MOJOK.CO – Neno Warisman yang datang ke Batam karena diundang untuk deklarasi #2019GantiPresiden ditolak oleh massa ketika sampai di Bandara Hang Nadim. Lha, katanya diundang kok malah ditolak. Gimana sih?
Kedatangan Neno Warisman salah satu penggerak kegiatan #2019gantipresiden di Batam, Kepri, mendapatkan penolakan. Ratusan massa dari beberapa kelompok masyarakat melakukan aksi penolakan di Bandara Hang Nadim Batam, pada Sabtu (28/7) sore kemarin.
Salah seorang masyarakat yang tergabung dalam solidaritas tolak kehadiran Neno Warisman berseru, “Kami minta Neno Warisman segera balik dan tidak perlu menginjakkan kakinya ke Batam.”
Mereka pun, membentangkan spanduk yang bertuliskan “Masyarakat Kepri Waspada!! Tolak Ujar Kebencian, Pemecah Belah Persatuan dan Kesatuan Bangsa”. Sementara di spanduk yang lain tertulis, “Masyarakat Kepri Tolak Kedatangan Neno Warisman, Pemicu Sara”.
Neno sendiri berkunjung ke Batam untuk mengisi kegiatan deklarasi #2019gantipresiden yang akan digelar di halaman Masjid Raya Kota Batam, pada pagi ini (29/7). Namun sayangnya sampai pukul 23.00 WIB ia masih tertahan di terminal kedatangan.
Donatur terbesar deklarasi #2019GantiPresiden ini tertahan kurang lebih selama enam jam di dalam kompleks Bandara Hang Nadim Batam, karena diadang ratusan orang di pintu kedatangan.
Karena kejadian tersebut, Neno berkeluh kesah melalui sebuah video. Dalam video yang viral tersebut, ia yang saat itu berada di Musala Bandara curhat, bahwa belum mengetahui bagaimana kedepannya. Ia diberi tahu oleh polisi bahwa kondisi tidak aman lantaran ada demo di luar bandara.
Neno merasa sedih karena diteriaki pengkhianat oleh pendemo. Sekaligus menyayangkan, mengapa di bandara massa dapat berkumpul padahal itu adalah objek vital. Ia juga menegaskan bahwa sebagai warga negara memiliki kebebasan berpendapat dan berekspresi yang dijamin oleh Undang-undang. Oleh karena itu, ia tidak paham mengapa gerakan relawan #2019gantipresiden yang dikampanyekan tersebut ditolak, padahal ia menganggap itu tidak melanggar hukum.
Sebagai antisipasi, pengamanan bandara dilakukan oleh aparat berlapis yang melibatkan satuan Sabhara, Brimob dan tentara agar tidak terjadi bentrokan di depan bandara. Penjagaan dan pengamanan dilakukan untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Suryo Respationo, salah seorang tokoh masyarakat Kepri yang ikut menolak kedatangan Neno Warisman mengungkapkan, penolakan tersebut dilakukan karena kegiatan yang akan dilaksanakan Neno di Batam nantinya bakal memunculkan masalah besar. Selain terkesan mengadu domba, kegiatan tersebut juga dapat menimbulkan hujatan kebencian. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepolisian lebih baik untuk membubarkan dan membatalkan kegiatan tersebut.
Karena masyarakat masih bertahan untuk mengadang, Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki dan Ketua DPRD Batam, Nuryanto akhirnya melakukan pertemuan dengan dua kubu yang berseberangan, baik yang menolak maupun para penjempot Neno yang sekaligus panitia deklarasi #2019GantiPresiden.
Setelah adanya pertemuan tersebut, Neno pun dapat keluar dari Bandara Hang Nadim dan kemudian dibawa ke hotel untuk beristirahat.
Setelah mengalami hari panjang yang melelahkan, akhirnya Neno hadir di tengah massa di Pelataran Masjid Raya Batam pada pagi hari tadi (29/7). Kedatangannya untuk deklarasi #2019gantipresiden disambut dengan takbir ribuan massa.
Seorang orator berteriak, “Allahu Akbar… Allahu Akbar… Bunda Neno sudah hadir di tengah kita. Pengorbanan beliau sungguh luar biasa hanya untuk menemui semua yang ada di sini”.
Fiuuuhhh, dengan kehadiran Bunda, panitia yang sempat deg-deg an dari semalam pun akhirnya merasa tenang~ (A/L)