Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Ulasan Smokol

Mampir Madiun, Jangan Lupa ke Nasi Jotos Lek Man

Muchamad Iwan Rahadi oleh Muchamad Iwan Rahadi
13 Juni 2017
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Teman-teman sekalian, perkenalkan, ini nasi jotos, salah satu makanan khas Madiun dan sekitarnya.

Walau lebih tepat disebut nasi bungkus khas Madiun, nasi ini bukanlah nasi yang dibungkus untuk dibawa pulang dan dimakan di rumah. Nasi jotos sejak permulaan pembuatannya memang diniatkan untuk disajikan dengan cara dibungkus. Mau dimakan di tempat, mau dibawa pulang, mau dimakan di kos, bahkan mau dimakan di Planet Namec, penyajiannya sama, tetap dibungkus. Sejenis dengan nasi jotos, beberapa hidangan nasi yang penyajiannya dikodratkan untuk dibungkus, antara lain nasi kucing (Yogya, Semarang, Solo), nasi banting (Malang), nasi gegog (Ponorogo, Trenggalek).

Elemen pembentuk nasi jotos sebenarnya sederhana. Elemen utamanya yang pasti adalah nasi. Porsi dari nasi ini sesuai namanya, yakni sebesar jotos atau tinju atau kepal tangan orang dewasa. Elemen pendampingnya adalah telur dadar, tempe tahu, mi atau bihun, dan sambal.

Penggemar nasi jotos datang dari semua kalangan. Multikasta (mulai dari yang tabungannya Tahapan BCA sampai Simpedes BRI ), multiagama (teis, ateis, hingga yang tidak bisa membedakan antara teis dan tesis), multikultur, multiunivers (jika dunia paralel itu benar adanya seperti dalam cerita DC Comics, maka diri saya di dunia mana pun pastilah juga penggemar nasi jotos, hakulyakin).

Dengan elemen pembentuk yang sangat sederhana, lantas apa yang membuat nasi jotos ini populer?

Jawabnya: tidak bisa dipukul rata. Sebab, masing-masing vendor punya ciri khas.

Ada yang menyajikan nasi jotos dengan dibungkus daun pisang, yang makin menambah cita rasa. Ada yang membungkusnya mendadak sehingga nasi jotos terpelihara kehangatannya. Atau seperti yang dilakukan oleh Lek Man, warung nasi jotos langganan dan favorit saya berikut ini.

Warung nasi jotos Lek Man tidak membungkus nasinya dengan daun pisang ataupun dibungkus mendadak. Nasinya hanya dibungkus kertas minyak cokelat, sesimpel itu. Tapi, Lek Man mempunyai cara tersendiri yang membuatnya menjadi salah satu warung yang diperhitungkan dalam persaingan global, yaitu menyediakan sambal teri yang luar biasa nikmat di samping sambal default yang ada di dalam nasi jotosnya.

Sambal teri Lek Man ini mempunyai rasa yang sangat khas. Sedikit aroma terasi makin menambah cita rasa. Mungkin kalau Chef Juna mencicip sambal teri ini, dia akan memberi penilaian seperti ini,

“Sambal teri kamu cukup konsisten ya dari hari ke hari, baik dari rasa maupun jumlah terinya.”

Lek Man cukup cerdas. Ikan teri selain harganya murah, nilai gizinya juga tinggi. Tiap 100 gram ikan teri terkandung energi sebesar 74 kilokalori, protein 10,3 gram, karbohidrat 4,1 gram, lemak 1,4 gram, kalsium 972 miligram, fosfor 253 miligram, zat besi 3,9 miligram, vitamin A sebanyak 42 IU, vitamin B1 0,24 miligram (data hasil googling, tentu saja).

Jadi selain menyediakan cita rasa yang enak, Lek Man juga memperhatikan aspek gizi bagi para pelanggannya. Dan satu lagi, Lek Man menyelamatkan para pelanggannya dari hukuman. Ingat bahwa Bu Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan pernah berpesan, “Yang tidak makan ikan, saya tenggelamkan!”

