Whistle Blower Kasus Jual Beli KK dan NIK Malah Dilaporkan ke Polisi - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Whistle Blower Kasus Jual Beli KK dan NIK Malah Dilaporkan ke Polisi

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
31 Juli 2019
0
A A
Data kependudukan KK dan NIK dijual MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Akun @hendralm cuma mau ngabarin kalau terjadi kejahatan bocornya data kependudukan KK dan NIK. Tapi kok malah dianggap mencemarkan nama baik? Hadehhh…

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sedang menunjukkan kelakuan yang sangat aneh pekan-pekan ini. Kasus berikut ini mestinya bikin sebagian besar dari kamu kesal.

Mulanya adalah minggu lalu ketika anggota Ombudsman RI Alvin Lie bikin orang-orang se-Twitter tahu bahwa Dukcapil membuka akses data kependudukan kita kepada swasta. Alvin bertanya-tanya, kok bisa sih pemerintah nggak transparan ke perusahaan mana saja mereka membuka data kependudukan? Terus, gimana cara memastikan data kependudukan itu nggak disalahgunakan? Tapi, bukannya menjawab, Dukcapil malah memberi alasan yang nggak nyambung.

Nggak berselang lama dari kehebohan yang dibikin Alvin, seorang warganet di Twitter bernama Hendra Suhendra (@hendralm) malah menemukan grup Facebook bernama “Dream Market Official” yang berisi aksi jual beli data kependudukan berupa KK dan NIK. Hendra kemudian membagikan tangkapan gambar isi grup Facebook itu.

Ternyata ada ya yang memperjual belikan data NIK + KK. Dan parahnya lagi ada yang punya sampe jutaan data. Gila gila gila. pic.twitter.com/NgWEH6pk4k

— Samuel Christian H (@hendralm) July 25, 2019

Baca Juga:

Pengalaman Berurusan dengan Polisi Prancis yang Tegas dan Humanis

Watermark KTP, Solusi Baru Memerangi Pinjol Laknat!

KTP yang Diangankan Kaum Rentan: Sebuah Kisah Sulitnya Transpuan Mendapatkan Pengakuan

Percakapan transaksi di grup itu bikin kita ngeri. Misalnya, ada orang yang mengaku punya jutaan data kependudukan berupa KK dan NIK. Ada pula orang yang bilang dia punya banyak stok KK karena bekerja sebagai tenaga administrasi di lembaga kredit. Di percakapan yang berisi tawar-menawar, satu KK dihargai Rp5 ribu.

“Yang jual nik kk buat regist nomer mana ni,,ngumpul di mari.”

“Eh serius ni? W banyak nh KK orang. Kebetulan w kerja dibagian administrasi kredit. Price brp dulu? Region btm ya.”


“5 k per lembar gan.”

“Mana yang jual NIK KTP & KK.”

“Mau 1000-5000 data nik+kk siap ngadain.”

“W ada sekecamatan nik+kk.”

Salah satu akun yang nimbrung di grup itu bahkan siap menyediakan data KK, KTP, beserta selfie.

“KK+KTP+selfie ktp freshh hasil scam ada 3data an gass ken mank!”

Calon pembeli mengatakan, mereka akan memakai data kependudukan yang mereka beli untuk mendaftar fasilitas cicilan online. Rata-rata layanan pembayaran online memang meminta foto selfie pelanggan sebagai syarat. Di situlah kita paham kenapa mereka menjual data KK plus selfie. Intinya, data kita dipakai buat nyuri uang! Suram banget.

Utas yang dibikin @hendralm jelas membuka mata kita akan pentingnya kerahasiaan data kependudukan. Banyak netizen yang kesal kemudian mengadu ke Kemendagri sebagai “pengawal” data kependudukan. Tapi, respons Kemendagri justru di luar dugaan. Kemendagri malah akan melaporkan akun @hendralm ke Bareskrim Polri dengan tuduhan mencemarkan nama baik Direktorat Jenderal Dukcapil.

Lah ini gimana? Kenapa saya yang malah jadi dilaporin? So far saya bikin thread mention sana sini supaya kasus ini dapat perhatian dari pemerintah dan supaya masyarakat lebih waspada terhadap data pribadinya sendiri. Kenapa malah saya yang dilaporkan? https://t.co/ss1Y3Mscas

— Samuel Christian H (@hendralm) July 30, 2019

Dahsyat betul.

Aduan dari Kemendagri itu dikonfirmasi oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Dedi Prasetyo, kemarin (30/7). “Oleh karenanya, dari Dukcapil secara resmi akan membuat laporan terkait masalah pencemaran nama baik Dukcapil. Karena Dukcapil merasa konten yang disebarkan akun tersebut mendiskreditkan Dukcapil,” kata Dedi.

