang jago teknik saja. Pemain yang bakal menjadi pembeda adalah mereka yang punya mental dan fokus profesional. Mereka yang tahu bahwa tanggung jawab terbesar ada di lapangan hijau dan gangguan non-teknis cuma kentut belaka.

Irfan Jaya, yang matang bersama Persebaya Surabaya, punya mental profesional itu. Kita sama-sama tahu bahwa di dalam tubuh PSS Sleman sedang terjadi badai. Sayap Super Elang Jawa sedang disiksa. Bulu-bulu indahnya rontok oleh brengseknya situasi yang terjadi.

Tidak perlu saya jelaskan lagi, kan….

Berbagai kekacauan yang terjadi tidak membuyarkan fokus seorang Irfan Jaya. Meski PSS Sleman bermain sangat buruk, dia tahu bahwa hasil akhir yang akan selalu dicatat dalam kenangan. Enam gol yang sudah dia koleksi menjadi semacam prasasti bahwa fokusnya adalah hasil akhir. Entah pada akhirnya PSS Sleman kalah (lagi) atau menang dengan cara paling buruk.

Irfan Jaya seperti seorang pahlawan kesepian yang membawa kepak sayap PSS Sleman supaya bisa terus bertahan di kompetisi Liga 1. Jika kelak PSS Sleman bisa bertahan dan keluar dari segala kekacauan ini, saya rasa Irfan Jaya pantas diganjar kontrak seumur hidup dengan nilai kontrak biar dia saja yang mengisi.

Mempersatukan PSS Sleman

Saya jadi ingat nomor punggung yang pernah Irfan Jaya sandang ketika masih membela Persebaya Surabaya dan kini PSS Sleman. Dia mengenakan nomor punggung 41.

Ini memang nomor punggung yang dulu dianggap janggal. Namun, seiring perkembangan zaman, sudah semakin banyak pemain mengenakan nomor punggung “aneh”.

Jangan salah, ada makna luhur dari nomor punggung yang pernah disandang Irfan Jaya. Dan bagi saya, makna nomor punggung pemain dengan tinggi 162 sentimeter itu sangat dibutuhkan klub dan Sleman fans pada umumnya.

Iklan

Jadi, dalam bahasa Makassar, “angka 4” itu disebut appa’. Sementara itu, “angka 1” disebut se’re. jika digabung, menjadi appa’ se’re. Istilah ini punya makna ‘mempersatukan’. Sebuah makna mulia yang dibutuhkan skuat PSS dan Sleman fans.

Bagi skuat PSS Sleman, chaos yang terjadi pasti sangat mengganggu keharmonisan tim. Sebuah fakta yang seperti luput dipahami manajemen. Di tengah badai ini, yang bisa diandalkan para pemain adalah mereka sendiri. Pilihannya hanya bersatu demi masa depan klub ini di kompetisi tertinggi Indonesia.

Kondisi miris yang terus terjadi pasti menggerus stamina dan mental. Namun, para pemain PSS Sleman bisa menemukan penawar dahaga itu lewat kepak sayap Irfan Jaya. Dia yang selalu bisa tampil profesional di setiap laga dan TIDAK MENYULITKAN kehidupan rekan-rekannya.

Bagi Sleman fans, pilihannya juga hanya bersatu. Menyatukan fokus ke dalam satu misi, yaitu mengembalikan PSS Sleman ke “rumah besar” bernama Kabupaten Sleman. Bukan hanya pulang semata, tapi benar-benar menjadi kesayangan publik Sleman secara utuh tanpa racun di dalam klub.

Sudah lama saya tidak melihat ada satu pemain yang menjadi suara vokal sebuah tim di atas lapangan. Dia yang menjadi panutan di usia 25 tahun. Dia yang menjaga marwah PSS Sleman di klasemen Liga 1. Kepada Irfan Jaya, Sleman fans bisa menjura.

BACA JUGA PSS Sleman Disiksa Tembok Jahat yang Menutup Prambanan dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 2 November 2021 oleh

Tags: Arthur Irawanirfan jayaKlasemen Liga 1Liga 1persebayapersebaya surabayapsspss sleman
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

PSIM Jogja Aku Yakin dengan Kamu MOJOK.CO
Esai

PSIM Jogja: Aku Yakin dengan Kamu

18 Februari 2025
Cerita Bonek Sidoarjo Memberi Nama Green Force untuk 4 Anaknya karena Kegilaan Cinta pada Persebaya Surabaya MOJOK.CO
Sosok

Punya Orang Tua Bonek Militan: Mewarisi “Kegilaan Cinta” pada Persebaya Sejak Dini, Umur 2 Bulan Sudah Dibiasakan Nribun

31 Agustus 2024
Stadion Tambaksari Gelora 10 November Surabaya venue AFF U-19 Penuh Kenangan Bonek dan Persebaya MOJOK.CO
Histori

Stadion Tambaksari Surabaya Saksi Banyak Peristiwa Sejak 1920 tapi Terpaksa Ditinggalkan, Mau Nostalgia pun Tak Bisa karena “Terhalang” GBT

22 Juli 2024
Persebaya Surabaya: Brand Loyalty dan Suporter Rasa Customer MOJOK.CO
Esai

Persebaya Surabaya Wajib Menangan dan Menjadi Juara: Tentang Brand Loyalty dan Suporter Rasa Customer

18 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.