Sebagaimana warung nasi jotos lainnya, Lek Man juga menyediakan lauk pendamping seperti gorengan (tempe, tahu isi, bakwan jagung, ote-ote), sate telur puyuh, sate usus, jeroan, kepala ayam, dan sayap ayam. Sebagaimana kewajaran sosial, juga ia sediakan minuman sebangsa kopi, teh, dan macam-macam minuman sachet.

Salah satu kombinasi yang layak dicoba adalah  nasi jotos x sambel teri x tempe kepleh hangat. Tempe kepleh ini semacam tempe mendoan, tapi adonan pembungkusnya lebih tipis dan tempenya digoreng setengah matang, jadi masih lentur sehingga dinamakan tempe kepleh. Sudah terbayang kan nikmatnya tempe yang aroma dan tekstur kedelainya masih terasa, di-mix dengan sambal teri, dimakan bareng nasi jotos, didampingi kopi hitam?

Iklan

***

Awal perkenalan saya dengan nasi jotos Lek Man terjadi waktu saya masuk Madiun tahun 2004. Sewajarnya anak kos, untuk urusan kuliner, yang dicari adalah yang rasanya enak. Harga bukan masalah, yang penting murah. Dan voilà, ketemulah nasi jotos ini.

Bagi masyarakat Madiun, warung nasi jotos Lek Man lebih dari warung, ia juga tempat kongkow. Dengan kopi dan nasi yang harganya sangat murah (di bawah lima ribu per bungkus pada 2017), tidak heran warung nasi jotos Lek Man menjadi tempat berkumpul segala kalangan.

Meskipun tidak mempunyai fasilitas layaknya meeting room hotel, warung Lek Man bisa menjadi tempat rapat yang cukup memadai bagi para sales rokok dan tukang kredit keliling. Di lain waktu ia bisa menjadi lokasi diskusi para politisi amatir meskipun tanpa adanya moderator. Pernah juga menjadi TKP saling bully antarpendukung kesebelasan walau lebih sering menjadi lokasi COD jual beli apa pun: mulai properti sampai jenglot.

Lek Man memberikan bukti kepada kita bahwa hidangan yang sederhana dan merakyat bisa mempersatukan elemen-elemen masyarakat yang berbeda. Satu-satunya hal yang mereka ingat ketika berada di sana ialah mereka punya satu kesamaan, sama-sama penikmat nasi jotos. Satu kesamaan itu sudah cukup untuk menghapus perbedaan yang ada.

Terima kasih, Lek Man, tetaplah menyajikan kami secuil kenikmatan duniawi berupa nasi jotos dan suasana guyub ini.

Warung nasi jotos Lek Man hanya buka pukul 07.30—14.30. Bagi yang sedang jalan-jalan ke Madiun dan hendak mampir, lokasinya ada di perempatan Jalan D. I. Panjaitan, depan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Madiun. Warungnya kecil sih meskipun tidak terlalu besar.

Terakhir diperbarui pada 27 November 2018 oleh

Tags: Kulinerlek manmadiunnasi bungkusnasi jotos
Muchamad Iwan Rahadi

Muchamad Iwan Rahadi

Artikel Terkait

Gara-gara Kakek dari India, buka nasi biryani MOJOK.CO
Kuliner

Gara-gara Kakek dari India, Suami Istri Buka Rumah Makan Nasi Biryani di Jogja

9 September 2025
3 Dosa Penjual Gudeg yang Merusak Rasa dan Bikin Wisatawan Kapok Kulineran di Jogja Mojok.co
Pojokan

3 Dosa Penjual Gudeg yang Merusak Rasa dan Bikin Wisatawan Kapok Kulineran di Jogja

18 Agustus 2025
Madiun Kota Pendekar tapi ulah PSHT bikin malu. MOJOK.CO
Ragam

Derita Orang Madiun, Mau Sombong ke Daerah Lain tapi Kena Cap Jelek karena Ulah PSHT hingga Dicap Sarang PKI

28 Juli 2025
Kukuh Prasetya: Merangkai Nada dari Hidup yang Biasa-Biasa Saja
Video

Kukuh Kudamai Pencipta Lagu Mendung Tanpo Udan Berbagi Perjalanan Hidupnya Menjadi Aktor dan Musisi

24 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.