Arsenal dan Timnas Inggris Tersesat dalam Upaya Mengejar Keseimbangan? Fans Menuntut Perubahan
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Balbalan

Arsenal dan Timnas Inggris Tersesat dalam Upaya Mengejar Keseimbangan? Fans Menuntut Perubahan

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
16 November 2020
0
A A
Arsenal dan Timnas Inggris Tersesat dalam Upaya Mengejar Keseimbangan? Fans Menuntut Perubahan

Arsenal dan Timnas Inggris Tersesat dalam Upaya Mengejar Keseimbangan? Fans Menuntut Perubahan

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Kelebihan 3-4-3 membantu Arsenal memenangi dua piala di kompetisi pendek. Apakah timnas Inggris memandang kesuksesan sebagai inspirasi?

Setiap tim sepak bola di dunia ini membutuhkan keseimbangan. Baik dari cara bermain maupun komposisi skuat. Arsenal dan Mikel Arteta tengah berusaha sangat keras hanya untuk mencapai sebuah keseimnbangan. Perjuangan yang kini dilakukan Gareth Southgate bersama timnas Inggris.

Namun, nampaknya, kedua pelatih ini sedang berada di dalam sebuah “gelembung”. Arteta dan Southgate terjebak ke dalam sebuah pemahaman bahwa keseimbangan berarti pertahanan yang baik. Bukan pemikiran yang aneh, tetapi ketika skuat yang ada tidak mendukung, semuanya tidak berjalan dengan nyaman.

Ini baru soal komposisi pemain. Aspek paling penting dan sulit dilakukan adalah menerjemahkan ide keseimbangan itu menjadi sebuah cara bermain paling ideal. Konsep pertahanan terbaik bisa membantumu memenangi sesuatu juga tidak salah. Namun, untuk memenangi sesuatu, kamu harus mencetak gol lebih banyak dari lawan.

Arsenal dan timnas Inggris tengah berada dalam kebimbangan itu. Keduanya mulai sering menggunakan skema 3-4-3. Sebelumnya, baik Arsenal maupun timnas Inggris banyak menggunakan skema 4-3-3 dan 4-2-3-1.

Baca Juga:

Sosok Alison Brittain, Perempuan Pertama yang Memimpin Liga Inggris

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah

Untuk timnas Inggris, performa di Piala Dunia 2018 membuat Southgate sangat yakin dengan percobaan 3-4-3. Di Piala Dunia 2018, timnas Inggris menggunakan pendekatan 3-5-2. Skema ini memang berjalan dengan cukup baik. Ketika Southgate kembali ke 4-3-3, timnas Inggris bermain lebih baik lagi.

Masalahnya ada di komposisi pemain. Saat ini, komposisi pemain dengan timnas Inggris diisi pemain-pemain yang bermain sangat baik di skema 4-3-3. Ketika berubah ke 3-4-3 atau 3-4-2-1, mereka kesulitan menduplikasi performa yang sama.

Ada banyak sebab yang menjadi masalah besar. Pertama, ketika kalah dari Belgia, terutama di babak pertama, tidak ada pergerakan yang dinamis di antara tiga pemain depan. Harry Kane, sebagai striker, banyak turun ke bawah. Jack Grealish menjadi satu-satunya sasaran umpan di depan sebagai sumber kreativitas, sementara Mason Mount lebih kepada jembatan antar-lini.


Kedua, baik Grealish dan Mount lebih fokus kepada penciptaan. Timnas Inggris merindukan running in behind yang fasih dilakukan Raheem Sterling. Oleh sebab itu, kerja Kane menjadi sia-sia karena tidak ada pemain yang terbiasa mengisi ruang yang dia ciptakan di lini depan.

Sisi dinamis yang hilang juga dirasakan oleh Arsenal. Aubameyang yang banyak bermain dari kiri tidak memberi dampak berarti ke permainan. Dia justru lebih banyak melepas umpan silang ketimbang menjadi pemain yang menyambutnya. Lacazette bukan Kane yang jago membuka ruang, sementara Willian atau siapa saja yang bermain di kanan “terjebak” di satu sisi saja.

Masalah Arsenal dan timnas Inggris juga sama di lini tengah. Bukan masalah kemampuan individu, tetapi bagaimana pelatih menggunakan pemain yang tepat untuk dua pivot itu. Partey dan Elneny di Arsenal dan Jordan Henderson dan Declan Rice di timnas Inggris lebih condong ke gelandang sentral bahkan bertahan. Keempat pemain masih belum memberi dampak signifikan ketika menyerang.

Padahal, lini tengah yang dinamis dibutuhkan jika Arsenal dan timnas Inggris bermain dengan skema 3-4-3. Yah, setidaknya, gelandang sentral berkontribusi di penciptaan peluang, jika tidak punya atribut untuk mencetak gol. Semuanya dilakukan atas nama keseimbangan.

Mungkinkah timnas Inggris berkaca dari keseimbangan Arsenal?

