ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Rame List

5 Pengganti Knalpot Blombongan untuk Kampanye yang Tak Kalah Ramai

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
11 April 2019
0
A A
kampanye
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Tutorial menjadi knalpot blombongan tanpa memerlukan knalpot blombongan yang sebenarnya.

Menjelang Pilpres 2019, gerakan kampanye kian sering dilaksanakan. Pendukung kelompok 01 dan 02 sama-sama bergembira menyambut pesta rakyat lima tahun sekali ini. Saking bahagianya, mereka berkampanye dengan mengatur strategi yang heboh: menimbulkan suara sekeras-kerasnya sebagai perwujudan semangat yang tak kunjung padam.

Ya, ya, ya, Anda benar: seringnya, kampanye ini dilakukan dengan knalpot blombongan yang legendaris itu—knalpot yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bunyinya bising luar biasa setiap kali tuas gas ditarik. Saking bisingnya, saya yakin, mau se-kebo apa pun kamu saat tidur, kalau mendengar suara kampanye knalpot blombongan pasti langsung melek!

Karena sering menimbulkan protes dan memerlukan biaya tambahan untuk menjadikan knalpot lebih mantap dan prima (halah!), Mojok Institute berinisiatif membuatkan daftar alternatif sumber bising yang bisa dimanfaatkan tim kampanye. Tenang saja, insyaallah, pengganti knalpot blombongan ini lebih ramah di kantong, mudah didapat, dan lebih tidak menimbulkan emosi.

Yah, kayaknya, sih.

1. Gelas Aqua

Atau, secara umum adalah: gelas air mineral.

Kalau masa kecilmu masih kamu ingat dengan baik, mungkin kamu tidak akan lupa pada kebiasaanmu menyelipkan gelas Aqua kosong ke sela-sela ban sepeda, lantas mengayuh pedalnya kencang-kencang. Apa tujuannya? Tentu saja agar sepedamu bisa menghasilkan bunyi selayaknya motocross!

Nah, daripada mengganggu ketenangan tetanggamu dengan knalpot blombongan yang berisik banget parah anj*r kenapa nggak memanfaatkan lagi gelas bekas air mineralmu sambil mengenang masa lalu? Berisiknya dapat, nostalgianya apalagi. Lebih jos!

2. Rebana

Alat musik yang satu ini berukuran kecil dan mudah dibawa-bawa ke mana saja. Dalam kampanye, rebana bisa dipegang oleh siapa pun yang duduk membonceng sepeda motor, sementara si pengendara bisa turut bernyanyi. Coba bayangkan keadaan ini sebentar saja: bukankah ini terasa jauh lebih menenangkan daripada suara knalpot blombongan yang superbising dan mengganggu?

Lagian, kalau pakai rebana, siapa tahu kamu-kamu bisa direkrut jadi bintang iklan Ramayana berikutnya, loh. Yah, itung-itung kalau jagoanmu kalah di Pilpres 2019, kamu bisa punya karier cemerlang sebagai model iklan.

3. Cooling Pad alias Kipas Laptop

Agar laptop nggak berubah terlalu panas setelah dipakai dalam jangka waktu lumayan lama, beberapa orang menggunakan kipas tambahan untuk mendinginkan laptop, yaitu alat bernama cooling pad. Namun, alat yang satu ini punya efek samping yang cukup menyebalkan: beberapa di antaranya bakal menghasilkan bunyi keras yang cukup bising dan mengganggu. Mau dicopot, tapi kok laptopnya panas. Tapi, kalau dipasang, berisiknya nggak ketulungan. Jadi, apa solusinya?

Ya, jelas: dibawa aja untuk kampanye! Suara berisiknya tidak lebih mengganggu jika dibandingkan dengan knalpot blombongan, sementara kamu bisa tetap mengerjakan laporan di laptop sembari ikut berkampanye. Multitasking banget, kan?