Pagi ini saya proaktif hubungi @hendralm Dia tidak bisa dituduh melakukan pencemaran nama. Tim SAFEnet @safenetvoice siap advokasi kalau memang ada laporan @DukcapilKDN ke polisi dng pasal defamasi UU ITE yg karet. pic.twitter.com/l3muLbmtvr

— Damar Juniarto (@DamarJuniarto) July 30, 2019


Familier nggak sama gaya begini? Betul, cara nggak simpatik Dukcapil merespons aduan masyarakat ini persis style Garuda Indonesia ketika postingan Rius Vernandes soal menu makan penerbangan kelas bisnis ditulis tangan viral.

Pembelaan warganet langsung datang berbondong-bondong untuk Hendra. Hari ini (31/7) Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakhrulloh mengoreksi bahwa mereka tidak melaporkan Hendra. Sebaliknya, Hendra mungkin malah akan diberi penghargaan setelah bikin utas kasus jual-beli data kependudukan NIK dan KK.

“Kalau nanti Hendra berjasa, kita beri penghargaan sebagai bentuk peran serta masyarakat. Kami lihat dulu ya. Kan kita ini ingin memberikan reward dan punishment. Yang berjasa kita beri reward, yang bandel, nakal, kita jewer,” kata Zudan.

Entahlah, memang ada salah paham antara Kemendagri atau polisi sehingga keterangannya beda-beda, atau Kemendagri sedang menutupi blunder yang mereka buat. Yang jelas, Zudan juga mengimbau agar warga, ketika menemukan hal mencurigakan, mending langsung mengadu saja ke Kemendagri dan bukannya bikin postingan viral.

Menurut saya sih ini saran yang sangat baik… untuk diabaikan. Soalnya saya nggak yakin kasus Baiq Nuril bakal berakhir dengan amnesti semisal nggak viral dulu.

Tags: data kependudukankemendagriKKktpNIK
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Pengalaman Berurusan dengan Polisi Prancis yang Tegas dan Humanis MOJOK.CO

Pengalaman Berurusan dengan Polisi Prancis yang Tegas dan Humanis

21 Oktober 2021
Watermark KTP, Solusi Baru Memerangi Pinjol Laknat! MOJOK.CO

Watermark KTP, Solusi Baru Memerangi Pinjol Laknat!

12 Oktober 2021
KTP yang Diangankan Kaum Rentan: Sebuah Kisah Sulitnya Transpuan Mendapatkan Pengakuan MOJOK.CO

KTP yang Diangankan Kaum Rentan: Sebuah Kisah Sulitnya Transpuan Mendapatkan Pengakuan

8 September 2021
Selama Hidup di Indonesia Masih Harus Fotokopi e-KTP, Teruslah Marah

Selama Hidup di Indonesia Masih Harus Fotokopi e-KTP, Teruslah Marah

15 Agustus 2021
ilustrasi Dugaan Penelantaran Orang Tua ke Panti Jompo Memang Perlu DIlihat dari Dua Sisi mojok.co

Begini Cara Mencoret Anak Durhaka dari Kartu Keluarga, Meski Kenyataannya Sulit Terjadi

7 Agustus 2021
ilustrasi Mempertanyakan Fungsi Tanda Tangan yang Belakangan Semakin Memudar mojok.co

Waktu SD Merasa Tanda Tangan Keren, Sudah Besar Malah Pengin Ganti

16 Agustus 2019
Pos Selanjutnya
Ini Loh, Profesi Molling yang Jualan Popcorn Keliling di Bioskop

Risma Sebaiknya Tak Ikut Urusi Masalah Sampah Jakarta

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Data kependudukan KK dan NIK dijual MOJOK.CO

Whistle Blower Kasus Jual Beli KK dan NIK Malah Dilaporkan ke Polisi

31 Juli 2019
Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar

15 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022

Terbaru

lpsk tentang istri ferdy sambo mojok.co

Terkesan Lamban, LPSK Temui Kejanggalan pada Permintaan Perlindungan Istri Ferdy Sambo

16 Agustus 2022
REKOMENDASI OLSHOP THRIFTING MURAH DAN TERPERCAYA! | Remok

REKOMENDASI OLSHOP THRIFTING MURAH DAN TERPERCAYA! | Remok

16 Agustus 2022
Karyawan Alfamart mencabut laporan

Sepakat Berdamai, Karyawan Alfamart Cabut Laporan Dugaan Intimidasi

16 Agustus 2022
bakteri e-coli ada di sumur di Jogja

Sumur di Jogja Mengandung Bakteri E-Coli, Masyarakat Diimbau Olah Air dengan Benar

16 Agustus 2022
narapidana di lp wirogunan mojok.co

1.099 Warga Binaan Peroleh Remisi, Wajah LP Wirogunan Kini Lebih Humanis

16 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In