MOJOK.CO — Banyak yang menganggap program OK OCE merupakan program gagal. Sedangkan Fraksi Nasdem DKI, anggap program ini cuma lips service saja.
Program OK OCE yang merupakan kependekan dari One Kecamatan One Center of Entrepreneurship ini adalah salah satu program kerja andalan Pemprov DKI Jakarta era Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Menurut Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus, program ini hanya sekedar lips service. Oleh karena itu, ia menyatakan, akan segera mencoret program tersebut dari APBD DKI.
Menurut Bestari Barus saat mengisi diskusi di acara deklarasi Garda Relawan Jokowi, di Gedung Joang 45 pada Minggu tadi (9/9), program OK OCE sebetulnya ditujukan untuk dapat menciptakan 200 ribu entrepreneur baru di Jakarta. Program ini pun menganggarkan APBD DKI 2018 dengan jumlah yang tidak kecil yakni sebesar Rp98 miliar.
Ia mengungkapkan, memang pada tahun ini, ada 45 ribu orang yang mendaftar. Namun yang dapat difasilitasi dengan akses permodalan baru hanya sekitar 300-an saja. Tentu saja, angka ini sangat jauh dibanding yang direncanakan.
“Habislah nanti Rp98 miliar itu untuk pekerjaan yang hampir boleh dikatakan sia-sia.” Ungkap Bestari.
Bestari juga menambahkan, seharusnya masyarakat tidak terus-terusan dididik dan dilatih, hal ini akan semakin memakan waktu. Akan lebih baik, jika uang tersebut diberikan lalu diperjelas bagaimana perjanjian pengembaliannya agar masyarakat lebih berdaya. Ia menegaskan, bahwa program OK OCE adalah program lips service.
Selain itu, Bestari juga mengaku dirinya pernah mengecek ke masyarakat langsung terkait program OK OCE. Menurutnya, ketika itu masyarakat bertanya kepada dirinya, mengapa mereka hanya mendapat pelatihan saja, namun tidak ada akses untuk pemodalannya.
Oleh karena itulah, Bestari menganggap bahwa anggaran untuk program ini harus segera dicoret. Bestari juga berkomitmen di tahun ini, pada bulan ke-10 sebagai anggota Banggar, ia juga akan berusaha untuk mencoret program tersebut. Agar tidak semakin banyak dana APDB DKI keluar untuk program-program yang tidak menghasilkan apa-apa.
Sebelumnya, Bestari memang menganggap bahwa program OK OCE merupakan program coba-coba yang terkesan terburu-buru dikenalkan di masyarakat. Menurutnya, Anies-Sandiaga perlu mengkaji ulang program tersebut termasuk segmen pasarnya. Pasalnya, tidak banyak juga masyarakat yang memahami konsep dagang OK OCE.
Program OK OCE sendiri memang tengah menjadi sorotan akhir-akhir ini. Pasalnya ada OK OCE Mart yang gerainya ditutup dikarenakan sudah tidak mampu lagi menyewa lahan usaha. Menurut Sandiaga Uno, adanya gerai OK OCE Mart yang ditutup merupakan hal yang wajar dalam berbinis. Hal ini disebabkan adanya omset yang menurun.
Waduh, bagaimana nih, dana APBD kok buat coba-coba~ (A/L)