MOJOK.CO – Sebuah pengingat dan tamparan bagi kita-kita semua yang masih bergelar sebagai netizen Indonesia: Tolonglah, jempol sama otak diajak kerja sama yang bener!
Nama Enzo Zenz Allie mendadak ramai diperbincangkan oleh netizen Indonesia. Saya, yang hiburannya tiap hari adalah menonton Tonight Show-nya Vincent dan Desta di YouTube, paling mentok cuma tahu nama Enzy—salah satu host di acara tadi. Tapi, Enzo? Siapa dia? Apakah dia ada hubungannya sama Enzy?
Biar singkat aja: Ternyata nggak ada. Enzo bukan siapa-siapanya Enzy, meski keduanya berdarah campuran. Enzo yang kita bicarakan adalah pemuda berdarah campuran Prancis-Indonesia dan baru berusia 18 tahun.
Masih muda. Masih belum dihajar quarter life crisis yang jahat dan menyebalkan.
Nama Enzo disorot karena keberhasilannya lolos seleksi Taruna Akademi Militer (Akmil) dan sekarang telah mulai menempuh pendidikan. Meski bukan berdarah Indonesia murni kayak kita yang muka njawani ini, TNI telah mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya tidak akan mendiskriminasi siapa pun. Yang terpenting, untuk masuk Akmil, TNI akan menerima WNI yang memenuhi seluruh syarat.
Yang tidak Enzo ketahui, terlepas dari kegembiraan pribadinya berhasil masuk Akmil, dirinya sesungguhnya adalah racikan tepat bagi sepercik kepopuleran di antara netizen Indonesia.
A-apa maksudnya?
Ingat-ingat lagi saja: Enzo adalah WNI yang punya darah Prancis. Di Indonesia, apa-apa saja yang berasal dari luar negeri pasti terlihat lebih seksi. Menikah dengan bule saja disebut “memperbaiki keturunan”, seakan-akan, secara fisik, kita semua jauh lebih rendah di bawah mereka.
Selain itu, Enzo punya kemampuan bahasa yang baik. Ia tentu berbicara bahasa Indonesia, sekaligus bahasa Prancis. Bonusnya, Enzo juga mampu bicara bahasa Inggris dan…
…bahasa Arab. Oh, tentu saja dia disebut pandai ngaji dan punya kemampuan agama yang baik.
Wah, wah, wah, kapan lagi ya kan ada cowok bule, cinta Indonesia, fasih berbahasa Arab, dan pandai ngaji??? Ini adalah bukti bahwa cowok yang “fix idaman banget” versi netizen Indonesia itu nyata adanya!!!!1!!1!!!!
Enzo dipuji-puji. Ia tampak begitu cemerlang dan soleh. Incaran nomor satu. Potret lelaki idaman. Pacar nasional. Ah, pokoknya, mendadak, Nicholas Saputra seperti terlupakan netizen. Tapi kalau saya sih nggak akan pernah ngelupain Muhammad Tulus.
Tapi sepertinya, bukan cuma Nicholas Saputra yang dilupakan netizen Indonesia—akal sehat juga.
Netizen Indonesia—mungkin bahkan termasuk kamu—bertingkah seperti orang yang jatuh cinta: Labil dan bodoh. Baru saja sekarang memuji-muji Enzo yang bule, tampan, tegap, dan pandai mengaji, eeeh siangan dikit udah berubah haluan: Beberapa orang berbalik menyerang Enzo karena dinilai condong ke HTI dan mendukung 212.
Pujian seperti ditarik. Foto-foto Enzo langsung dihapus. Foto Nicholas Saputra kembali dipasang jadi wallpaper hape. Tapi, tetap, Muhammad Tulus selalu di hati.
Sampai sini, kamu ketawa nggak?
Saya beri contoh yang lebih bikin saya geleng-geleng kepala. Setelah pemadaman listrik di Jabodetabek dan sebagian Jawa beberapa hari lalu, caci maki untuk PLN berdatangan. Kira-kira, di lini masa saya, ada 10 ribu orang yang mengeluh (padahal followers-nya aja nggak sampai segitu, wkwk). Presiden Jokowi juga dikabarkan mendatangi kantor PLN dan menegur petingginya.
Tapi, coba tebak: Beberapa saat kemudian, media sosial malah ramai dengan tagar #TerimaKasihPLN dari netizen Indonesia itu sendiri. Mendadak, banyak foto petugas PLN di atas tiang listrik, lengkap dengan narasi-narasi menyentuh hati. Pekerjaan yang diromantisisasi. Pokoknya, kalau baca, kamu pasti jadi pengin komen: “Siapa yang naruh bawang di sini???”
Mendadak, keluh kesah pun dilupakan. Segampang itu.
Ah, dasar netizen Indonesia. Sebentar marah, sebentar sayang. Sebentar muji-muji, sebentar ngehina-hina. Sebentar inget, sebentar lupa.
Monmaap nih ya, Net, tapi kalau mau bales dendam sama mantan atau gebetan yang kurang ajar dan hobi nge-ghosting, nggak gitu caranya, Zheyeeeng~