Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Ulasan Musique

Demi PSS Sleman, Siti Badriah dan Didi Kempot Diboyong ke Tribun

Andhika Gilang oleh Andhika Gilang
4 Juli 2017
A A
koplo mojok

koplo mojok

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Beberapa hari yang lalu Yamadipati Seno menyarankan dua lagu alternatif selain selawat untuk dinyanyikan di tribun stadion “supaya para kafirun bisa ikut bernyanyi”. Salah satunya adalah lagu koplo.

Kepadanya saya mau bilang: “Mas, lagu koplo itu sudah masuk stadion dari kemarin-kemarin. Situ ke mana aja?” Mungkin chef @arsenalskitchen ini terlalu sibuk twitwor sampai abai pada fakta terang seperti itu.

Tapi saya maklum, blio ini kan tinggal di Baciro yang bisa dibilang pusatnya Brajamusti, jadi selain pendukung Arsenal, blio juga penggemar PSIM (Persatuan Sepak Bola Indonesia Mataram) Yogyakarta. Wajar blio tidak tahu lagu koplo sudah bergema di stadion, dinyanyikan para Sleman Fans di Stadion Maguwoharjo, stadion rival si Biru Mataram.

Walaupun Sleman Fans ini kelihatannya suka ngitaly, jangan salah, masih ada kearifan lokal dalam lagu-lagu mereka, terutama dari kelompok BCS (Brigata Curva Sud). Inilah proses yang dinamakan “glokalisasi” kalau kata Richard Giulianotti dan Roland Robertson dalam “The Globalization of Football: A Study in the Glocalization of the ‘Serious Life’”.

Menurut Giulianotti dan Robertson, glokalisasi adalah fenomena perpaduan kebutuhan, nilai, dan budaya lokal yang sekaligus tidak tertinggal dari budaya global. Gabungan antara kultur ultras Eropa yang garang dengan kehidupan orang gunung ala Sleman akhirnya melahirkan ultras yang ngitaly tapi tetap ndeso. Inilah yang membuat lagu-lagu koplo orang gunung tadi berdamping dengan kultur suporter londo.

Empat lagu di bawah ini adalah contoh lagu koplo yang digubah sedemikian rupa untuk mendukung PSS Sleman.

“Cinta Tak Terbatas Waktu”, Deddy Dores

Lagu ini enak betul didengar, sampai bisa buat joget-joget di atas tribun. Tapi saya tidak begitu yakin lagu ini gubahan langsung dari versi aslinya mengingat ada frasa “oa … oe …” di akhir lagu. Mungkin ini lebih mirip versinya NDX AKA.

Aku cinta PSS-ku tak terbatas waktu

Tak ‘kan ada selain dirimu

Ooo … ooo … ooo …

Cinta yang telah kita bina

Pahit manis bersama

Demi PSS super elang Jawa

Iklan

Oa … oe …

Lagu ini menceritakan besarnya cinta yang melahirkan tekad suporter untuk selalu mendukung kebanggaannya sebagaimana Naruto pad tekad ninjanya. Memang tercium aroma gombal pada lagu ini. Saya kira juga tidak banyak yang benar-benar meresapi lagu ini terutama baris kedua dan kelima. Sedikit sekali yang mau merasakan pahit bersama. Kalau timnya lagi bobrok ya tinggal cari tim lain yang lebih bagus. Hehe.

“Tak Ingin Sendiri”, Dian Piesesha

Lagu kedua ini cukup tua. Saat lagu ini diciptakan, PSS (Persatuan Sepak Bola Sleman) baru berumur 8 tahun. BCS dan Slemania baru berbentuk embrio. Terima kasih untuk band bernama Neckemic yang sudah menyelami masa lalu untuk menggubah lagu ini.

Malam ini tak mungkin kamu sendiri

Bernyanyi ku ‘kan bersama semangatmu

Lantang nyanyian ‘kan selalu kau rasa

Kau ingin kau menang

Sebenarnya ada tiga bait yang digubah, tapi saya berikan bait terakhirnya saja biar nggak kepanjangan. Pokoknya dua bait awal isinya betul-betul manis. Janji setia untuk mendukung, kerelaan hati untuk berkorban, sampai memohon agar diizinkan untuk mencintai.