4. Organ Tunggal Hajatan

Pernahkah kamu menahan amarah gara-gara tetangga sebelah rumah menggelar hajatan dan mengundang organ tunggal, di mana penyanyinya bernyanyi 17 lagu non-stop di atas panggung dan mengganggu konsentrasimu yang tengah belajar untuk ulangan keesokan harinya? Kalau iya, selamat: kamu kini bisa menunjukkan pada dunia bahwa “bising” yang ditimbulkan oleh organ tunggal seharusnya tidak terpusat di satu titik saja.

Ya, bawa saja kelompok organ tunggal ini berkeliling untuk ikut kampanye. Alih-alih merasa kesal karena suara knalpot blombongan, kami rasa organ tunggal bisa menciptakan suasana yang lebih kondusif dan bersahabat bagi para pengguna jalan, terutama waktu lagi menunggu lampu merah.

5. Pakai Bacot

Daripada repot-repot mencet-mencet klakson, ngegas-ngegas biar suara knalpotnya kedengeran, atau mukul-mukul gendang, mending manfaatkan saja apa yang kamu punya secara alami: mulut.

Ya, Pemirsa, gunakan saja bacot-mu itu. Kalau memang belum sempat modifikasi knalpotmu, buklah mulut dengan segera, lalu dendangkan: Brrrrm, brrrrm, ngggg, brrrrrmmm, nggggg!

Gimana? Mudah, kan, tutorial menjadi knalpot blombongan tanpa knalpot blombongan yang sebenarnya?

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: iklan ramayanakampanyeknalpot blombonganorgan tunggalPilpres 2019
Iklan
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Tidak Boleh Asal Menempel Stiker Kampanye MOJOK.CO
Kotak Suara

Menempel Stiker Kampanye Ternyata Tidak Boleh Sembarangan, Ada Aturannya

8 Oktober 2023
Arsjad Rasjid Ditunjuk Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar MOJOK.CO
Kotak Suara

Mengenal Arsjad Rasjid, Bos Kadin yang Ditunjuk Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

6 September 2023
kampanye di sekolah mojok.co
Kotak Suara

Polemik Kampanye Pemilu di Sekolah, Bisa Jadi Potensi Ancaman Kekerasan bagi Anak?

27 Agustus 2023
Peserta pemilu bisa menggelar kampanye di kampus
Kotak Suara

Sejumlah Catatan yang Perlu Diperhatikan kalau Peserta Pemilu Menggelar Kampanye di Kampus

22 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
MOJOK-YOLO-CELENGAN

YOLO, Menikmati Hidup Hedon Tanpa Mikirin Nabung Ala Milenial

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sandal upanat produksi perajin Borobudur di Magelang. MOJOK.CO

Mereka yang Mendapat Berkah dari Produksi Upanat, Sandal Khusus untuk Naik ke Candi Borobudur

13 Mei 2025
Renungan sistem pendidikan sekolah hari ini atas Palagan Ki Hadjar Dewantara MOJOK.CO

Renungan atas Palagan Ki Hadjar Dewantara: Sekolah Hanya Sekadar Meluluskan tapi Belum Mendidik

15 Mei 2025
Perjalanan biksu Thudong dari Thailand ke Candi Borobudur. MOJOK.CO

Cerita Seorang Muslim Ikut Menyambut Biksu Thudong di Candi Borobudur, Seperti Melihat Kyai Melaksanakan Ibadah Haji

15 Mei 2025
Ironi di Balik Perkantoran Mewah Slipi Jakarta Barat: Ijazah S2 Dianggap Tak Berguna, Pekerjanya Sengsara.MOJOK.CO

Ironi di Balik Perkantoran Mewah Slipi Jakarta Barat: Ijazah S2 Dianggap Tak Berguna, Pekerjanya Sengsara

16 Mei 2025
Hal-hal menyebalkan yang melekat pada mahasiswa UIN MOJOK.CO

Jadi Mahasiswa UIN Merasa Rendah Diri karena Kena Banyak Label Menyebalkan

13 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.