Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Menyoal Perjanjian Pranikah yang Dianggap Tak Lumrah

Audian Laili oleh Audian Laili
12 Maret 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Banyak pihak yang menganggap perjanjian pranikah perlu dilakukan oleh pasangan sebelum menikah. Namun tidak sedikit pula yang anggap hal ini mengurangi kesyakralan pernikahan.

Ketika sedang mempersiapkan pernikahan, salah satu hal krusial yang perlu dipersiapkan adalah berkas berkas pernikahannya. Hal ini menjadi penting, karena menyangkut sah maupun legal tidaknya pernikahan tersebut. Percuma saja sudah menyiapkan katering dan dekorasi yang nggak biasa. Tapi urusan yang dianggap printilan semacam ini malah terlupa.

Dalam penyusunan dokumen tersebut, salah satu topik yang kerap muncul adalah pengajuan perjanjian pranikah. Sesuai dengan namanya, ini adalah sebuah perjanjian yang dilakukan oleh pasangan sebelum mengikatkan diri dalam sebuah pernikahan.

Katanya, sih, perjanjian ini sungguh penting adanya. Lantaran untuk memperjelas harta, hak, maupun tanggung jawab sebagai pasangan suami-istri. Jadi isinya bisa mencakup tentang pembagian harta dan warisan, serta berbagai hal yang berkaitan dengan kewajiban yang diampu oleh masing-masing pihak. Selain itu, perjanjian ini juga sebagai senjata untuk berjaga-jaga…

…sebab, kita tidak pernah tahu apa yang betul-betul terjadi di masa depan, kan?

Sayangnya, budaya kita menganggap perjanjian pranikah merupakan sesuatu yang tidak lumrah terjadi. Lebih jauh lagi, ia justru memberi kesan materialistis dalam sebuah hubungan. Serta dapat melunturkan kesakralan sebuah pernikahan itu sendiri. Lantas, ia seolah menjadikan sebuah pernikahan hanya jadi semacam bisnis belaka.

Apa pun itu, tapi merumuskan perjanjian apa saja yang bakal tertuang di dalamnya, bisa dikatakan, bukan menjadi hal yang mudah. Banyak pihak yang malah nggak jadi menikah, hanya karena tidak mencapai kesepakatan dalam menyusunnya. Ini bukan sesuatu yang aneh.

Pasalnya, memang banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Adapun berusaha untuk sama-sama memberi keadilan satu sama lain. Supaya perjanjian tersebut betul-betul menjadi komitmen yang bisa disepakati dengan ikhlas bersama-sama.

Salah satu hal yang biasanya dimasukkan dalam perjanjian pranikah adalah pemisahan harta suami dan istri. Hal ini biasanya bertujuan dapat melindungi suami atau istri dari beban utang pasangan masing-masing. Dalam beberapa kasus yang pernah terjadi, ketika suami meninggal, ternyata beliau meninggalkan utang yang besar. Eh, ndilalah, istri yang nggak paham apa-apa dengan bisnis suaminya, harus menanggungnya. Ini dikarenakan, mereka tidak pernah bikin perjanjian apa pun mengenai hal ini.

Nah, jika kekuatan perjanjian pranikah ternyata bisa sampai semelindungi itu. Itu artinya, kemungkinan perjanjian ini juga dapat mencegah terjadinya perdebatan-perdebatan tidak perlu di dalam menjalin bahtera rumah tangga.

Di atas disebutkan bahwa perjanjian pranikah juga berkaitan dengan tanggung jawab yang dilekatkan oleh masing-masing pihak. Itu artinya, apakah hal-hal semacam ini juga bisa-bisa saja, dimasukkan ke dalam perjanjian pranikah? Misalnya, nih. Misalnya loh, ya….

Satu, kalau salah satu pihak selingkuh, nggak punya hak asuh anak.

Dua, kalau istri lahiran caesar, nggak boleh ada pihak keluarga yang rewel.

Tiga, istri yang masak, suami yang nyuci piring.

Iklan

Empat, istri yang nyapu rumah, suami yang ngepel.

Lima, kalau habis mandi handuknya nggak boleh ditaruh kasur.

Selain dianggap tabu dan melunturkan kesyakralan sebuah pernikahan. Perjanjian pranikah, juga dianggap sebagai kurangnya kepercayaan kita pada pasangan. Lantas, memilih bikin janji dan kesepakatan. Untuk apa? Tentu saja, supaya ada jaminan jika suatu hari terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Yak, itu memang betul sekali. Perjanjian pranikah ini, seolah-olah menunjukkan kalau kita belum percaya-percaya amat sama pasangan. Belum betul-betul bisa menerima dia dalam keadaan apa pun. Belum yakin kalau dia memang bisa setia dan bisa menjaga komitmen bersama.

Lha, kalau memang belum terlalu percaya amat sama pasangan, terus, kenapa dinikahi? Kemarin-kemarin waktu dalam masa-masa mengenal satu sama lain, ngapain? Main dakon? Apa ya nggak ngebahas tentang kesepakatan mengenai hal-hal yang sesentimentil ini?

Eh, tapi kan, sepercaya-percayanya kita pada seseorang. Bukankah kita memang tidak boleh percaya pada manusia? Apalagi kalau terlalu bersender dan menggantungkan hidup kita padanya. Soalnya, kata ibu-ibu yang duduk di sebelah saya waktu di kereta, itu namanya musyrik. *krik

Kalau saya sendiri, sih, sebetulnya masih belum kepikiran bakal bikin perjanjian pranikah apa nggak. Nantilah, kalau memang betul-betul mau nikah aja, dipikirin lagi. Tapi yang jelas, daripada susah-susah bikin perjanjian pranikah, saya lebih memilih untuk mengenal pasangan saya lebih intens dan sungguh-sungguh terlebih dulu. Supaya saya bisa mendeteksi: apakah dia punya bibit-bibit hasrat untuk berpoligami, atau nggak?

Jika ternyata ada, lebih baik, udah putusin aja~

Terakhir diperbarui pada 12 Maret 2019 oleh

Tags: masalah keuanganperjanjian pranikahpernikahansuami istri
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

Tepuk Sakinah saat bimbingan kawin bikin Gen Z takut menikah. Tapi punya pesan penting bagi calon pengantin (catin) sebelum ke jenjang pernikahan MOJOK.CO
Ragam

Terngiang-ngiang Tepuk Sakinah: Gen Z Malah Jadi Males Menikah, Tapi Manjur Juga Pas Diterapkan di Rumah Tangga

26 September 2025
Suka Duka Wedding Organizer Jogja yang Menyulap Pernikahan Jadi Cerita Tak Terlupakan
Video

Suka Duka Wedding Organizer Jogja yang Menyulap Pernikahan Jadi Cerita Tak Terlupakan

21 Juni 2025
Kapankah Saat yang Tepat untuk Putus Cinta? | Semenjana Eps. 6
Video

Kapankah Saat yang Tepat untuk Putus Cinta? | Semenjana Eps. 6

3 Maret 2025
Menentukan Waktu yang Tepat untuk Menikah | Semenjana Eps. 4
Video

Menentukan Waktu yang Tepat untuk Menikah | Semenjana Eps. 4

24 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.