Tapi, lihat baris terakhir, di balik janji manis yang sudah diucapkan ada udang di balik batu. Tidak bisa dimungkiri semua suporter tabiatnya memang seperti itu, penginnya cuma lihat timnya menang. Hih, memang sulit menemukan cinta yang tulus di era sekarang.

“Brondong Tua”, Siti Badriah

La la la la la la la

La la la la la la la la

La la la la la la la

La la la la la la la la la la la la

Ya gitu lagunya. Nggak ada yang bisa dibahas. Kalau ngotot ingin tahu lagunya, cukup nyanyikan dengan nada lagu aslinya. Lagu aslinya bisa cari di YouTube. Kalau sudah bisa menyanyikan tanpa harus cari nada lagu aslinya, berarti sampean penggemar koplo sejati. Saya bangga sama sampean.

“Suket Teki”, Didi Kempot

Lagu terakhir berasal dari legenda campursari asal Solo. Dengan tambahan “oa … oe …” setelah baris terakhir, sudah cukuplah membuat lagu ini beraliran koplo.

Wong salah ora gelem ngaku salah (orang salah nggak mau ngaku salah)

Suwe-suwe sopo wong e sing betah (lama-lama siapa yang betah)

Mripatku uwis ngerti sak nyatane (mataku sudah mengerti yang sesungguhnya)

Kowe selak golek menangmu dewe (kamu keburu ingin menang sendiri)

Tak tandur pari jebul tukule malah suket teki (kutanama padi yang tumbuh kok rumput teki)

Oa … oe …

Lagu ini jarang dinyanyikan, tetapi sekali dinyanyikan akan terlihat bahwa suporter PSS betul-betul cerdas. Kecerdasannya tak hanya mendekam dalam kampus yang memang menjamur di Sleman, tapi juga dibawa ke dalam stadion.

Kebanyakan suporter biasa menggunakan umpatan untuk menyerang pemain lawan. Di Sleman, selain umpatan lagu ini juga dipakai untuk menyindir pemain lawan. Saat pemain lawan melakukan protes terhadap keputusan wasit, lagu ini akan dinyanyikan dengan mengumpamakan pemain lawan sebagai “wong salah sing ora gelem ngaku salah”.

Begitulah kira-kira beberapa lagu koplo yang sudah tidak asing terdengar di Stadion Maguwoharjo. Lagu-lagu tersebutlah yang menandakan bahwa selain mengusung budaya ultras dari Negeri Pizza, Sleman Fans juga tidak kehilangan karakter ndeso-nya.

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: bcsdeddy doresdian pieseshaDidi Kempotpsimpss slemanSepak Bolasiti badriahslemania
Andhika Gilang

Andhika Gilang

Artikel Terkait

Aksi Joyce Beatricia Adana Putri Bintang, pemain tengah tim KU 10 SDN Cemara Dua di ajang MilkLife Soccer Challenge Solo Seri 1 2025 yang berlangsung di Lapangan Kota Barat, Sabtu (1/11) MOJOK.CO
Olah Raga

1.736 Siswi dari 92 Sekolah di Solo Raya Ikuti MilkLife Soccer Challenge Seri 1

1 November 2025
Orang yang Kasar pas Main Mini Soccer Baiknya Memang Dipegangin Kepalanya Bareng-bareng, Lalu Dijedotin ke Gapura 182 Kali
Pojokan

Orang yang Kasar pas Main Mini Soccer Baiknya Memang Dipegangin Kepalanya Bareng-bareng, lalu Dijedotin ke Gapura 182 Kali

27 Juni 2025
SD Kanisius Duwet Juara MilkLife Soccer Challenge 2025: Berawal dari Anak-anak yang Takut Bola MOJOK.CO
Ragam

SD Kanisius Duwet Juara MilkLife Soccer Challenge 2025: Berawal dari Anak-anak yang Takut Bola

23 Juni 2025
Anaknya Ceweknya Punya Bakat, Jadi Rebutan Klub Sepak Bola, tapi Ayahnya Larang Nonton di Stadion MOJOK.CO
Ragam

Seorang Ayah yang Menolak Tawaran Tiga Klub Sepak Bola yang Ingin Meminang Anak Perempuannya

20 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.