ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Rame List

Hal-Hal Goblok yang Dilakukan Bersama Palang Pintu Kereta Api

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
3 Maret 2019
0
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dulu, palang pintu kereta api dipasang untuk menghalau hewan. Sekarang, ia ada untuk membersamai kegoblokan kita semua.

Polda Metro Jaya pernah merilis data yang menyebutkan bahwa telah terjadi setidaknya 20 kecelakaan di perlintasan kereta api Jakarta, Bekasi, Depok, dan sebagian Tangerang pada tahun 2016. Meski angka ini telah mengalami penurunan sejak tahun 2015 (sekitar 28 kejadian), sebuah PR besar jelas tergambar di kepala kita semua (hah, kita???): kayaknya masih banyak orang yang belum paham-paham amat sama fungsi palang pintu kereta api.

Asal you tahu aja, ya: palang pintu kereta api awalnya tidak dibuat untuk menghalau kendaraan, melainkan untuk menghalau hewan.

[!!!!1!!!1!!!!]

Ya, ya, ya, silakan kaget. Dulu, palang pintu kereta api memang ditujukan untuk hewan karena mereka tidak bisa melihat rambu-rambu, berbeda dengan manusia. Tapi agaknya, di zaman sekarang, palang pintu memang hanya cocok dan perlu ditujukan untuk manusia.

Ha gimana nggak? Bahkan dengan adanya palang pun, selalu saja ada hal-hal bodoh dan goblok yang dilakukan mereka selagi palang pintu sedang tertutup dan ada bunyi ngiung-ngiung tanda kereta api mau lewat.

1. Berhenti di Sisi Kanan Jalan

Selagi palang pintu kereta api turun tanda kendaraan harus berhenti, beberapa orang kadang lupa bahwa dirinya harus berhenti barang sejenak di tempat yang seharusnya. Apa maksudnya?

Gini, loh, Zubaedah. Bukankah kita harus mengendarai kendaraan di sisi kiri jalan? Nah, saat palang pintu ditutup, orang-orang seakan tidak sabar mengantre di sisi kiri jalan sehingga mereka memilih maju-maju sampai ke sisi kanan jalan. Padahal, saat palang pintu dibuka, pengendara lain dari arah berlawanan pun bakal langsung melaju, terlebih karena bagi mereka, sisi kanan jalan kita (hah, kita???) adalah sisi kiri jalan mereka.

Alhasil, macet, deh. Bego, sih.

2. Angkat-Angkat Palang

Sudah tahu palang pintu kereta harus ditutup, eh masih ada saja orang yang dengan asyiknya berolahraga ngangkat-ngangkat palang. Entah apa tujuannya, tapi biasanya hal ini dilakukan dengan muka datar tanpa ekspresi, seolah-olah menunggu kereta api adalah hal yang paling sendu sedunia.

Ckck. Goblok banget, dah. Padahal yang paling sendu adalah menunggu cinta datang kembali pada hati yang sepi.

Apa? Menunggu cinta itu lebih goblok? Ya embeeer~

3. Duduk di Atas Palang

Beberapa rel kereta api umumnya “dihias” dengan banyak penjual jajan dan makanan, yang kemudian membuatnya ramai dikunjungi orang-orang. Nah, aktivitas-aktivitas kunjungan ini umumnya membuat mereka kehabisan tempat duduk, apalagi waktu kereta mau lewat. Artinya, mereka jelas nggak bisa duduk di rel kalau masih ingin hidup bahagia dan ikutan Pilpres 2019. Maka, pilihan pun jatuh ke satu-satunya permukaan menarik: palang pintu kereta api.

Hadeeeeh, monmaap nih, Bapak, Ibu, dan Adek-adek, memangnya nanti pas palangnya naik, situ nggak kesakitan apa???

4. Latihan Lompat Tinggi

Mentang-mentang palang pintu kereta api berbentuk palang (ya iya, lah!), beberapa orang lantas berpikir untuk menjadikannya sebagai media latihan lompat tinggi agar bisa lebih siap menghadapi ujian pelajaran olahraga. Ini absurd banget, memang—bahkan tidak berhasil-berhasil amat—dan ujung-ujungnya menjadi momen…

…panjat-panjatan palang pintu kereta api.

Yah, sama saja, lah, gobloknya.

5. Nerobos Palang

Kalau hal-hal di atas bisa kita hadapi dengan geleng-geleng kepala sambil mengumpat, “Goblok tenan,” poin terakhir ini adalah langkah yang beyond-goblok. Sudah jelas-jelas jalanan ditutup agar kita berhenti, kenapa masih harus nerobos?

Ingat, Mbak-mbak dan Mas-mas yang dimuliakan Allah: keluargamu menunggu di rumah, begitu juga dengan utang dan kerjaanmu. Jadi, apa salahnya berkendara dengan hati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas agar selamat dan baik-baik saja?

Mantap, tulisan kali ini disertai dengan pesan-pesan berkendara yang baik. Tabik!

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: Kecelakaanlompat tingginerobospalang pintu kereta apipengendararambu-rambu
Iklan
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Sudah Saatnya Menjauhi Bus Sinar Mandiri, Penumpang di Jalur Pantura Surabaya-Semarang Mending Naik Jaya Utama MOJOk.CO
Ragam

Bus Sinar Mandiri Surabaya-Semarang Mematikan Rezeki Sendiri, Armada Reyot Bikin Nyawa Penumpang Terancam

13 Februari 2024
jalan destinasi risata moloc.co
Kilas

Jalan Menuju Destinasi Wisata di DIY Banyak yang Ekstrem! Ini Rekomendasi KNKT

1 Desember 2022
Penjaga perlintasan kereta api
Sosok

Cerita dari Petugas di Perlintasan Kereta Api Paling Ramai di Jogja

13 November 2022
kecelakaan beruntun tol pejagan mojok.co
Kilas

Asap Tebal Pembakaran Ilalang Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Pejagan

19 September 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Fadli Zon menyangkal pemerkosaan massal dalam kerusuhan 1998. MOJOK.CO

Menyangkal Pemerkosaan Massal 1998 adalah Bentuk Pelecehan Dua Kali: Fadli Zon Seharusnya Minta Maaf, meskipun Maaf Saja Tak Cukup

16 Juni 2025
kuliah di Universitas Amikom Yogyakarta. MOJOK.CO

Bahagianya Mahasiswa Amikom Yogyakarta, Bisa Lulus Cepat dan Nggak Pusing Mencari Kerja bahkan Sebelum Wisuda

18 Juni 2025
Yamaha Xeon sebagai motor terbaik. MOJOK.CO

14 Tahun Pakai Yamaha Xeon, Motor Butut yang Kuat Menerjang Jalanan Terjal Tasikmalaya ke Pantai Pangandaran

13 Juni 2025
Yamaha Mio 2011, motor matic yang tak cocok dipakai untuk pergi wisata. MOJOK.CO

8 Tahun Mengendarai Yamaha Mio Bekas Motor Kakak, Sudah Nggak Cocok buat Pergi Wisata dan Sering Bawa Sial tapi Tetap Berharga

16 Juni 2025
ASN.MOJOK.coJakarta Wajib Naik Transum Bisa Lahirkan Celah Tipu Muslihat MOJOK.CO

Anak Jadi PNS Bikin Ortu Suka Pamer Pencapaian, Padahal Sang Anak Tersiksa karena Gaji Kecil dan Sering “Dipalak” Teman

19 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.