Saya adalah seorang perempuan lulusan sarjana psikologi dari sebuah universitas yang ada di Semarang. Ketika lulus kuliah, saya sudah merencanakan akan mendaftar bekerja di mana saja dan akan melanjutkan pendidikan di mana.
Pada kenyataannya, kenyataan menampar saya. Kenyataan yang saya terima terhadap hidup saya berbanding terbalik dengan apa yang saya cita-citakan.Â
Sampai saat ini, saya belum mendapatkan pekerjaan karena banyak hal. Mulai dari persyaratan pekerjaan yang semakin di luar nalar, hingga kuasa orang dalam yang begitu besar. Mendapati berbagai hal tersebut membuat saya bimbang.Â
Di satu sisi, sebagai seorang sarjana, saya ingin bekerja dengan layak di ruangan ber AC, mendapatkan gaji di atas UMR, hingga mendapatkan posisi yang sesuai dengan jurusan saya. Namun kembali lagi, itu hanyalah sebuah angan-angan yang sampai saat ini belum terjadi di hidup saya.Â
Suatu ketika saya pernah berfikir, apa yang membedakan saya dengan orang lain. Mereka bekerja, saya tidak. Di saat orang lain sudah mendapatkan apa yang mereka mau, saya tetap berada di posisi yang sulit ini.
Apakah dari segi ibadah saya kurang khusyuk, ataukah saya kurang pintar daripada mereka, ataukah relasi saya kurang luas atau ada hal lain yang mendasari itu. Seringkali saya iri melihat keberhasilan mereka.Â
Baca halaman selanjutnya…
Omongan tetangga yang menyakitkan sarjana psikologi