Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Ekspresi Privat Miftahul Jannah dan Khabib Nurmagomedov di Ruang Publik

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
9 Oktober 2018
A A
ekspresi miftahul jannah dan khabib
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Miftahul Jannah dan Khabib Nurmagomedov menunjukkan ekspresi yang berbeda ketika ranah privat mereka berbenturan dengan ruang publik.

Tidak sampai satu minggu, dua atlet menunjukkan ekspresi yang berbeda ketika salah satu hal privat mereka “diusik” dan berbenturan dengan ruang publik. Miftahul Jannah dan Khabib Nurmagomedov menunjukkan dua ekspresi yang berbeda, namun punya muatan makna yang mirip, yaitu membela kepercayaan masing-masing.

Keduanya adalah atlet beragama Islam. Miftahul Jannah bertanding di Asian Para Games 2018, sementara itu, Khabib bertanding di Ultimate Fighting Championship.

Miftahul Jannah bertanding di cabang olahraga blind judo kelas 52 kilogram. Sebetulnya, pejudo puteri asal Aceh tersebut dijadwalkan bertanding dengan pejudo asal Mongolia, Oyun Gantulga. Namun, sebelum bertanding, terjadi sedikit salah komunikasi yang membuat Jannah menolak bertanding melawan Oyun.

Sebelum naik ke gelanggang, wasit mengingatkan Miftahul Jannah untuk melepas jilbab yang ia kenakan. Pejudo asal Aceh tersebut merasa larangan itu bertentangan dengan keyakinannya. Oleh sebab itu, ketimbang melepas jilbab, Jannah memilih tidak bertanding. Apakah larangan wasit ini merupakan bentuk diskriminasi agama?

Tentu saja tidak. Wasit mengingatkan Miftahul Jannah karena memang sudah mengukuti aturan keselamatan di blind judo internasional yang sudah disepakati. Setiap pejudo harus bertanding tanpa penutup kepala. Ketimbang menunjukkan aurat dan tidak sesuai dengan keyakinan, Jannah menerima keputusan diskualifikasi.

“Ini memang aturan dari judo internasional, alasannya karena ditakutkan pada saat main bawah (newasa), akan ketarik dari lawannya yang bisa menyebabkan tercekik. Kami sebenarnya sudah mencoba memberikan pengetian agar diam au melepas jilbab pada saat hanya bertanding setelah itu dipasang lagi, akan tetapi dia tidak mau.” terang Ahmad Bahar, Penanggung Jawab Tim Judo Indonesia.

Beda Miftahul Jannah, beda Khabib Nurmagomedov. Petarung UFC tersebut lepas kontrol setelah duel dengan Conor McGregor di laga perebutan sabuk juara kelas ringan UFC yang digelar di Las Vegas. Selepas mengalahkan McGregor, Khabib melompat pagar oktagon dan menyerang staf dari Conor McGregor.

Suasana panas laga Khabib vs McGregor sebetulnya sudah terasa sejak April 2018 yang lalu. Bulan April, McGregor terbukti menyerang bus tim Khabib di Kota New York. Bulan Juli, setelah persidangan, McGregot terbukti bersalah. Namun, petarung dari Irlandia tersebut lolos dari hukuman penjara.

Menjelang laga Sabtu (6/10) yang lalu, McGregor menyerang keluarga dan tim Khabib secara verbal. Lewat Instagram pribadinya, McGregor menyebut ayah Khabib sebagai seorang pengecut dan suka bersembunyi di balik respect yang palsu.

Mundur ke belakang, bulan September 2017, McGregor menyodorkan whiskey produksi dirinya sendiri kepada Khabib. Ia seperti sedikit memaksa dan membuat Khabib tidak nyaman. Sebagai seorang muslim yang taat, petarung asal Rusia tersebut menolak tawaran whiskey tersebut.

Serangan verbal dari McGregor masih berlanjut ketika ia menyebut manajer dari Khabib sebagai seorang “teroris”. Suasana sudah sangat panas sebelum keduanya berhadap-hadapan di dalam oktagon. Emosi yang dipendam itu meledak juga ketika McGregor kalah dengan teknik submission.

Ketika wasit memisahkan kedua petarung, Khabib melompati pagar oktagon dan menyerang staf McGregor. Ketika terjadi kericuhan di luar oktagon, dua staf Khabib masuk ke oktagon dan menghajar McGregor sebagai bentuk kekesalan yang sudah dipendam. Ketika ranah yang begitu privat diganggu, manusia bisa menjadi sangat buas.

Ekspresi Miftahul Jannah dan Khabib punya makna yang sama, yaitu penghormatan keduanya akan agama. Jannah memilih tidak mau berkonfrontasi dengan ngotot mengenakan jilbab ketika masuk ke gelanggang. Bahkan, ia mengorbankan karier internasionalnya. Jannah menyebutnya, “Saya punya prinsip tak mau dipandang terbaik di mata dunia, tapi di mata Allah.”

Iklan

Untuk Khabib, ketika ranah privatnya diusik, ia lepas kendali. Ekspresinya sangat tegas: marah!

Dunia olahraga memang sebuah ranah di mana ekspresi privat sangat rentan berbenturan dengan ranah publik. Franck Ribery, pemain Bayern Munchen beragama Islam misalnya, enggan merayakan gelar juara dengan minum bir seperti rekan-rekannya. Mesut Ozil, ketika berseragam Real Madrid, pernah mengamuk dan mengejar David Villa, pemain Barcelona, yang dicurigai sudah menghina agama Islam.

Bagi kasus Khabib, persaingan yang terjadi, membuat seorang atlet tak punya kontrol dan menyerang ranah privat seseorang. Bagi Miftahul Jannah, ranah privatnya tidak kompatibel dengan aturan blind judo internasional.

Sungguh sulit menemukan jalan tengah apabila ranah privat diusik. Hal yang sangat pribadi, apalagi yang “dekat dengan Tuhan”, bagi sebagian orang, hukumnya tidak bisa ditawar. Akan ada yang dikorbankan, ada yang perlu dilepaskan demi mempertahankan kepercayaan. Jika tidak terkontrol, benturan itu bisa merusak. Semuanya kembali ke hati masing-masing manusia.

Terakhir diperbarui pada 9 Oktober 2018 oleh

Tags: Asian Para Games 2018Conor McGregorKhabibMiftahul JannahUFC
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

sok jago, maskulinitas.MOJOK.CO
Ragam

Laki-Laki yang Sok Jago Itu Pada Dasarnya Cuma Insecure, Maskulinitas Rapuh dan Butuh Pengakuan

24 September 2025
Islam yang Saya Kenal di Tengah Percakapan Khabib Nurmagomedov dan Sir Alex Ferguson MOJOK.CO
Pojokan

Islam yang Saya Kenal di Tengah Percakapan Khabib Nurmagomedov dan Sir Alex Ferguson

5 Oktober 2021
List

Serba-Serbi Asian Para Games 2018, dari Momo Hingga Tiket Gratis

11 Oktober 2018
tinju
Esai

Conor McGregor Hina Agama Khabib Nurmagomedov itu Murni Strategi Dagang

11 Oktober 2018
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.