Dalam sebuah wawancara, Southgate menegaskan dia masih akan mencoba skema 3-4-3. Menurutnya, skema ini akan membuat pertahanan timnas Inggris menjadi lebih baik. Terutama ketika bermain di sebuah kompetisi pendek seperti Piala Dunia, di mana pertahanan menjadi sangat krusial.

Arsenal memang sudah merasakan kelebihan skema 3-4-3. Salah satunya kemampuan tim bertahan dengan jumlah pemain lebih banyak. Kelebihan ini memberi dua keuntungan.

Pertama, Arsenal bisa bertahan dengan situasi menang jumlah pemain. Mengurangi bahaya situasi transisi bertahan di mana Arsenal banyak menderita musim lalu. Kedua, menang jumlah pemain ketika proses awal build from the back. Akses bola ke depan menjadi lebih nyaman karena opsi umpan lebih banyak.

Kelebihan dari skema 3-4-3 ini membantu Arteta langsung memenangi dua piala di awal karier kepelatihannya bersama Arsenal. Jadi, apakah Southgate memandang kesuksesan Arteta di kompetisi pendek sebagai inspirasi?

Arsenal juga sempat menjadi salah satu tim dengan pertahanan terbaik di Liga Inggris. Sayangnya, ketika unsur dinamis itu tidak konsisten terlihat, tabungan gol Arsenal juga menjadi sangat minor. Bukan hanya soal membuang banyak peluang, bahkan terkadang The Gunners tidak menciptakan situasi berbahaya di wilayah lawan.

Masalah timnas Inggris juga sama. Peluang yang didapat, praktis hanya dari dua situasi. Pertama, umpan silang yang mudah diantisipasi lawan. Kedua, tembakan dari luar kotak penalti yang tidak efektif ketika lawan menumpuk pemain.

Di beberapa tulisan sebelumnya, saya sudah menegaskan satu hal. Pertahanan yang baik memang (mungkin) akan memenangkan sebuah kompetisi. Namun, jika tidak diimbangi dengan penciptaan peluang, cepat atau lambat, pertahanan yang kokoh akan jebol juga.

Ketika situasi itu terjadi, mental pemain akan terganggu. “Buat apa saya bekerja keras di belakang, kalau mereka yang di depan tidak berdaya?”


Perbedaan perasaan ini bisa berbahaya. Yah, kita tahu, namanya saja tim. Pola pikir dan mental juga harus sama. Kalau bisa, semua lini saling melengkapi, bukan lantas menyakiti hati dengan tidak bermain baik dan ujungnya menangis karena takdir tidak sesuai prediksi.

BACA JUGA Mikel Arteta Perlu Bangun dari Mimpi Basah atau Arsenal Bakal Ejakulasi Dini Tiada Berarti dan tulisan-tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Tags: Arsenalartetagareth southgateliga inggrismikel artetatimnas inggris
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Alison Brittain Liga Inggris

Sosok Alison Brittain, Perempuan Pertama yang Memimpin Liga Inggris

27 Juli 2022
Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

12 Mei 2022
Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah MOJOK.CO

Mesut Ozil Dibeli RANS FC Milik Raffi Ahmad? Ozil Bakal Merasa Pulang ke Rumah

10 Januari 2022
Permata Serie A: Dusan Vlahovic Bisa Dibeli Arsenal di Januari 2022? MOJOK.CO

Dusan Vlahovic, Permata Serie A, Bisa Dibeli Arsenal di Januari 2022?

8 Januari 2022
Arsenal Kalah Melawan Pemain ke-12 Manchester City MOJOK.CO

Arsenal Kalah ketika Melawan Pemain ke-12 Manchester City

2 Januari 2022
Martinelli: Oase di Ladang Tandus Arsenal MOJOK.CO

Martinelli: Oase di Ladang Tandus Arsenal

19 Desember 2021
Pos Selanjutnya
doni monardo

Setelah Bagikan Masker kepada Massa Pengajian di Markas FPI, Kepala BNPB Doni Monardo Minta Maaf

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Arsenal dan Timnas Inggris Tersesat dalam Upaya Mengejar Keseimbangan? Fans Menuntut Perubahan

Arsenal dan Timnas Inggris Tersesat dalam Upaya Mengejar Keseimbangan? Fans Menuntut Perubahan

16 November 2020
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022

Terbaru

alfamart mojok.co

Karyawan Diancam UU ITE, Alfamart Tunjuk Hotman Paris sebagai Pengacara

15 Agustus 2022
Kiki Ucup: Pestapora, Lagu 2000an, hingga Musisi Reunian

Kiki Ucup: Pestapora, Lagu 2000an, hingga Musisi Reunian

15 Agustus 2022
Es Putr Pak Sumijan Lasem

Warung Es Puter Pak Sumijan Lasem: Kemewahan di Balik Uang Rp5 Ribu

15 Agustus 2022
parpol peserta pemilu mojok.co

40 Parpol Resmi Daftar Jadi Peserta Pemilu, Siapa Saja?

15 Agustus 2022
penembakan brigadir j mojok.co

Timsus Polri ke Magelang, Telusuri Pemicu Penembakan Brigadir J

15 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In