Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Komen Status

TKI hingga Kewarganegaraan Ganda di Kongres Diaspora Indonesia ke-4

Redaksi oleh Redaksi
3 Juli 2017
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kongres Diaspora Indonesia (Congress of Indonesian Diaspora) ke-4 resmi dibuka. Acara yang berlangsung pada 1-4 Juli ini dibuka dengan pidato dari Presiden AS ke-44 Barack Obama. Diselenggarakan oleh Indonesian Diaspora Network, kongres ini pertama kali diadakan di Los Angeles pada 2012. Sementara kongres kedua dan ketiga terlaksana pada 2013 dan 2015, keduanya digelar di Jakarta.

Berikut komentar netizen mengenai acara tersebut.

Wahyu Susilo: Diaspora Berpeluh dan Diaspora Berparfum

Dua foto itu sama-sama memperlihatkan aktivitas “diaspora Indonesia” yang mengantri untuk dua momentum penting yang terjadi pada tanggal 1 Juli 2017.

Yang foto sebelah kiri adalah antrian ratusan buruh migran Indonesia (diaspora bau peluh) yang telah belasan jam menunggu proses pemutihan dokumen di Kantor Imigresen Putrajaya Malaysia. Mereka berharap dokumennya bisa selesai karena pada tanggal 1 Juli 2017, Pemerintah Malaysia akan merazia para buruh migran yang tidak berdokumen.

Yang foto sebelah kanan adalah antrian ribuan diaspora bau Parfum yang hendak menghadiri Konvensi Diaspora Indonesia tanggal 1 Juli 2017 dengan satu tujuan mendengar pidato Obama dan mendengar kisah-kisah sukses kaum diaspora wangi yang dipuja-puja mengharumkan bangsa. Harap-harap cemas mereka hanya soal apakah mendapat tempat duduk yang ideal atau nggak, bukan soal resiko ditangkap polisi diraja Malaysia atau RELA.

Dua-duanya adalah kisah kerumunan kaum diaspora Indonesia. Apakah mereka terhubung atau merasa senasib sepenanggungan? Saya nggak tahu apakah Konvensi Diaspora Indonesia bisa menjawab pertanyaan ini atau tidak?

Foto kiri. © Wahyu Susilo
Foto kanan. © Wahyu Susilo

Martin Aleida: MetroTV sedang tayangkan siaran untuk kampanye kongres diaspora Indonesia yang akan dibuka Obama besok di Casablanka. Hmmmm Casablanka. Katanya ada jutaan diaspora indonesia di seluruh dunia. Mereka antara lain orang bisnis, mahasiswa, cerdik-pandai. Juga TKW-TKI. Eksil Inonesia di beberapa negara, terutama di Eropa, bukan diaspora, karena paspor mereka telah dicabut rezim fasis militeristis Orba. Jumlah mereka secuil dibandingkan dengan diaspora berpaspor Republik Indonesia. Tapi jangan lupa eksil asal Bogor, Waruno Mahdi, bekerja sebagai seorang profesional di Berlin, pada institut terpandang Max Plank di Berlin. Ketika sudah pensiun dia masih tetap dipertahankan berkarya di di situ. Jayalah kau yang kehilangan Tanah Air!

Farida Indriastuti: Kenapa gunakan istilah diaspora ya? Cek terminologinya di KBBI. Lha orang-orang Indonesia yg diluar negeri masih memiliki tanah air dan identitas. Meski orang Indonesia yg tak lagi menjadi WNI– spt Anggun Cipta Sasmi atau Cinta Laura masih bisa pulang kampung. Bapak-emaknya di Indonesia. Sy sih gak sepakat istilah diaspora digunakan. Maaf ya…

© Farida Indriastuti

Perpus Pijar: persoalan kewarganegaraa ganda tidak melulu soal kesetiaan kepada negara, selama ini kita mungkin terjebak pada kecurigaan bahwa orang-orang berkewarganegaraan ganda bisa saja membawa agenda penting dari negara keduanya dan masuk untuk menguasai sumber daya alam Indonesia. tapi di sisi lain, kita bisa membayangkan akan ada berapa banyak anak-anak muda cemerlang yang memilih meninggalkan kewarganegaraan indonesianya hanya demi mengejar fasilitas pendidikan dan proyek strategis di negara lain. setelah mereka sukses di sana, kita hanya tinggal gigit jari, dan meratapi ada profesor-profesor kelahiran indonesia yang sukses di berbagai bidang. sementara di indonesia, kita masih berkutat soal mana yang benar antara berjenggot atau berkumis.

cc. Algar M. Semi Komunitas Gradasi

Terakhir diperbarui pada 24 Februari 2021 oleh

Tags: barack obamaDiasporaeksilkewarganegaraan gandakongres diaspora indonesiastatus facebook
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Diaspora Indonesia mengenakan baju adat nusantara di Pasar Senggol Turkiye. MOJOK.CO
Ragam

Geliat Diaspora di Turkiye agar Tak Lelah Mencintai Indonesia hingga Menjaga Diplomasi Selama 75 Tahun

16 Oktober 2025
Diaspora di Swedia dan Australia memilih kabur aja dulu. MOJOK.CO
Mendalam

Alasan Dokter Asal Indonesia Kabur Aja Dulu ke LN ketimbang Tinggal di Indonesia

18 Februari 2025
Kabur Aja Dulu Yang Tidak Dikatakan Influencer Itu Kepadamu MOJOK.CO
Esai

Kabur Aja Dulu: Yang Tidak Dikatakan Influencer Itu Kepadamu

17 Februari 2025
Mengenal Efek Ekor Jas, Formula Parpol Naikan Elektabilitas via Figur Capres. MOJOK.CO
Kotak Suara

Mengenal Efek Ekor Jas, Formula Parpol Naikan Elektabilitas via Figur Capres

11 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025
Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.