Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Ulasan Smokol

Kartasura Boleh Terlupakan, Kulinernya Jangan

Adelia Mendez oleh Adelia Mendez
10 Juli 2017
A A
kartasura mojok

kartasura mojok

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Antara Solo dan Yogya ada kota kecil yang hampir terlupakan. Kartasura namanya, kota cikal bakal lahirnya Solo yang diawali dari pecahnya Kerajaan Mataram karena perang saudara. Di wilayah yang terjepit dua nama besar ini sesungguhnya tersimpan beragam makanan enak.

Pertama adalah nasi liwet. Makanan ini disajikan pedagang yang umumnya mangkal saban dini hari hingga subuh. Wujudnya berupa nasi gurih disiram sayur labu siam pedas, ditambah dengan suwiran lembut ayam kampung. Bagi yang suka, bisa meminta tambahan tulang ayam kepada penjualnya.

Nasi liwet dimakan dengan cara dipincuk alias dibungkus dengan daun pisang. Pagi-pagi menyantap perpaduan pedas, manis, dan gurih ini menjadi lebih lengkap dengan pendamping the nasgitel alias teh tubruk panas, legi (manis), dan kentel (kental). Sedaaap.

Di perempatan jalan Kartasura—Solo, penjual nasi liwet berjejer. Makan di tempat ini terkadang mengingatkan saya pada masa-masa Reformasi. Persis di perempatan ini, toko-toko terbakar dan dijarah, asap di mana-mana, dan sejumlah bangunan memasang tulisan “dudu wong cino” (bukan orang Tionghoa) atau “pribumi asli” supaya bangunan itu tidak menjadi sasaran kerusuhan.

Sedih kalau ingat itu. Zaman lagi sulit-sulitnya, makan rasanya tidak seenak saat ini. Itu masa ketika saya pernah makan dengan “lauk” penyedap rasa saja. Atau makan hanya dengan kerupuk dan kecap, saking parahnya krisis. Bangunan yang terbakar waktu itu kini telah direnovasi, sedangkan toko peninggalan masa itu hanya tersisa dua, lainnya telah berganti nama. Sebuah bioskop tak jauh dari lokasi nasi liwet bahkan sudah menjadi counter hape.

Masih di deretan perempatan Kartasura, menu lain yang juga muncul hanya pagi hari adalah soto. Kuahnya bening, variannya beragam. Dari soto daging, soto ayam, soto babat, soto kikil, soto uritan, dan sebagainya. Masing-masing soto punya cirinya sendiri.

Sebagaimana soto di Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang dicari-cari selain sotonya sendiri adalah pendamping si soto. Kamu bisa memilih sate ayam, sate telur, tahu petis, tahu goreng, tahu isi, perkedel, risoles. Dan jangan lupa kerupuknya.

Tapi, apa pun makannya, apa pun kudapan yang diembat, minumnya cuma dua jenis: teh atau jeruk. Ya adanya cuma itu. walau di beberapa warung tertentu ada yang menyediakan wedang asem atau beras kencur.

Untuk makan siang di kota ini, menu favorit pelancong adalah bebek goreng. Kalau di pinggir jalan Anda dapati gambar bebek berjejer-jejer, artinya sama dengan selamat datang di Kartasura. Bebek Goreng H. Slamet yang terkenal itu termasuk kuliner yang berasal dari kota ini.

Bebeknya mungkin biasa saja. Yang luar biasa adalah sambalnya. Sambal korek yang dibuat dari ulekan cabai rawit, garam, bawang putih, disiram dengan minyak panas bekas menggoreng bebek.

Bebek goreng sambal korek biasa dimakan dengan lalapan daun pepaya. Fungsinya mirip acar bawang pada hidangan kambing, yakni mengimbangi kenaikan kolesterol. Ada cara asyik melahap daun pepaya bagi yang nggak doyan. Sambal dan potongan daging bebek dibungkus daun pepaya kemudian digulung seperti sushi. Bisa langsung dimakan atau ditambah nasi panas. Dijamin enak. Pahitnya daun pepaya tersamarkan.

Habis melahap bebek, jangan lupakan hidangan penutup, biar kayak priayi. Dessert ala Kartasura adalah pis kopyor yang berbahan roti tawar dan kopyor. Di bulan puasa, menu ini adalah andalan lain selain kolak, es buah, dan es degan.

Iklan

Yang menarik, kopyor adalah bahan makanan lawas yang sebenarnya buah “cacat”. Kopyor adalah daging kelapa yang hancur karena gagal menempel pada batok, sehingga tidak bisa menjadi kelapa muda pada umumnya. Dalam ajaran Jawa ataupun Islam, memang diajarkan bahwa semua hal bermanfaat, termasuk tumbuhan cacat ini.

Pis atau kependekan dari kata pipis berarti ‘lembut’. Dinamai demikian karena begitu lembutnya si kopyor. Pis kopyor berisi pisang, kelapa, dan roti tawar dalam kuah santan yang dikukus dengan daun pisang. Daun pisang kemudian membekas pada pis kopyor, memberi tambahan aroma dan rasa. Menu ini bisa dimakan panas atau dingin layaknya shower hotel. Sama-sama enak, sama-sama manis.

Terakhir diperbarui pada 10 Juli 2017 oleh

Tags: bebek gorengkartasuraKulinernasi liwetpis kopyorsoto bening
Adelia Mendez

Adelia Mendez

Artikel Terkait

Gara-gara Kakek dari India, buka nasi biryani MOJOK.CO
Kuliner

Gara-gara Kakek dari India, Suami Istri Buka Rumah Makan Nasi Biryani di Jogja

9 September 2025
3 Dosa Penjual Gudeg yang Merusak Rasa dan Bikin Wisatawan Kapok Kulineran di Jogja Mojok.co
Pojokan

3 Dosa Penjual Gudeg yang Merusak Rasa dan Bikin Wisatawan Kapok Kulineran di Jogja

18 Agustus 2025
Tongseng enthog Pak Badi Kudus, kuliner enak dari Kudus.
Kuliner

Tongseng Enthog Pak Badi Kudus, Kuliner Warisan Bapak untuk Anak yang Suka Touring

13 Mei 2025
Berpaling dari Bebek Carok ke Bebek Bagir Jogja MOJOK.CO
Kuliner

“Berpaling” dari Bebek Carok ke Bebek Bagir Jogja, Harga dan Enaknya Sama tapi Kepuasan Beda

18 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Lagu Sendu yang Mengiringi Banjir Bandang Sumatera Barat MOJOK.CO

Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat

6 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.